twitter instagram
  • Home
  • Penulis
    • Siapa Yosefien?
    • Tentang Blog Yosefien
    • F.A.Q.
    • Disclaimer
  • Kerjasama
    • Review Produk
    • Liputan Acara
    • Penulisan Konten
  • Achievement

Yosefien | A Review Blog


Sepertinya, pesona eksotisme Labuan Bajo memang tidak ada habisnya; walaupun beberapa waktu lalu kita sempat didera dengan berita mengenai salah satu destinasi favorit wisatawan, Gili Lawa terbakar. Berbagai media sempat ramai menyebut kelalaian wisatawan menjadi penyebab utamanya. Sampai akhirnya im Polri menyatakan bahwa penyebab kebakaran merupakan musim kemarau panjang dimana savana menjadi sangat kering (sumber Detik; yang artinya bukan karena faktor kelalaian manusia).

Well, tetap saja hal itu menjadi catatan untuk kita untuk tetap menjaga lingkungan tempat wisata manapun yang kita kunjungi.

Jadi, masih minat ke Labuan Bajo? Berikut saya mau bagikan dua puluh tujuan wisata yang bisa teman-temin kunjungi saat di Labuan Bajo. 


1. Pulau Komodo

Destinasi wajib kalau ke Labuan Bajo, ya Pulau Komodo. Sebagai salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan Unesco, Teman-temin bisa melihat kehidupan liar Komodo dari dekat. Tidak perlu khawatir, karena teman-temin akan ditemani para ranger (pawang komodo) selama mengelilingi Pulau Komodo. Para ranger ini juga akan memandu teman-temin dalam menyusuri hutan dan mendaki bukit.

Pastinya selain mengenal lebih dekat dengan kadal liar raksasa, teman-temin bakal disuguhi disuguhi pemandangan alam Pulau Komodo yang menakjubkan. Seperti hamparan padang savana dan lautan birunya.


2. Pulau Rinca 

Salah satu destinasi populer di Labuan Bajo ini merupakan salah satu gugusan pulau yang terletak di kepulauan Komodo. Jangan salah, banyak juga komodo yang tinggal di Pulau Rinca ini. Pulau rinca memiliki jarak lebih dekat dari Labuan Bajo, di pulau ini titik tertingginya adalah Gunung Ora dengan ketinggian 670 mdpl. Akses untuk menuju Pulau Rinca dari Labuan Bajo dapat ditempuh dengan menggunakan kapal sewaan selama 2 jam, nantinya kapal tersebut akan berlabuh di dermaga Loh Buaya. Kabar yang saya dapat, di Pulau Rinca para pengunjungnya ditawarkan untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan berupa program penanaman tanaman bakau, seru!


3. Pulau Kalong

Pastinya teman-temin sudah bisa menebak dari namanya, yeap, di sana banyak banget kalong, alias keleawar! Pulau Kalong memberikan pengalaman berbeda berupa atraksi ribuan Kalong. Biasanya wisatawan akan dibawa ke lokasi ini pada sore hari dengan menempuh perjalanan laut. Menjelang terbenamnya matahari, ribuan kalong akan keluar dari sangkar dan kembali lagi keesokan harinya.


4. Pulau Padar

Pulau Padar merupakan pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Berbeda dengan dua pulau lainnya, Pulau Padar ini tidak dihuni oleh komodo. Di pulau ini terdapat empat pulau kecil yang masing-masing menawarkan keunikan pemandangannya sendiri.

Teman-temin nantinya dapat menaiki bukit untuk menikmati pemandangan dari atas atau menikmati sunrise dan sunset. Walaupun proses pendakiannya cukup melelahkan, namun rasa lelah tersebut akan terbayar dengan suguhan keindahan pemandangan di bawahnya, pastinya teman-temin bakal betah berlama-lama menghabiskan waktu di sini.


5. Pulau Kanawa

Pulau seluas 35 hektare ini menawarkan keindahan alam serta pesona bawah laut. Di Pulau Kanawa teman-temin bisa melakukan aktivitas snorkeling dan diving. Berjarak 50 menit dari Labuan Bajo, pulau ini memiliki pasir putih dan air laut yang berwarna biru jernih. Tidak salah kalau Pulau Kanawa seringkali disebut-sebut salah satu Maldives-nya Indonesia! (Yakan, Indonesia punya banyak Maldives, hehehe).


6. Pulau Kelor

Pulau Kelor memiliki pemandangan laut yang tidak kalah sensasional. Pesona karang dan koralnya menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan. Walaupun bukitnya tidak setinggi dibanding dengan Pulau Padar, namun pemandangan yang diberikan tidak kalah indah, lho. Nyatanya banyak pasangan yang datang ke sini untuk melakukan sesi foto prewedding -  saya kapan ya? #kodekeras.


7. Pulau Menjerite

Berjarak hanya 1 jam dari Labuan Bajo, pulau ini punya banyak terumbu karang yang masih cukup asri. Airnya jernih, sehingga pemandangan di bawah air terlihat dengan jelas.


8. Pulau Gusung atau Pulau Taka Makassar 

Pulau pasir ini hanya akan muncul ketika air laut sedang surut. Di sinilah tempat yang pas buat liat keindahan koral di sekeliling pulau dengan ber-snorkeling ria. Daratannya memang tidak terlalu luas namun pemandangan air laut yang hijau toska yang mengelilingi daratan berwarna putih benar-benar bagaikan surga dunia!


9. Pulau Bidadari

Awalnya bernama Pulau Bidara (widara), karena di kawasan ini tumbuh subur pohon bidara. Bidara sendiri merupakan buah segar guna dimakan langsung atau dijadikan minuman. Pada tahun 1980, Pulau Bidara akhinya mulai dipromosikan dan namanya diresmikan menjadi Pulau Bidadari atau Angel Island. Well, memang sesuai dengan namanya karena memang pulau ini punya kecantikan bak bidadari khayangan.

Hamparan airnya yang biru jernih dan pasirnya yang masih putih bersih. Pulau ini dapat dicapai menggunakan perahu dari Labuan Bajo selama 30 menit. Semuanya diciptakan untuk dikagumi dan disyukuri. Agar dapat menikmati keindahan pulau ini, Teman Traveler harus menggunakan perahu dari Labuan Bajo. Tidak lama, hanya butuh waktu 30 menit (10 menit jika menggunakan speed boat).



10. Pulau Kambing

Pulau kecil di Labuan Bajo ini berbanding terbalik dengan namanya! meski namanya kambing, bukan berarti banyak kambing atau pulau ini bau kambing ? Pulau kecil ini juga menyimpan keindahan laut yang bisa dinikmati melalui aktivitas snorkeling atau berenang santai. Pulau Kambing juga salah satu pulau yang direkomendasikan jika melakukan sailing.


11. Pulau Seraya

Pulau Seraya memang kecil tak sebesar pulau-pulau lainya di Flores. Pulau Seraya  hanya memiliki garis pantai sepanjang 1 kilometer saja. Teman-temin bisa menaiki bukit yang ada disekitar pulau ini dan juga menikmati keindahan pemandangan Laut Bajo dari ketinggian.

Hamparan pasir putih dan air laut yang cukup jernih kebiruan akan memanjakan mata. Selain menikmati keindahan pantainya, kita juga bisa menimati keindahan bawah lautnya. Banyak ikan dan karang yang beraneka ragam di sekitar Pulau Seraya. Tak heran bila banyak wisatawan yang datang tak hanya menikmati sunset atau sunrise saja namun juga menikmati pesona bawah lautnya dengan senorkling bahkan banyak juga yang memancing ikan ditempat ini.


12. Gili Lawa Darat atau Gili Laba

Gili Laba bisa dibilang mirip dengan Pulau Padar, pulaunya berbukit-bukit. Dari salah satu puncak bukit akan terpampang pemandangan indah Gili Laba. Sehingga penting sekali teman-temin menyiapkan stamina buat hiking.

Untuk bisa mencapai puncak, dibutuhkan waktu mendaki sekitar 40 menit. Tergantung kecepatan dan stamina masing-masing. Jalur pendakian ini memang tidak terlalu sulit, namun ada beberapa spot yang curam. Selama mendaki, teman-temin akan menyaksikan keindahan suasana sekitar.


13. Wae Rebo

Terletak di ketinggian 1.200 meter, Wae Rebo seringkali disebut sebagai desa di atas awan. Mengunjungi Wae Rebo, teman-temin akan diajak menempuh medan berat selama sekitar 3 hingga 4 jam dengan berjalan kaki. Tidak usah khawatir, karena nantinya teman-temin akan terpesona menyaksikan indahnya rumah adat berbentuk kerucut yang masih sangat tradisional.


14. Pantai Pink Namo

Nama Pantai Namo mungkin baru mulai terdengar di tahun 2015. Pantai ini adalah ‘The Real Pink Beach’ yang ada di Komodo. Selain Pink Beach adalah pantai Namo yang juga menyuguhkan pantai berpasir merah, bahkan warna merah di pantai Namo terasa lebih terlihat dibanding Pink Beach.

Sama dengan Pink beach, teman-temin bisa berenang dan snorkeling di pantai berpasir merah ini. Keindahan alam bawah lautnya juga tidak kalah dengan Pink Beach. Hanya saja pantai ini belum dikelola dengan benar sehingga banyak sekali sampah laut yang memenuhi pantai.

15. Pantai Merah (Pink Beach)

Sesuai dengan namanya, pantai ini memiliki pasir berwarna merah muda. Pink Beach atau yang juga di kenal dengan nama Pantai Merah ini merupakan salah satu dari tujuh pantai berpasir merah muda yang ada di dunia. Warna pasir merah muda ini berasal dari pecahan kerang dan biota laut di sana. Pink Beach bisa menjadi spot foto menarik untuk mengabadikan pemandangan yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Selain pemandangan pantainya yang indah, Pink Beach ini juga memiliki pemandangan bawah laut yang tak kalah mengagumkan. Lautan ini merupakan istana bagi beragam jenis ikan, batu karang, dan berbagai jenis biota lainnya. Dengan kondisi seperti itu, pengunjung bisa melakukan kegiatan seru seperti snorkeling atau diving. Aktivitas ini tentu saja sangat sayang untuk dilewatkan.


16. Manta Point

Manta Point merupakan salah satu lokasi wisata Labuan Bajo Flores untuk melakukan aktivitas air seperti diving dan snorkeling. Lokasi ini menjadi favorit dan incaran para wisatawan. Jika biasanya kegiatan menyelam ini hanya untuk melihat pemandangan laut saja, di lokasi ini kita akan diajak berenang bersama dengan ikan pari manta.

Di dalam laut, pengunjung bisa melihat rombongan manta yang tak takut dengan kehadiran kapal-kapal yang melintas di sekitarnya. Ikan pari manta ini sangat ramah dengan para penyelam. Mereka seolah mengajak para penyelam untuk bermain-main. Pengunjung tak perlu takut, ikan ini tidak berbahaya karena tak memiliki sting atau sengatan di ekornya, berbeda dengan jenis ikan pari lainnya.


17. Air Terjun Cunca Wulang

Cunca Wulang adalah air terjun yang terletkan tidak jauh dari Labuan Bajo. Teman-temin bisa mencapainya dalam waktu 120 menit melalui perjalanan mobil dan trekking. Cunca Wulang sering dibilang sebagai Grand Canyonya Flores, jika teman-temin pernah mengunjungi tempat wisata Green Canyon di Pangandaran maka Cunca Wulang mempunyai topografi yang sama. teman-temin bisa loncat dari tebing setinggi 5 meter kebawah kolam air Cunca Wulang. 


18. Air Terjun Cunca Rami

Cunca Rami adalah wisata air terjun yang letaknya juga searah dengan Cunca Wulang. Hanya saja, teman-temin membutuhkan sedikit usaha untuk dapat sampai di lokasi wisata ini. Jalur Treeking yang lumayan panjang dan menurun bakal memberikan kesan petualangan yang menantang adrenalin.



19. Goa Rangko

Gua Rangko juga dikenal sebagai Gua Buaya. Gua ini berada di ceruk bumi dan berisikan air asin jernih serta stalaktit yang indah. Terlihat seperti oase di tengah gurun. Pemandangan di dalamnya dapat teman-temin nikmati antara pukul 1-3 sore lantaran Gua Rangko memang cukup gelap. Untuk memasuki gua ini, teman-temin hanya perlu mengeluarkan uang untuk menyewa perahu dari Desa Rangko.


20. Goa Batu Cermin

Goa Batu Cermin adalah tempat wisata labuan bajo yang letaknya masih di dalam kota. Tidak sulit untuk dapat mengakses lokasi wisata ini, hanya dengan menggunkan sepeda, motor ataupun mobil. Di Goa ini, pengunjung akan disuguhkan pemandangan stalagtit dan stalagmit dan juga fakta yang menyimpulkan bahwa flores dulunya berada di bawah laut.

Uniknya, goa ini memiliki sebuah lubang di bagian atas yang menjadi tempat masuknya sinar matahari. Sinar tersebut kemudian mengenai permukaan air yang memantul di dinding batu dan merefleksikan bayangan air seperti cermin. Penting bagi teman-temin untuk memperhatikan segi keamanan, karena batu alam di goa ini ada yang cadas dan ada juga yang halus.


21. Puncak Gunung Mbeliling

Gunung Mbeliling adalah salah satu gunung tertinggi yang ada di provinsi Manggarai Barat. Gunung dengan tinggi 1.300 mdpl adalah salah satu rumah bagi ribuan fauna dan flora endemik. Walau belum sepopuler destinasi lainnya, Gunung Mbeliling merupakan spot wajib bagi para petualang.

Terletak di kawasan hutan lindung Mbeliling di Labuan Bajo, teman-temin bisa melihat gagak flores, yaitu burung unik dengan 77 suara, Kaka Ngkiong dengan 29 jenis burung unik lainnya. Mendapat predikat sebagai gunung tertinggi di Nusa Tenggara Timur, Gunung Mbeliling mempunyai berbagai jalur pendakian atau trekking yang menantang. Sebut saja jalur pendakian seperti Desa Liang, Cunca Lolos, Ndara, Roe dan Melo. Pastikan teman-temin memiliki kondisi fisik yang prima ya!


22. Danau Sanonggoang

Danau Sano Nggoang adalah danau vulkanik terluas di Nusa Tenggara Timur, dengan luas sekitar 5.500 hektar, danau ini dianggap sebagai salah satu danau terdalam di dunia yang kedalamannya sekitar 600 meter. Di sepanjang pantai Danau Kawah Sano Nggoang ada beberapa desa tempat tinggal penduduk setempat. Desa-desa pertanian kecil ini hanya menampung 250 penduduk yang tinggal di rumah bambu anyaman tradisional atau rumah kayu atau bata yang lebih modern, masing-masing  mengisi kebunnya sendiri. Desa ini dibatasi oleh danau, perkebunan dan bukit. Lokasi terpencil dan ukuran kecil kedua desa ini memberi pengunjung ketenangan yang tenang dari keramaian dan hiruk pikuk Labuan Bajo.

Sano Nggoang sendiri berasal dari kata Sano dan Nggoang. Sano dalam bahasa Kempo berarti danau sementara Nggoang berarti  membara,Sano Nggoang berarti danau vulkanik atau danau yang membara. Danau Sano Nggoang berjarak sekitar 63 kilometer atau 3 jam berkendara dari Labuan Bajo - sebuah kota pelabuhan kecil di ujung barat Pulau Flores dan merupakan ibu kota Manggarai Barat. Labuan Bajo dapat diakses dengan pesawat dari Bali dan dari Kupang. Kemudian dari Labuan Bajo melalui jalur Transflores, perjalanan dilanjutkan ke desa Nunang, pintu masuk Danau Sano Nggoang.


23. Bukit Cinta

Bukit Sylvia atau Bukit Cinta menjadi salah satu destinasi terdekat yang dapat dikunjungi saat di Labuan Bajo. Biasanya turis domestik dan mancanegara akan langsung menuju ke lokasi ini saat pertama kali tiba di Labuan Bajo. Bukit ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat. Dari atas bukit, Anda akan melihat hamparan laut luas dengan beberapa bukit atau gunung lain di sekitar Bukit Sylvia.

Bukit Cinta terletak di dalam kota Labuan Bajo, jadi tidak terlalu rumit untuk mengakses tempat wisata labuan bajo ini. Kamu bisa menggunakan motor atau mobil untuk dapat mengunjungi bukit cinta dan hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit saja dari pusat kota. Teman-temin bisa menikmati pemandangan sunset di bukit cinta ini dengan hamparan laut dan pulau-pulau kecil membuat lokasi ini sangat pas dikunjungi saat kamu berada di Labuan Bajo.


24. Sawah Lingko

Tidak hanya menawarkan suasana pantai ternyata Labuan Bajo juga menawarkan suasana kehijauhan di Sawah Lingko. Uniknya nih Sawah Lingko sendiri memiliki bentuk sawah yang berbeda pada umumnya. Yeap, bentuknya seperti jaring laba-laba! Penasaran, cus aja ke Labuan Bajo!

--*o*--

Please take note, ya, biasanya paket tour tidak menjangkau keseluruhan destinasi yang saya tulis di atas - kebanyakan hanya 8-10 destinasi saja. Kalau teman-temin mau mengunjungi semuanya demi pengalaman menjelajah Labuan Bajo yang total dan menyeluruh, mending pakai private tour atau ya, ngetrip sendiri saja, hehehe.

Mengunjungi tempat wisata di Labuan Bajo menggunakan transportasi umum bisa menjadi sebuah pilihan bijak. Apalagi jika datang dari luar kota yang cukup jauh, Jakarta misalnya, teman-temin bisa menggunakan transportasi Tiaramas Traveloka, pasti seru deh road trip Jakarta - Labuan Bajo.


Jadi, kapan ke Labuan Bajo?

Sabtu, Maret 23, 2019 7 komentar

Sesekali yang namanya liburan boleh donk dilakukan tanpa pergi ke luar kota? Setidaknya itu yang saya lakukan ketika otak penat ingin liburan tapi tidak mau repot ke luar kota (alias mager). 

Sayapun memutuskan untuk sejenak mengganti suasana "rumah" dengan kabur ke hotel, hanya untuk sekedar merasakan ngga perlu masak, ngga usah beresin tempat tidur, ngga perlu nyapu-ngepel, hahaha, boleh donk ya, kan ceritanya saya lagi keterlaluan malesnya!

Jadi dari sekian banyak hotel di Bandung, kira-kira hotel apa yang cocok buat kabur dari rutinitas? 

Saya sendiri sukanya hotel yang menyediakan fasilitas lengkap (kolam renang, air panas, gym, sauna, wifi dan sebagainya) makanannya enak, kamarnya kudu wajib nyaman - karena memang tujuan saya untuk istirahat bukan untuk plesiran, hehe.

So, tidak bisa tidak, ya pastinya saya harus pesan hotel dengan bintang tiga ke atas ya; bukan hotel untuk backpacker, hostel, atau yang berbentuk dormitory.

Jadi dimana?

Ya di Trans Luxury Hotel Bandung lah - karena memang saya sering ke TSM (bukan apa-apa, tapi karena memang mall yang relatif dekat rumah) dan bisa dibilang cukup sering mengunjungi ballroomnya untuk event serta beberapa kali menikmati dinner buffetnya yang memanjakan lidah. Dari situ saya sudah mulai dikit-dikit mupeng gimana ya rasanya nginep di sana.

The Trans Luxury Hotel terletak di Jalan Gatot Subroti No. 289 Bandung, pokoknya mudah ditemukan via GPS hape. Hanya saja, berhubung ini hotelnya bintang lima, jarang banget ada promo hotelnya (iyalah, demi menjaga prestige gitu). 

Tidak mau terlalu pusing dengan harga, akhirnya saya iseng mencari-cari tanggal menggunakan aplikasi Pegipegi, lho ternyata saya beruntung mendapat hari yang pas dan harga hotel yang relatif lebih murah dibanding harga yang teman-temin saya sering bilang. Ngga pakai lama, sayapun memutuskan melakukan booking hotel via aplikasi Pegipegi.

Dan ternyata proses pemesanan hotel via Pegipegi ngga pakai repot, lho, apalagi aplikasi versi terbarunya sangat mudah dan cepat diakses, memberikan pilihan yang sesuai dengan referensi yang kita cari.

Kalau untuk saya pribadi, aplikasi Pegipegi menawarkan harga yang kompetitifnya keterlaluan! Hahaha, rasanya jadi pengen nginep di hotel mulu!



Kalau teman-temin ngga percaya, coba deh pasang aplikasi Pegipegi di hape masing-masing dan rasakan digiur oleh kemudahan mencari akomodasi untuk liburan, hehehe.

Long story short, akhirnya saya jadi donk menginap di Trans Luxury Hotel Bandung, dan memang ya, harga tidak bohong, kualitas bintang sangat mempengaruhi teh aslina bener.

Menyusuri lorong kamarnnya, wah full dekorasi - mulai dari pilar, karpetnya dan ornamen dindingnya. Pokoknya serba mewah.


Kamarnya sendiri sudah tidak perlu diragukan lagi kenyamanannya, tempat tidurnya ya pasti empuk, ada sofanya dan meja kerjanya. Kamar mandinya terdiri dari shower, bath tub dan closet, yang bikin betah berlama-lama berendam (apalagi perlengkapan mandinya juga rasanya sayang kalau mau dipakai hahaha).


Kolam renang yang menyerupai pantai merupakan fitur yang paling disuka dari Trans Luxury Hotel Bandung ini, keponakan saya tidak ingin berhenti berenang, sayangnya kolam renangnya tidak air panas melainkan air hangat dari terik matahari, hehe.


Saya tidak sempat memotret buffetnya karena saat kali saya sarapan di sana, penuh banget, jadi kurang bisa memotret estetik hehehe (anaknya masih amatiran). Semoga lain waktu kalau bisa kembali menginap di sana, saya mau foto-foto lebih banyak lagi yaa...



Sampai jumpa di postingan berikutnya!




Kamis, Maret 14, 2019 2 komentar

Kalau sudah membahas masalah alis, biasanya si mister suka bilang ke saya,

"Itu ngapain sih alis dicukur tipis tapi  ntar malah digambarin lagi, aneh," katanya. 

Ya, jujur, dulupun saya juga ngga ambil pusing dengan masalah per-alis-an ini, tapi setahun belakangan ketika saya akhirnyaaaaa bisa membuat alis sendiri, sayapun merasa kasus alis ini memang tidak boleh dianggap remeh oleh wanita manapun! Sayapun setuju kalau harus tanda tangan petisi yang berisi alis merupakan bagian dari bingkai wajah yang tidak boleh disepelekan, hihihi.

Nah, urusan alis tentu tidak lepas dari pensil alis donk ya. Saya sebenarnya buanyak banget nyobain berbagai macam pensil alis hanya saja karena belum nemu yang pas jadi belum saya review. Baru sekarang nih, saya semangat mau review si Etude ini karena memang sudah menjadi  salah satu dari beberapa yang saya favoritkan sebagai pensil alis yang cocok buat saya.


Hal utama yang bikin saya jatuh cinta adalah: pilihan warnanya. Yaitu abu-abu, alias gray. Selama saya muter-muter counter produk makeup lokal, jarang banget saya nemuin pensil alis yang warnanya abu-abu kayak si Etude ini. Produk lokal yang sering saya temui biasanya hanya menyediakan warna coklat - which is tidak cocok banget dengan rambut saya yang hitam pekat, dan warna hitam, nah, sayangnya warna hitamnya itu bold dan pigmented banget sehingga saya jadi terlihat galak! Berasa Shinchan gitu deh alis tebal warna hitam.

Mungkin ada teman-temin yang suka pake warna alis hitam ya, tapi saya sih no.

Sebelumnya saya sempat pakai pensil alis The Face Shop warna #2 dan #3 (gray juga), dan saya suka banget produk itu, sayang, belakangan tiap ke counter The Face Shop suka kosong barangnya, sehingga sayapun beralih ke Etude House ... Hingga sekarang!


Saking sukanya sama Etude House Drawing Eye Brow, saya sudah habis berapa batang pensil karena makin semangat gambar alis. Dan kalau biasanya saya beli langsung ke counter Etude di mall, kali ini saya membeli produk ini langsung impor sendiri dari Korea menggunakan jasa online shop Althea.


Jadi produk Etude House Drawing Eye Brow ini memiliki dua ujung; satunya merupakan pensil alis tapi bukan berupa pensil tapi kayak drawing pencil atau semacam calligraphy pen gitu - ujung yang seperti ini memudahkan kita untuk mewarna alis yang sudah lebih dulu dibingkai menggunakan pensil alis berujung runcing.



Warnanya cukup pigmented, alias sekali oles juga sudah keluar warnanya, hanya sayang tidak waterproof, jadi teman-temin kudu hati-hati jangan usap-usap alis saat wajah berminyak, pasti nanti alisnya jadi ngeblur, hehehe. Saya sendiri menggunakan produk ini untuk kegiatan sehari-hari, karena warna abu-abunya terlihat alami sehingga pas kalau untuk digunakan dengan riasan bergaya "No Makeup" makeup.

Berikut adalah before-after saya menggunakan Etude House Drawing Eye Brow (05 Gray); jadi kalau untuk saya, produk Etude House Drawing Eye Brow berperan banget untuk mengisi warna alis saya yang jarang-jarang (alias tipis).


 Khusus buat teman-temin yang ingin belanja di Althea, ada poin-poin yang harus diperhatikan ya:

Beberapa hal yang perlu teman-temin perhatikan saat berbelanja di Althea Indonesia:

1. Althea sekarang bisa COD (Cash on Delivery)
* Total pesanan tidak boleh melebihi Rp550,000.
* COD hanya tersedia di kode pos tertentu.
* Teman-temin hanya bisa memilih untuk membayar dengan COD lagi jika status pesanan sebelumnya dengan pembayaran COD telah berubah menjadi 'COMPLETE COD'.

2. Peraturan Belanja di Althea (mengacu pada http://bit.ly/2KC2DVu )
* Maksimal 8 barang per pesanan
* Maksimal 8 per barang per jenis yang sama
* Pelanggan layak untuk membuat 1 pesanan per 24 jam
* Maksimal cap Rp1.100.000 per pesanan

3. Pelanggan wajib mengisi data KTP
* Hal ini berdasarkan kebijakan bea cukai Indonesia, pelanggan harus memverifikasi informasi KTP mereka
* Nantinya, data ini akan dikumpulkan satu kali di halaman checkout pada saat pembelian pertama
* Semua informasi yang diperoleh akan disimpan baik-baik dan dienkripsi dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain atau oleh pihak ketiga.


Produk Etude House Drawing Eye Brow ini dijual di kisaran harga Rp. 38.000,-

Kalau teman-temin suka produk pensil alis apa?


Sampai jumpa di tulisan berikutnya!








Senin, Maret 11, 2019 2 komentar

Siapa sih hari gini belum pernah nyobain produk-produk kecantikan dari Korea? Dari perawatan kulit wajah sampai kosmetiknya: kusukaaaaa semuwah. Terutama skincare-nya, duh hati ini paling ngga bisa tahan godaan kalau lagi ada diskon, yang ada hanya bisa memasrahkan dompet demi sekantong serum dan BB Cream, hahaha.

Nah, teman-temin biasanya kalau beli produk Korea gitu biasanya dimana sih? Selain berbelanja di toko offline, Althea merupakan toko online yang selalu jadi andalan saya dalam membeli produk skincare dan makeup asli Korea.

Asli dikirim dari Korea, dikemas dengan handling yang cantik dan rapi, saya selalu puas dengan pelayanan dari Althea.



Kalau sebelumnya Althea sempat hiatus karena beberapa kebijakan bea cukai, now, Althea is back dengan alamat baru di in.althea.kr. Yeap, Althea kini hadir dengan wajah serta kebijakan baru, namun, tetep barangnya terjamin 100% autentik dengan harga terbaik untuk para pelanggannya - termasuk saya.

Beberapa hal yang perlu teman-temin perhatikan saat berbelanja di Althea Indonesia:

1. Althea sekarang bisa COD (Cash on Delivery)

Syaratnya: 
* Total pesanan tidak boleh melebihi Rp550,000.
* COD hanya tersedia di kode pos tertentu.
* Teman-temin hanya bisa memilih untuk membayar dengan COD lagi jika status pesanan sebelumnya dengan pembayaran COD telah berubah menjadi 'COMPLETE COD'.

2. Peraturan Belanja di Althea (mengacu pada http://bit.ly/2KC2DVu )

* Maksimal 8 barang per pesanan
* Maksimal 8 per barang per jenis yang sama
* Pelanggan layak untuk membuat 1 pesanan per 24 jam
* Maksimal cap Rp1.100.000 per pesanan

3. Pelanggan wajib mengisi data KTP



* Hal ini berdasarkan kebijakan bea cukai Indonesia, pelanggan harus memverifikasi informasi KTP mereka
* Nantinya, data ini akan dikumpulkan satu kali di halaman checkout pada saat pembelian pertama
* Semua informasi yang diperoleh akan disimpan baik-baik dan dienkripsi dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain atau oleh pihak ketiga.

Jadi, apa nih hasil belanja saya di Althea?


As you can see, saya membeli:

1. Nature Republic Soothing Moisture Aloe Vera 92% Soothing Gel Mist
2. Innisfree Jeju Volcanic Pore Clay
3. Etude House Drawing Eye Brow
4. The Saem Tip Concealer
5. Etude Play Color Eyes Caffeine Holic
6. My Real Skin Facial Mask 

Yang mana saya akan mereviewnya di postingan terpisah, ya.

Sudah coba berkunjung ke Althea? Tunggu apalagi, banyak promonya, lho!


Sampai jumpa di postingan berikutnya!

Minggu, Maret 10, 2019 1 komentar

Memiliki wajah yang kombinasi (ya kering ya berminyak), sensitif, mudah jerawatan, belum lagi sehari-hari berada di lingkungan yang bermacam-macam (kadang full AC, kadang outdoor di bawah terik matahari) membuat saya rada kesusahan mendapatkan pelembab wajah yang mengerti kondisi kulit saya secara menyeluruh.

Saya sih maunya, pelembab yang ngga bikin wajah jadi berminyak, ngga bikin kusam, bisa bikin kenyal dan pastinya ngga bikin jadi berminyak.

Iseng, karena sedang diskon 20% di salah satu gerai supermarket langganan, saya memutuskan untuk mencoba produk dari Cetaphil ini. Selama ini menggunakan Cetaphil Gentle Cleansernya dan Ultra Hydrating Lotion-nya membuat saya cukup aware dengan kualitas produk keluaran Cetaphil, karena itu berbekal pengalaman dan percaya, ya saya langsung beli tuh pelembab.

Dibanding pelembab dari brand lokal, pastilah Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++ rada mahal harganya, bunyinya ratusan ribu. Tapi ya, kalau memang kualitasnya sebanding, why not?

KEMASAN


Kemasan Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++ ini berbentuk botol dengan pump dengan paduan warna hijau putih. Dengan isi 118 ml, pelembab ini bisa awet sekitar 3-4 bulanan kalau di saya (bahkan lebih hahaha).

Di luar kemasannya tertera tulisan dalam bahasa Inggris yang berarti: menghaluskan, melembabkan melindungi, tidak membuat komedo, ringan, dan tidak berminyak, tidak beraroma, mengandung proteksi UVA/UVB.

Kesannya, all you need is in one product! Sayang, ngga ada anti-agingnya sekalian hehehe. Selain tertulis bahwa memiliki kandungan SPF 15/PA++, produk ini juga bisa digunakan oleh berbagai jenis kulit.

KANDUNGAN


aqua, octocrylene, diisopropyl adipate, cyclopentasiloxane, glycerin, butyl methoxydibenzoylmethane, glyceryl stearate, PEG-100 stearate, polymethyl methacrylate, phenoxyethanol, benzyl alcohol, triethanolamine, acrylates/C10-30 alkyl acrylate crosspolyer, tocopheryl acetate, carbomer, disodium edta, cyclotetrasiloxane.


TEKSTUR


Tekstur Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++ ini berupa krim berwarna putih; lembut dan ringan. Mudah dipakai dan diratakan ke kulit wajah. Hanya saja kalau di saya, agak lama meresapnya dan kadang kalau kebanyakan mulai berasa agak lengket saja.

Kemampuannya dalam menjaga kelembapan wajah saya cukup terbukti dan sejauh ini tidak terjadi break out (jerawatan ataupun komedo berlebih). Hanya saja yang membuat saya kurang nyaman adalah, krimnya perih sekali jika terkena mata.

Oil controlnya kalau di wajah saya sekitar 6 jam. Setelah itu, wajah mulai mengkilat dan akhirnya ketika saya tidak sengaja mengusap wajah dengan oil paper dan si pelembab ini bergeser terkena mata, terasalah perih banget pelembapnya.

Awalnya saya tidak percaya kalau penyebab perih mata ini dari Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++, saya kira mungkin produk kecantikan saya yang lain. Tapi setelah saya coba, seharian hanya pakai produk pelembab ini, eh, ternyata beneran produk ini perih banget kalau terkena mata!

Jadi, ya, hal ini menjadi pertimbangan saya untuk tidak repurchase Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++ dan rasanya saya akan memilih produk pelembab lain.

Untuk kualitas melembabkannya sih ok, terbukti wajah saya cukup cocok menggunakan krim ini. Tapi untuk menemani gaya aktifitas saya kayaknya ngga cocok deh, karena pada akhirnya sebelum 6 jam saya sudah harus menghapus riasan dan apply lagi, demi menghindari krim pelembab ini minyakan dan meleleh terkena mata saya. Padahal produk-produk pelembab yang saya gunakan sebelumnya tidak membuat saya perih mata.

So, ya, buat teman-temin yang sedang mencari pelembab, bisa dipertimbangkan untuk produk Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++ ini ya.


PROS:
* Efek melembabkan terbukti ok
* Menjaga kekenyalan wajah
* Bisa digunakan di kulit saya yang kombinasi tanpa menimbulkan jerawatan ataupun komedo berlebih

CONS:
* Harganya relatif mahal (walaupun sebenarnya jangka penggunaannya juga lama, sih)
* Perih kalau terkena mata!


Harga Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++ ini sekitar 200k-an dan sudah banyak dijual dimana-mana, toko online ataupun offline, tapi pastikan untuk mendapatkannya di toko yang terpercaya, ya.


Sampai jumpa di postingan berikutnya!

Jumat, Maret 01, 2019 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me




Halo, selamat datang di blog saya. Nama saya Yosefien Moudy - biasa dipanggil 'Noniq'. Semoga teman-temin mendapat informasi yang dibutuhkan, kalau masih ada pertanyaan, boleh langsung menghubungi saya, cheers.

Follow Me

Labels

Beauty Culinary Travel

recent posts

Arsip Blog

  • ►  2023 (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2019 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ▼  Maret (5)
      • Wow! 20+ Destinasi Wisata Eksotis Labuan Bajo
      • Weekend Getaway di Trans Luxury Hotel Bandung
      • Review Etude House Drawing Eye Brow (05 Gray)
      • Online Shop Produk Korea: Althea Indonesia is Back...
      • Review Cetaphil Daily Facial Moisturizer Spf 15/PA++
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2017 (65)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2016 (84)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2015 (68)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (33)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)

Created with by ThemeXpose