#TETOT, Buku Perdana Ridwan Kamil

by - Minggu, Februari 01, 2015


"Masa depan cerah datang bagi mereka yang bergegas menjemputnya. Namun tidak bagi mereka yang bermalas-malasan menunggunya." - Ridwan Kamil

Kata-kata itu tercetak jelas di bagian pembuka Buku #Tetot - Aku, Kamu, dan Media Sosial karya walikota Bandung tercinta periode 2013- 2018, Ridwan Kamil aka Kang Emil. And I got that for free!

Ehm. Jadi beberapa waktu yang lalu ketika buku ini pertama kali dipasarkan saya langsung ngebet berkeinginan untuk memiliki, tapi kok ya anehnya saat itu ngga langsung beli, melainkan berpikir "Ntar dulu,". Taunya, tidak lama berselang, saya cukup beruntung bisa langsung mendapatkan undangan mengikuti acara peluncuran bukunya secara resmi (dengan Kang Emilnnya sendiri) ditambah bonus bukunya (walaupun untuk mendapatkan kesempatan ini rela berada di waiting list sih, hehe).

Undangannya saya dapat dari Kang Feri, yang juga merangkap sebagai MC di acara yang diadakan pada tanggal 18 Januari 2015 di Gedung Gramedia Jl. Merdeka. Acara diskusi bersama Kang Emil ini dijadwalkan berlangsung pk. 16.30, tapi dengar-dengar animonya sudah pada ngantri sejak jam 2 siang! Lha, saya? Kok ya bisa-bisanya saya hilang fokus dengan nyari-nyari Kang Emil di BIP (Mall yang terletak di depan gedung Gramedia) #gubrak.

Singkat cerita, walaupun akhirnya saya datangnya telat (pk 17.30!), ngga dapat tempat duduk dan kudu rela berdesak-desakan demi mendapat foto sang walikota, saya menikmati acara diskusi santai mengenai si #Tetot ini.

Sampul bagian depan buku #Tetot Ridwan Kamil
Yeap, judul utama bukunya adalah #Tetot. Bagi yang setia ngekepoin akun twitter @RidwanKamil pasti sudah tidak asing dengan kata ini. Si #Tetot ini adalah senjata andalan Kang Emil dalam menyanggah pernyataan-pernyataan ngawur yang acapkali dilontarkan secara asal oleh orang-orang yang ngakunya paham, tapinya ngga. Kalau kata Kang Emil, si #Tetot ini bagai alarm atau bunyi tombol kuis penanda jawaban peserta SALAH.

TETOT! YAK ANDA SALAH!


Sampul bagian depan buku #Tetot Ridwan Kamil

Sore itu Kang Emil yang tampil casual disertai totopong Sunda yang terikat dengan mantap di kepalanya, berbicara mengenai peranan sosial media, betapa beliau berharap sosial media bagi khususnya insan muda, bisa berperan lebih dari sekedar untuk update status ngga jelas, share-share ngga jelas, apalagi beliau ngaku pernah dikirimi kalimat-kalimat yang tidak pantas oleh pengguna twitter yang..... Masih SD. Beliau berharap sekali peran sosial media bisa menjadi sarana yang mengedukasi, bisa membuat masyarakat lebih sukses dan bukan hanya menjadi makin narsis.

Selain membahas seputar sosial media dan hal-hal yang berkaitan dengan bukunya (termasuk pengakuan beliau yang tidak menggunakan jasa admin twitter, it's his own official account), Kang Emil juga dengan ramah membahas perannya sebagai walikota Bandung; inovasi, program, dan aktifitasnya sehari-hari, oya juga rencananya untuk kembali meluncurkan buku bertema Ide Untuk Bandung. Di sela-sela pembahasan juga ada kuis dan doorprize yang mana saya ngga menang tandatangan plus foto barengnya, hahaha...

Dan sekarang saya lagi baca bukunya Kang Emil. Saya sih ngga janji mau review bukunya ya, soalnya saya ngga bisa nge-review buku, tapi kalau ada kesempatan boleh deh dicoba, tapi so far, buku ini menarik banget lho!

Bagi yang mau membeli bisa didapat di toko-toko buku kesayangan Anda, seharga sekitar Rp. 66.000,- dan hasil penjualan buku ini tidak untuk Kang Emil lho, melainkan akan dikelola oleh sygma selaku penerbit untuk kemudian dialokasikan ke publik/masyarakat/kegiatan komunitas yang membutuhkan.


Bersama blogger Bandung
Harapannya, semoga dengan membaca buku #Tetot ini, masyarakat Indonesia, bukan hanya wargi Bandung, bisa lebih bijak dan cerdas dalam bersosial media.

Kalo ngga, ya #TETOT.

You May Also Like

7 komentar

  1. Minggu depan ke Gramed ah, pengen ngerti juga tulisannya walikota keren satu ini.. :)

    BalasHapus
  2. Punya Walikota yang keren, pinter, rasanya seneng dan bangga, ya Mak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya, coba semua walikota di Indonesia kayak gitu ^^

      Hapus
  3. Hehe, kok pakai nyasar ke BIP segala... Modus belanja etamah :D. Waktu itu aku gak lihat Mbak Noniq, kebanyakan org sih... Deuh, langsung dibaca ya bukunya. Saya masih diantrikan dulu, hiks

    BalasHapus
  4. Jadi pengen beli buku ini deh.. Tapi nanti saya makin nge-fans sama RK, makin pengen balik ke Bandung

    BalasHapus
  5. jadi pengen beli buku, makin nge fans saya mah sama bapak, sukses terus pak sampai memimpin Indonesia aminnn. God Bless you kang emil

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).