twitter instagram
  • Home
  • Penulis
    • Siapa Yosefien?
    • Tentang Blog Yosefien
    • F.A.Q.
    • Disclaimer
  • Kerjasama
    • Review Produk
    • Liputan Acara
    • Penulisan Konten
  • Achievement

Yosefien | A Review Blog


Halo teman-temin, adakah penyuka gaya etnik? Penggemar pola batik ataupun jenis kain tradisional seperti ulos dan songket? Makin berkembangnya inspirasi gaya yang berhasil memadumadankan tren modern dan etnik membuat gaya ini cukup banyak digunakan sehari-hari. Saya salah satunya! Hehehe.

Jadi ceritanya di postingan kali ini saya mau review sepatu baru saya yang bergaya etnik ini. Sebagai penyuka sepatu, punya sepatu dengan pola itu wajib banget. Apalagi di saat kita mengenakan pakaian ynag polos, menggunakan sepatu etnik bisa membuat penampilan lebih menarik dan catchy, karena tidak monoton.

Nah, kali ini produk bergaya etnik yang ingin saya bahas adalah D'Arcadia Treasure, sebuah brand pengrajin sepatu handmade yang aktif membuat produknya menggunakan bahan kain tradisional Indonesia (Batik, Tenun, dan Jumputan) yang dikombinasikan dengan bahan kanvas, denim, kulit, suede, dan sebagainya.

Awalnya D'Arcadia Treasure merupakan sebuah bisnis membuat perhiasan yang dimiliki oleh Ibu Sofie dibantu partnernya; Dina dan Dita. Nama D'Arcadia Treasure sendiri berasal dari lokasi workshop mereka di Jalan Arcadia Raya, Bogor, ketika mulai usaha ini di tahun 2012. Sedangkan kata treasure mengartikan bagaimana setiap produk yang dibuat tidak hanya digunakan dengan tangan namun juga dari hati.

Ini adalah beberapa produk sepatu batik yang bisa dilihat di websitenya.

Lucu dan unik ya? Harganya juga terjangkau dan relatif standard, kok. Apalagi ini produk asli buatan tangan, lho. 

Penasaran dengan produknya? Sayapun berniat memiliki sepatu dari D'Arcadia Treasure. Variasi produknya bermacam-macam lho, walaupun memang spesialisasinya lebih diutamakan sepatu flat, tapi tetap menyediakan pilihan sepatu wedges, boots, dan heels.

D'Arcadia Treasure saat ini bisa dibeli via toko online dan distributor. Memang kalau melihat website resminya, koleksi produk yang dipajang masih terbatas. Jadi memang lebih baik kalau kita mengetahui reseller D'Arcadia Treasure untuk mengetahui lebih banyak produknya. Sepatu D'Arcadia Treasure ini menggunakan brand d.a.t untuk lebih singkatnya.

Setelah memilah beberapa produk sepatu (dan menyesuaikan dengan nomor yang tersedia, iya, kebetulan sepatu yang menjadi favorit saya adanya nomor 38 ke atas, sedangkan ukuran sepatu saya 37! Mohon diingat, hihi), inilah sepatu pilihan saya.


Sepatu wedges, yay! Tadinya saya memang mau pilih sepatu flat, tapi si kuning ini lebih menarik perhatian saya! Warna kuningnya terlihat lembut dipadu corak hijau putih, desainnya juga unik, tebal solnya tidak terlihat terlalu tinggi, dan rasanya bakal cocok deh dengan kulit coklat saya.

Pokoknya suka banget! Harganya Rp. 350.000,-

Kalau saya perhatikan memang produk d.a.t ini harganya cukup serupa. Jadi sepatu flat harganya sekitar 165 ribu, untuk platform sekitar 200 ribuan dan wedges memang dibandrol sekitar 350 ribu.

Sepatu sayapun akhirnya datang dalam dua hari. Dusnya agak penyok sedikit, mungkin saat proses pengiriman, untungnya tidak mempengaruhi kualitas sepatu. 

Nah, ini dia penampakannya... Dan langsung suka banget sama produknya. Jahitannya rapi. Kain bagian luarnya menyerupai kain tenun yang berserat, agak seperti kanvas, dan bagian dalamnya dilapisi kain nilon, jadi sangat nyaman ketika digunakan.


Untuk sol wedgesnya, sepertinya dibuat dari kayu lalu dilapisi seperti anyaman gitu, unik banget deh! Wedgesnya juga tidak berat, cukup nyaman dibuat jalan dan tidak bikin capek walaupun sudah dipakai untuk waktu yang lama. Tidak berisik saat dipakai jalan, alias ngga bunyi tak-tok-tak-tok.


Bagaimana menurut teman-temin?

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang D'Arcadia Treasure, teman-teman bisa langsung cek ke webnya di http://arcadiatreasure.com/

See you!
Senin, November 28, 2016 9 komentar

Halo teman-temin, siapa sih yang belum pernah nonton video digital yang hits dan kekinian? Di era serba digital ini, semua orang dari berbagai usia pasti menikmati konten digital yang memiliki tema dan konsep menarik dan bahkan tak jarang mereka menyelipkan isi yang bermanfaat banget buat penonton mereka.

Nah, menggabungkan konsep menarik dengan isi video yang memiliki value tuh ternyata gak mudah lho. Karena, terkadang kamu malah bikin video kamu jadi membosankan buat di tonton. Dan, meskipun konsepnya menarik, kamu juga harus mengerti trik jitu buat video digital yang kekinian sehingga video kamu bakal di tonton oleh jutaan orang di luar sana dan bisa menginspirasi orang lain.

Jika kamu pengen ikutan bikin video digital dan kamu sudah punya konsep yang oke banget buat di tonton sama banyaknya penikmat konten digital di luar sana, kamu hampir siap untuk merilis video digital pertama kamu.

Eits, tapi sebelum kamu merilis video digital perdana kamu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Apa aja sih? Simak nih beberapa trik jitu biar video kamu gak di tonton sendirian:

1. Pilih Konsep yang Unik dan Beda
Salah satu trik biar video digital kamu langsung menarik perhatian penonton adalah membuat konsep yang unik dan beda dari video-video lainnya. Kamu bisa saja menambahkan ciri khas kamu sendiri yang bikin video kamu jadi beda banget dengan yang lain. Tentunya, jika kamu berhasil memasukkan ciri khas kamu dalam video digital kamu, penonton bakalan menantikan video kamu selanjutnya.

Jadi, penonton kamu punya nilai tersendiri untuk video digital yang kamu buat. Jangan lupa bikin konsep yang kreatif banget dan jangan copy-paste dari video yang lain ya. Pastinya, kalau kamu menjiplak sepenuhnya, penonton jadi gak tertarik sama video digital yang kamu buat. Trik kerennya, kamu bisa menggunakan imajinasi kamu buat bikin konsep yang oke banget dan pastinya beda dengan video yang lain.

2. Buat Skenario yang Oke
Trik ini memang udah bukan rahasia lagi ya. Rahasia video yang oke dan punya komposisi cerita yang menarik ya ada di skenarionya. Jadi, setelah kamu punya konsep yang unik dan beda, kamu bisa mulai bikin skenario cerita. Bikinnya gimana sih? Skenario ceritanya gak perlu terlalu panjang dan ribet. Kamu bisa mulai bikin skenario dengan simpel dan mencakup inti cerita atau apa yang ingin kamu sampaikan lewat video digital kamu saja. Mudah kan?

Pastikan juga skenario kamu punya tema dan alur cerita jadi gak memusingkan penonton kamu nanti. Akan lebih baik jika kamu menulis skenario cerita kamu scene per scene, sehingga kamu bisa lebih mudah mengaturnya saat pembuatan video digital kamu. Anyway, skenario cerita kamu ini cuma untuk mengatur jalan cerita video digital kamu ya. Jangan begitu terpaku dengan skenario cerita yang kamu buat, karena improvisasi bikin video digital kamu lebih hidup dan menarik. Supaya kamu gak mati gaya, kamu bisa coba latihan dulu sebelum membuat video digital kamu dan lihat hasil latihannya, apakah sudah oke atau belum.

3. Perhatikan Kualitas Video dan Audio
It is true ketika kamu dapat saran dari sesama kreator video digital bahwa kamu gak perlu alat yang bagus untuk membuat video digital kamu. Apalagi, kalau kamu masih pemula dan ini video digital pertama kamu, kamu pastinya gak punya banyak budget untuk membuat video yang jernih banget. Eits, tapi jangan berkecil hati. Meskipun kamu punya alat-alat terbatas, gak berarti video kamu pasti gak keren.

Contohnya, kalau kamu ingin buat video digital dan kamu gak punya alat apapun selain smartphone kamu, kamu sudah punya modal cukup dari kamera smartphone kamu, tripod untuk smartphone dan berbagai aplikasi di smartphone untuk mengedit video kamu yang bisa kamu unduh secara gratis. Well, supaya hasil rekamannya gak goyang dan banyak ngeblur, kamu bisa mengandalkan tripod kamu.

Meski cuma di smartphone, kamu juga bisa menyisipkan audio keren untuk jadi backsound video digital kamu. Apapun alat yang kamu punya, kamu harus tetap memperhatikan kualitas video dan audio. Jangan sampai penonton terganggu dengan video yang banyak ngeblurnya atau terdengar suara klakson berisik yang pastinya bikin video kamu jadi gak banget. Dengan modal seadanya, video kamu tetap menarik kan buat di tonton?

4. Tentukan Media yang Tepat untuk Share Video Kamu
Nah, setelah video kamu selesai di buat dan di edit, sudah saatnya kamu pamerin hasil video kreatif kamu ke jutaan orang di luar sana. Masih minder? Udah gak jaman! Sekarang, kamu harus percaya diri kalau video kamu itu pantas di tonton oleh jutaan penonton karena kontennya yang kreatif dan isinya yang menarik.

Kamu masih bingung mau share video digital kamu di mana? Sekarang udah banyak banget situs yang memudahkan kamu untuk upload video digital kamu dan share sebanyak-banyaknya ke banyak penonton di luar sana. Kalau kamu anak muda yang gaul dan kreatif banget, kamu bisa pamerin video digital kreatifmu di channel.loop.co.id, dimana semua anak muda pamerin dan menonton video digital lainnya.

Yang pasti, video kamu harus tepat sasaran ya! Jadi, kalau kamu ingin pamerin video digital kamu ke anak muda lainnya, kamu bisa bikin konten video kamu jadi anak muda banget dan anti kaku.

Tips lainnya, kamu bisa gunakan bahasa khas anak muda, namun tetap mengutamakan kesopanan ya. Jangan sampai kamu menggunakan kata-kata kasar yang gak pantas di tonton sama anak muda lainnya.


Jadi gimana? Kamu sudah siap untuk buat video digital pertama kamu? Jangan lupa praktekkin tips-tips di atas ya biar video kamu langsung ngehits. Anyway, jangan lupa pamerin video digital kreatif kamu di channel.loop.co.id dan inspirasi anak muda lainnya untuk berkarya. Selamat berkreasi!


See you! 
Rabu, November 23, 2016 11 komentar

Halo teman-temin, pada tanggal 9 November 2016 lalu, saya bersama teman blogger dan media Bandung mengikuti acara penyerahan donasi beasiswa Bakti BCA tahun ajaran 2016-2017 kepada mahasiswa ITB senilai Rp 300 juta. Secara simbolis, beasiswa tersebut diberikan kepada dua mahasiswa ITB sebelum kemudian dilanjutkan kuliah umum bertema "Tren Perbankan ke Depan dan Kesiapan SDM Indonesia."

Rabu, November 16, 2016 6 komentar

Halo teman-temin! Apa sih yang terbayang ketika mendengar kata "waxing"? Takut? Ngeri? Atau malah sudah sering? Saya sendiri - hingga pekan lalu, jujur belum pernah mencoba apa yang dinamakan waxing #ndeso. Selama ini saya masih adem ayem melakukan teknik konvensional; mencukur atau mencabut bulu. Namun lama-kelamaan saya merasa metode tersebut bukanlah solusi yang tepat, karena malah membuat pertumbuhan rambut semakin cepat dan mudah membuat daerah lipatan kulit menghitam. 
Kamis, November 10, 2016 8 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me




Halo, selamat datang di blog saya. Nama saya Yosefien Moudy - biasa dipanggil 'Noniq'. Semoga teman-temin mendapat informasi yang dibutuhkan, kalau masih ada pertanyaan, boleh langsung menghubungi saya, cheers.

Follow Me

Labels

Beauty Culinary Travel

recent posts

Arsip Blog

  • ►  2023 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (18)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2017 (65)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (5)
  • ▼  2016 (84)
    • ►  Desember (11)
    • ▼  November (4)
      • Review: Wedges Batik di D'Arcadia Treasure Untuk P...
      • Trik Jitu Bikin Konten Video Digital Buat Pemula
      • Report: BCA Adakan Kuliah Umum Tren Perbankan di ITB
      • Review Waxhaus Bandung (Face Threading | Underarms...
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2015 (68)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2014 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (33)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)

Created with by ThemeXpose