twitter instagram
  • Home
  • Penulis
    • Siapa Yosefien?
    • Tentang Blog Yosefien
    • F.A.Q.
    • Disclaimer
  • Kerjasama
    • Review Produk
    • Liputan Acara
    • Penulisan Konten
  • Achievement

Yosefien | A Review Blog


Must have product untuk tampilan wajah glowing 

Ketika beberapa waktu lalu menghadiri Beauty Workshop bareng The Body Shop Indonesia, saya ngga pakai lama langsung jatuh hati dengan produk Instaglow CC Cream dari The Body Shop. Bukan untuk gaya makeup contouring atau strobing, melainkan digunakan untuk dandanan sehari-hari yang memberikan efek wajah segar berseri. Kata lainnya glowing makeup!

“Memang sih wajah yang segar itu harusnya dari wajah yang sehat dipadu perawatan yang baik, tapi kan lebih bagus lagi kalau produk untuk makeup-nya juga mampu mendukung tampilan wajah biar lueebiihhh seger lagi.”

Ya, kira-kira begitulah excuse yang saya buat ke diri sendiri untuk lebih meyakinkan lagi bahwa, I desperately need this baby. Hahaha! #evilsmirk. Dan terbukti, terpampang nyata, akhirnya produk The Body Shop Instaglow CC Cream ini berhasil dibungkus dan jatuh ke pelukan makeup pouch saya!

Produk ini bukan barang baru, kok, saya sendiri sebenarnya sudah mengggunakannya selama hampir enam bulan (and still using it), dan benar-benar puas banget dengan performanya. That’s why I want to share it with you all guys, teman-temin tersayang.

Langsung aja kita mulai review-nya ya.

KEMASAN 
Bisa dilihat dari foto di atas kalau kemasan The Body Shop Instaglow CC Cream ini berbentuk tube, kayak pasta gigi, tapi ukurannya ngga segede itu melainkan lebih besar sedikit dari kemasan lilpbalm tube pada umumnya. Yah, segenggaman tangan deh. Travel-friendly, hanya harus hati-hati agak tidak kegencet.


Tersedia dalam tiga pilihan warna: bright glow, peachy glow, dan warm glow. Nah, kalau saya menggunakan peachy glow, tidak terang, tidak terlalu coklat agar mudah dikombinasikan dengan produk lain.

KOMPOSISI

Aqua, Diisopropyl Adipate, Ethylhexyl Palmitate, Polymethyl Methacrylate, Polysilicone-11, Octocrylene, Nylon-12, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Butyl Methoxydibenzoylmethane, Cetearyl Alcohol, Dimethicone, Kaolin, Pentylene Glycol, Mica, Glycerin, Glyceryl Stearate, Propanediol, Phenoxyethanol, Caprylic/Capric Triglyceride, Cetearyl Glucoside, PEG-100 Stearate, Sclerocarya Birrea Seed Oil, Chlorphenesin, Ethylene Brassylate, Xanthan Gum, Linoleic Acid, Laureth-12, Silica, Evodia Rutaecarpa Fruit Extract, Polyhydroxystearic Acid, Alumina, Oleic Acid, Aloe Barbadensis Leaf Juice Powder, Palmitic Acid, Ethylhexylglycerin, Stearic Acid, BHT, Panax Ginseng Root Extract, Citric Acid, Sodium Hydroxide, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, Linolenic Acid, Tocopherol, CI 77891.

KEGUNAAN

Seperti tertulis pada kemasan, jadi si The Body Shop Instaglow CC Cream berfungsi untuk memperbaiki dan meratakan skin tone, membuat wajah berseri, melembapkan, memperkecil penampakan pori wajah, mengurangi kilap akibat minyak serta melindungi dari UVA/UVB. Sounds promising, right?


Apalagi ketika saya melihat sendiri hasilnya di Beauty Workshop-nya The Body Shop, bagaimana wajah si model yang awalnya terlihat kusam jadi terlihat glowing dan bersinar – tanpa highlighter lho ya!


TEKSTUR

Sekarang mari kita lihat bentuk krimnya. Untuk yang peachy glow ini warnanya oren, seperti warna kemasannya. Teksturnya lembut, agak sedikit mengandung minyak tapi surprisingly mudah menyerap ke dalam kulit. Walaupun sekilas terlihat pigmented, nyatanya krim ini lebih berfungsi sebagai base make up, karena ketika diaplikasikan ke kulit, krim ini langsung membuat kulit saya agak cerahan dikit, bukan menjadi lebih terang lho ya, yang pasti kulit jadi terlihat glowing tapi bukan efek minyakan, ya.

PEMAKAIAN


Untuk saat ini saya menggunakan The Body Shop Instaglow CC Cream sebagai layer awal sebelum foundation/BB Cream setelah sunblock atau moisturizer. Biasanya kalau saya malas pakai foundation/BB Cream saya langsung saja ke finishing powder, tampilan wajah memang terlihat polos namun terlihat segar karena warna tone wajah merata.

Hal ini yang bikin saya tetap percaya diri walaupun bare-faced saat keluar rumah, hehehe. Untuk kontrol minyak, walaupun produk ini menjamin mengurangi kilap, nantinya hal ini bergantung ke tipe kulit wajah kita dan seluruh produk yang kita gunakan di wajah.

Saya sendiri kalau menggunakan The Body Shop Instaglow CC Cream dan bedak saja, wajah bisa bertahan tanpa kilang minyak sekitar 4 jam, selanjutnya ada minyak dikittt tapi still considered acceptable lah. Produk ini mudah didapatkan baik toko offline atau online, tapi pastikan di gerai The Body Shop yang resmi, ya.

Harganya di kisaran Rp. 299.000,-


Sampai jumpa di postingan berikutnya!
Selasa, Desember 18, 2018 1 komentar

Ngomongin berlian pastinya selalu identik dengan gaya hidup mewah, jet set, ataupun kaum sosialita, padahal nyatanya nih, zaman dulunya, boro-boro dijadikan perhiasan - berlian itu digunakan untuk pengobatan! Yeap. At least, itulah salah satu pengetahuan baru yang saya dapatkan dari sesi Diamond Talk di acara Grand Opening Frank n Co store di Paskal 23 pada awal bulan Nopember lalu.

Saya berkesempatan mengikuti acara pembukaan gerai ketiga Frank n Co di Paskal 23 Bandung (sebelumnya sudah ada di Trans Studio Mall dan Istana Plaza), bersama beberapa awak media, blogger, dan tidak lupa para konsumen setia Frank n Co di Bandung.

Di kesempatan istimewa ini, Frank n Co mengeluarkan seri koleksi terbarunya yang dinamakan Rhythm Diamond. Yang unik dari koleksi ini adalah, berlian sebagai inti perhiasan diletakkan sedemikian rupa sehingga bisa bergerak, lucu banget!

Seperti ini penampakannya:


Ngilerkannnnn~

Untuk saat ini, rhythm diamond baru  tersedia sebagai kalung dan cincin. Memang sih kalau dilihat-lihat bentuknya kecil, tapi karena si diamond-nya ini terus bergoyang, kemilau berliannya tuh jadi kemana-mana, bikin mata saya terfokus ke sana, dan pastinya bisa jadiin penggunanya sebagai pusat perhatian. Dan, saya berkesempatan untuk mencobanya keduanya!


SEKILAS TENTANG FRANK & CO

Bagi teman-temin yang doyan ke mall ataupun penyuka perhiasan mewah berlian, pasti tidak asing lagi dengan brand Frank n Co yang sudah berdiri sejak 22 tahun lalu. Di bawah naungan PT. Central Mega Kencana, hingga saat ini, Frank n co sebagai rumah perhiasan setia berdedikasi dalam menyediakan koleksi berlian yang eksklusif untuk warna F dan kualitas kejelasan VVS.

Apa itu warna F?
Apa itu kejelasan VVS?

Saya juga baru mendengar penjelasannya ya dari acara Diamond Talk yang dibawakan oleh Bapak Tantowi Michael selaku Bandung Area Manager.

Jadi berlian yang terkenal dengan kekerasannya, kekuatannya, dan kestabilannya ini merupakan natural rare mineral. Terdiri dari materi crystallized carbon, berlian terbentuk dari suhu dan tekanan tinggi di kedalaman 150-120 km dari permukaan bumi lalu bergerak melalui jalur aktivitas gunung berapi.

Yang menentukan kualitas sebuah berlian pada umumnya adalah 4C; Cut (potongan), Color, Clarity (kejernihan), dan Carat Weight.

CUT. salah satu faktor penting dalam kualitas berlian dalam menunjukkan kemilau berlian. Cutiing yang bagus tidak terlalu dangkal (shallow), sehingga sinar yang masuk tidak dipancarkan kembali melainkan langsung terpendar. Potongan yang baik, excellent cut harus mampu memantulkan sinar yang masuk. Juga tidak deep-cut, potongan yang terlalu dalam sehingga sinar yang masuk terlalu dalam sehingga ada warna hitam.

Penilaiannya dibagi menjadi;  proporsi (tergantung bentuk berliannya), simetri (perbandingan anatominya), dan polish.



COLOR. Berlian memiliki banyak pilihan warna, salah satu yang paling langka merupakan warna pink. Colorless (tidak berwarna) diamond juga salah satu golongan yang langka, yaitu warna D, E, dan F. Frank n Co sendiri mengkhususkan perhiasannya di F-color. 



Berlian yang bagus tidak mengandung sinar fluorescence tidak ada pendarnya, namun 95% pasti ada fluorescence-nya, karena memang sangat susah mendapatkannya. Serifikat berlian yang terpercaya adalah GIA, sehingga sangat direkomendasikan jika teman-temin memiliki berlian dengan sertifikat GIA.

CLARITY. Faktor kejernihan berlian juga harus diperhatikan dalam memilih berlian yang bagus. Melihat clarity harus dibantuk dengan loop 30x perbesaran. Kejernihan sebuah berlian yaitu inclusion (unsur-unsur kotoran di dalam berlian, misal kristal pecahan es) dan blemish (unsur di permukaan berlian seperti goresan). Frank n Co sendiri menyediakan berlian dengan kualitas kejernihan VVS



CARAT. Penghitungan berat karat, 1 karat bernilai 100 poin sama dengan 0.200 grams. Walaupun merupakan faktor yang menentukan, banyak orang lebih mendahului tingkat clarity dibanding bobot karatnya.

Setelah sesi Diamond Talk, kami disuguhkan peragaan busana dari Malik Moestaram dipadukan dengan koleksi berlian dari Frank n Co, mewah banget!




Ya, kan ngga mungkin kalau sudah kayak gitu ngga tergoda pengen punya perhiasan dari Frank n Co? 



Cita-citanya sih pengen punya cincin couple dari Frank n Co (couplenya sama suami tapi donk, bukan pacar #kode), doakan biar dilancarkan rejekinya, hehehe...

Buat teman-temin yang belum pernah punya berlian, sesekali beli deh, bukan pemborosan lho, selain investasi berlian itu sebagai wujud penghargaan buat diri sendiri, walaupun tergolong telat, my very first diamond yang beli sendiri tuh pas saya sudah kerja, hehehe...

Belinya dimana? Ya di Frank n Co, dan pastikan berlian yang teman-temin beli bersertifikat GIA ya, karena memang terpercaya keaslian dan keakuratannya.

Untuk koleksi lebih lengkapnya, teman-temin bisa juga cek di https://www.frankncojewellery.com/


Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Jumat, Desember 14, 2018 3 komentar

Ceritanya, beberapa waktu lalu, saya diajak beberap teman blogger untuk hunting foto. Wait, maksudnya hunting foto disini, saya diajak belajar bareng teknik slow shutter photography. Saya sendiri bukan fotografer handal (wong motret masih ngeblur), jadi tidak ada salahnya menolak kalau mau dikasi ilmu. Hehehe.

Singkat cerita, spot yang menjadi tujuang kami adalah Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat. Letaknya dekat dengan Dusun Bambu, yang sebelumnya juga pernah saya jadikan tempat untuk photo hunting. Bedanya ya kalau curug ini pastinya lebih alami selain sehari-harinya digunakan untuk kegiatan outbond dan camping. 

Tiket masuk cukup terjangkau, hanya Rp 10.000, namun nantinya akan ada beberapa tambahan lagi - termasuk kalau kita mau mengunjungi curug dari jarak yang lebih dekat. 


Jarak curug dari kawasan pintu masuk cukup jauh lho, pengunjung masih harus berjuang untuk trekking melewati kondisi jalan setapak bak hutan (tapi tidak seekstrim pengalaman di Geopark Ciletuh pastinya), bergumul melewati undakan, rerumputan liar, sesekali melewati aliran sungai, dan menyusuri jalanan berbatu hingga menyebrangi jembatan. Pokoknya Ninja Hattori mah lewat.

Tapi, yakin deh, begitu sudah sampai di curug ini, pasti terkagum-kagum dengan pemandangannya yang asri apalagi kalau kita berkunjung di pagi hari, udaranya masih sejuk dan segar karena rimbun serta tingginya pepohonan di sekitarnya.

Untuk informasi, jadi di sini terdapat 4 curug yang bisa kita nikmati di sepanjang perjalanan tracking kita yakni Curug Tilu, Curug Aseupan, Curug Citulang, dan Curug Cilaki. Sayang, kali itu saya tidak sempat mengunjungi Curug Cilaki, karena memang lokasinya yang paling jauh dari titik awal keberangkatan kami (dan memang saat itu saya sudah harus pulang karena ada keperluan), jadi saya hanya sukses mengunjungi tiga curug pertama.

Curug Aseupan, yang berarti kukusan tradisional berbentuk kerucut, merupakan curug yang pertama kali kami datangi; tempatnya berada di antara dua ngarai yang tinggi. Cukup sulit menjangkaunya karena kita harus menaiki tangga dan melewati tebing-tebing licin untuk bisa menjangkau curug ini dari dekat. Dengan debit air yang tinggi, dari posisi saya yang berada jauh di bawah curug, melihat ke langit bagaikan berada di hutan rimba, dengan matahari seakan bersembunyi di sela-sela pepohonan.

Curug Citulang juga merupakan salah satu curug yang tinggi, jika sudah sampai di curug ini, berarti kita lebih dekat lagi menuju Curug Tilu, sang obyek utama.


Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke Curug Tilu dari curug Citulang, tapi jangan sampai kehabisan tenaga, karena kita masih butuh tenaga untuk seru-seruan, berenang, berburu foto cantik... Dan, tentunya kita masih harus tracking menuju pintu keluar saat pulang!


Penasaran ingin ke Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung? Wilayahnya cukup mudah dijangkau kok, apalagi sudah ada di Google Map, kalau saya sendiri saat itu mengunjunginya menggunakan motor, karena kebetulan kendaraan roda empatnya sedang nyalon di rumah menggunakan jasa salon mobil panggilan - (karena sayanya malas nitipin mobil di salon mobil, ya). 

Untuk saya pribadi, memang lebih nyaman naik motor kalau ingin ngebolang, tapi  beberapa teman saya bilang, lebih seru lagi kalau bersepeda menyusuri Curug Tilu Leuwi Opat.



Berani?
Kamis, Desember 13, 2018 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me




Halo, selamat datang di blog saya. Nama saya Yosefien Moudy - biasa dipanggil 'Noniq'. Semoga teman-temin mendapat informasi yang dibutuhkan, kalau masih ada pertanyaan, boleh langsung menghubungi saya, cheers.

Follow Me

Labels

Beauty Culinary Travel

recent posts

Arsip Blog

  • ►  2023 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2018 (33)
    • ▼  Desember (3)
      • Review: The Body Shop Instaglow CC Cream untuk Mak...
      • Hadir di Paskal 23, Frank & Co Suguhkan Koleksi Rh...
      • Menyusuri Keindahan Curug Tilu Leuwi Opat
    • ►  November (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2017 (65)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2016 (84)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2015 (68)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (33)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)

Created with by ThemeXpose