Entah sudah berapa kali ayah saya selalu bercerita di sela-sela bincang makan malam kami;
"Nak, ayah sudah menjelajahi pantai-pantai di Pulau Jawa, Bali, hingga Lombok, namun tetap satu pantai yang membuat ayah jatuh hati. Pantai Bayah. Tahun 2000 ayah kesana, elok rupawan, terpencil, tersembunyi, belum ada orang yang tau... Fasilitas juga tidak ada, hanya rumah warga tapi pantainya bersih, pasirnya putih, garis pantainya panjang dan eksotik. Sayang, akses kesana masih susah, tapi jika sudah sampai kesana, pasti puas bermain ombak."
Saya bosan mendengarnya tapi penasaran setengah mati ingin kesana, lucunya, tiap kali merencanakan, ayah selalu bilang, "Jangan, ah, jauh, lho! Aksesnya masih susah" Hingga akhirnya saya nekat juga jalan-jalan mengunjunginya beberapa waktu lalu, naik motor, demi berkenalan langsung dengan si cantik Pantai Bayah, kesayangan Ayah. Seperti apa sih rupamu?
KISAH PERJALANAN
Saya hanya berbekal GPS dan 'kata orang', tidak pakai jalur tikus, atau jalur tercepat - walaupun nyatanya sudah banyak informasi tentang pantai ini di internet dan media cetak - bukannya apa, saya hanya pengen merasakan sensasi "mencari sesuatu yang baru aja" hehehe. Dari Bandung saya dan pacar berangkat pukul 5 pagi (padahal rencananya jam 3, hahaha!). Matahari membelakangi kami sepanjang perjalanan ke Cianjur. Di Sukabumi kami berhenti sejenak untuk memeriksa kondisi motor yang tiba-tiba klaksonnya mati, perjalananpun terhenti sekitar satu jam, nyantai ajalah - kata saya, melihat wajah pacar yang mulai sebel. Berhubung kami plesirnya bertepatan dengan musim libur lebaran, maka tidak ayal lagi, kemacetan menjadi kendala (dan keseruan) kami. Yang pasti sih, kami berprinsip "Semuanya dibawa seru ajah!" - jadi kalau macet ya, dinikmati - kami berhenti dulu untuk makan bekal di pinggiran jalan (atau ke rumah makan Padang terdekat), kalau saya masuk angin-mual di jalan ya dinikmati - berhenti dulu untuk menghirup udara segar, pokoknya ngga boleh ada momen bersungut-sungut. Soalnya kami hanya berdua, kalau yang satu bete maka bisa menghancurkan liburan.
Perjalanan ini melewati jalur Teluk Pelabuhan Ratu, wah, kebetulan donk, saya juga belum pernah seumur-umur kesini. Berhubung sepanjang jalan juga macet tak terkendali, pak polisi juga bingung gimana ngaturnya, semua kendaraan juga tidak mau ngalah, ya wes, kamipun main ombak sejenak di pantai - masuknya gratis juga! Hanya modal beli es kelapa, hihihi...
Wuih! Ramai sekali di Pantai Pelabuhan Ratu, banyak pengunjung disini turut bermain ombak, mulai dari anak kecil hingga dewasa, ngga peduli masih pakai baju lengkap atau hanya baju dalam (ngga ada yang pakai bikini! Hahaha), yang penting basah-basahan! Suara teriak riang dan gelak tawa terdengar di setiap penjuru, anak-anak berlari mengejar ombak, yang ABG pura-pura menanti ombak, saya...? Cuma cuci kaki aja, hahaha.. Soalnya ngga mau terlalu basah, lha wong perjalanan masih jauh...
Perjalananpun berlanjut lagi, macet sudah berhasil kami lewati dan kami mulai memasuki sisi kiri-kanan jalan yang hanya dikelilingi bukit dan pohon-pohon, terkadang ada celah-celah dimana kami bisa melihat laut, jalanan berupa tanjakan dan turunan tajam - cukup mengocok perut.
Kira-kira dua jam dari Pelabuhan Ratu kami sudah memasuki area wisata Pantai Bayah, di Desa Sawarna. Ciyehhh... Sampai juga... Tapi perjuangan belum berakhir! Ternyata pengunjung Pantai Bayah bukan saya saja... Lautan manusia mengendarai motor tumpah ruah di pintu masuk. Eng ing eng...
Indonesian loves beach, a lot! Saya berusaha menyingkirkan kekesalan saya "kok pada kesini sih," dengan perasaan syukur: Terima kasih Tuhan, Engkau sudah memberkahi Indonesia dengan banyak sekali pantai untuk kami bisa menikmati keindahannya sehingga di masa liburan begini, kami ngga harus jauh-jauh ke luar negeri, hihihi...
So, ya sudah, mari kita nikmati pantai ini bersama!
PASIR PUTIH
Karena kemacetan di pintu masuk pantai, saya terpaksa baru bisa memasuki wilayah pantai (dengan menyeberangi jembatan kecil di atas sungai) pada keesokan harinya pukul 6 pagi. Itupun kami masih harus kembali mengantri dengan beberapa pengunjung lain yang sama-sama seide dengan kami "Mungkin pagi hari sudah tidak macet...." Nyatanya tetap macet. Menyusuri perumahan warga, sawah-sawah dan pepohonan hijau yang menyegarkan mata.
Duhai Sawarna, kau bukanlah surga tersembunyi lagi...
Lihatlah betapa banyak manusia disini. Saya antara berdecak kagum karena keindahan pantai Pasir Putih ini, tapi sekaligus merasa iri karena pantai ini bukan milik saya sendiri. Ombak menggulung dengan gagahnya, menantang para pengunjung merasakan deburan airnya. Beberapa orang memilih menikmati pemandangan pagi hari di sini, ada juga yang baru keluar dari tenda tempat dia berkemah, ada juga yang sedang asyik menikmati sarapan nasi uduk di warung-warung dadakan.
TANJUNG LAYAR
Pantai Tanjung Layar berada di sisi lain Pantai Pasir Putih, ada dua batu karang besar yang bisa kita capai tanpa harus berenang, paling-paling kedalamannya sampai selutut, namun tetap hati-hati karena dasar merupakan batu-batu karang yang licin dan pasir-pasir yang lembek.
![]() |
Tanjung Layar - hanya selutut airnya. Hati-hati! |
Di tempat ini saya menikmati sekali menantang ombak yang menerpa, tidak perlu takut karena pagar-pagar karang akan duluan menghadang ombak yang besar, jadi kita tinggal terkena cipratannya saja. Super fun! Sayang saya tidak bisa bawa baju ganti banyak, jadinya tidak bebas berlama-lama main air, hehehe...
Sudah lihat video saya belum di awal tulisan? Di sana ada cerita saya lagi main ombak, lho... #pamer.
![]() |
Menantang ombak di Tanjung Layar |
LEGON PARI
Pantai Legon Pari ini lebih tersembunyi lagi tempatnya, kami harus melintasi hutan, jalan berbatu dan semak-semak demi mencapai pantai ini. Kasihan motor kami, tapi memang jaraknya jauh dan jalanannya sungguh naik turun, dijamin capek jalan kaki! Tapi buat yang ingin sih ngga papa, kebetulan kemarinan kami diburu waktu jadi mau ngga mau harus pakai jalur alternatif yang bisa dibilang liar - saran: bawalah motor untuk offroad, bukan motor matic kayak saya! Hahaha!
Namun, kapan sih pemandangan tropis Indonesia mengecewakan?
Selama perjalanan di jalan setapak itu, kami disuguhkan dengan pemandangan alam yang asri, hijau dan sungguh indah. Rasanya rela untuk membiarkan kondisi Sawarna begini-begini saja, jangan ada pembangunan, jangan ada modernisasi, karena alam ini akan selalu kami rindukan... Jalan berbatu, semak berduri, biarlah itu menjadi cerita tersendiri dalam menemukan surga di Sawarna, jangan diaspal, jangan diratakan..
Karena perjalanan dan petualangan yang harus kami tempuh sungguh sepadan dengan keindahan yang kami temui. Pantai Legon Pari yang memukau, jernih dan tidak kalah dengan pantai pribadi yang ada di luar negeri.

Rasanya saya mau foto pre-wedding di sini, hahahaha!
![]() |
Ciyehhhh.... |
SAWARNA 'TUK MASA DEPAN
Sudah bukan rahasia lagi, Indonesia memiliki banyak sekali pantai dan semuanya merupakan aset wisata yang patut untuk kita lestarikan. Sayapun akhirnya membawa cerita perjalanan saya ke Pantai Bayah ini pada ayah saya, saya bilang,
"Sekarang Pantai Bayah sudah penuh, yah, sudah banyak pengunjung, fasilitas penginapan, rumah makan sudah banyak, beda dengan 10 tahun lalu, namun tetap sih aksesnya masih susah.. Juga disayangkan para pengunjungnya tidak diatur untuk menjaga kebersihannya,"
Yes! Ini yang paling penting. Please, saya rasa bukan saya saja yang demen jalan-jalan ke pantai, bukan saya saja yang selalu rindu ke pantai, jadi, saya selalu berusaha menjaga lingkungan yang saya datangi dengan menjaganya tetap bersih, dan seharusnya orang-orang yang tinggal di sana beserta pengunjungnya juga bisa menjaga lingkungannya dengan baik.
Pemandangan menyedihkan yang sempat saya perhatikan adalah; mentang-mentang pantai Bayah sekarang banyak pengunjungnya, para pedagang, penjual - pada berlomba-lomba mencari konsumen, mencari untung tapi tidak melihat dampaknya. Bekas sisa-sisa makanan yang dijual dibuang begitu saja di atas pasir, bungkus-bungkus makanan, plastik dan lainnya. Miris.
![]() |
Naik Perahu di Desa Sawarna |
Harapan saya: semoga pantai Indonesia bisa menjadi salah satu daya tarik dunia sebagai tempat wisata paling ok! Tentunya dimulai dari kita donk yang giat mempromosikannya, bagaimana kita bisa mempromosikan keindahannya kalau kita sendiri tidak turut andil menjaganya.
Sebelum ditutup, saya juga mau berbagi tips jalan-jalan naik motor (untuk trip +/- 6 jam) ahhhhh.....
1. Selalu pastikan kondisi motor dalam keadaan baik!
2. Pastikan kondisi badan juga sehat, pakai baju tebal yang melindungi kita dari debu, panas, dan cuaca dingin serta angin kencang. Pakai masker juga + helm fullface lebih bagus.
3. Banyak minum air putih selama di perjalanan, jangan khawatir masalah buang air; bisa di pom bensin atau mampir ke rumah makan sekedar beli teh panas.. Atau kalau kebelet ya di semak-semak. Hoho...
4. Bawa bekal biar ngirit (saya pelit sih).
5. Bawa kebutuhan secukupnya (baju ganti, perlengkapan P3K wajib, pakaian dalam - wajib kalau ke pantai, jas hujan, sandal, dsb).
6. Selama di perjalanan, jangan makan yang aneh-aneh, untuk menghindari mual-mual, tapi jangan sampai perut kosong juga.
Happy Weekend! Ada Rencana Jalan-jalan ke Pantai?