Review Marina UV White Extra SPF 15

by - Jumat, Mei 31, 2013

Kemasan Marina UV White extra SPF 15
Selama ini mungkin yang kita kenal adalah lotion sebagai salah satu bentuk perawatan kulit tubuh yang berfungsi memberikan kelembaban kulit. Atau jangan-jangan masih ada pembaca yang belum mengenal produk hand and body lotion ini? Wah, jangan sampai belum tau ya, sungguh disayangkan sekali. Lotion merupakan sejenis krim- cairan kental, biasanya memiliki warna (putih ataupun krem), berbau harum dan cara pakainya dengan dioleskan ke seluruh permukaan kulit tubuh kecuali kulit wajah. Wanita pada umumnya akan mulai menggunakan produk lotion ini sejak remaja, entah karena disuruh orang tua, teman ataupun dorongan promosi iklan.

Tapi sepertinya penggunaan lotion ini masih belum dianggap serius oleh masyarakat khususnya di Indonesia, lho, kenapa bisa begitu? Karena menyimak sebuah sumber yang melakukan survey terhadap sekitar 1.534 wanita Indonesia diambil kesimpulan bahwa rata-rata nilai kulit tubuh wanita Indonesia adalah 5,9 dari 10! Padahal, produk pelembab kulit ini sebenarnya sudah mulai digunakan manusia sejak zaman mesolitikum atau sekitar 10.000 tahun yang lalu. Suku asli Amerika misalnya, mereka biasa mengoleskan lemak hewan untuk menjaga kulit tetap kenyal, berbeda dengan wanita dari suku Amerika Latin, mereka menggunakan alpukat sedangkan pendukuk kuno Brazil dan Afrika menggunakan minyak kelapa sawit. Seiring waktu berjalan, penggunaan bahan-bahan alamipun semakin sering ditemui, seperti: minyak zaitun, lidah buaya, kuning telur, air mawar hingga dimulainya era petroleum jelly.

Pada 50 tahun terakhir, sudah ratusan bahkan ribuan jenis-jenis produk krim/lotion untuk tubuh yang sudah dikembangkan. Lemak hewan sudah tidak lagi digunakan tetapi lebih mengarah pada bahan-bahan tumbuhan, bahan-bahan tersebut juga diberi tambahan formula-formula baru semacam retinol, alpha hydroxy acid, dan beta hydroxy acid, vitamin, serta mineral. Produsen juga mulai menyadari bahwa kebutuhan kulit manusia sekarang ini bukan hanya sekedar lembab, tapi juga tetap sehat walaupun terkena polusi udara, debu, limbah air kotor yang kerap kali menimbulkan masalah kulit kering, alergi hingga iritasi dan yang terutama: paparan sinar matahari berintensitas tinggi, khususnya untuk kita yang hidup di negara tropis. Produsen juga menyadari bahwa zaman sekarang masyarakat ingin yang serba cepat dan instan, maunya satu produk yang bisa mencakup semua, selain hemat juga fungsional, seperti saya, hehehe... Sehingga akhirnya diciptakanlah lotion dengan SPF yang mampu melembabkan kulit, menjaga kulit tetap kenyal, dan yang terpenting membebaskan kita beraktifitas di luar ruangan tanpa takut kulit terbakar matahari ataupun terekspos sinar UVB berlebihan.


Apa sih SPF itu? Apa yang spesial dari lotion ber-SPF?

SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor, faktor perlindungan terhadap matahari, komposisi utamanya terdiri dari: zinc oxide, titanium dioxide, octyl methoxycinnamate, octyl salicylate dan avobenzone aka parsol, terkadang juga menggunakan kombinasi: Avobenzone, Menthyl anthranilate, Cinoxate, Ecamsule, Octyl salicylate, Octyl mehtoxycinnamate, Sulisobenzone, Titanium dioxide, Zinc oxide, OxybenzoneLotion ber-SPF ini mampu memantulkan sinar radiasi matahari, dan mencegah masuk menembus kulit kita, sehingga sangat efektif dalam mencegah terbentuknya melanoma dan karsinoma, dua tipe sel yang berpotensi menyebabkan kanker.

Lotion ber-SPF hadir dengan nilai yang berbeda-beda, ada yang mempunyai nilai SPF 8, 15, bahkan 60, walaupun di pasaran pada umumnya hanya berkisar antara 20 hingga 50. Nilai-nilai tersebut bukan menunjukkan seberapa banyak kandungan di dalamnya, melainkan daya tahan SPF dalam membelokkan sinar UVB dan melindungi lebih lama kulit dari terbakar dibanding tanpa perlindungan.

Sebagai contoh, saya dengan kulit kuning langsat (agak coklat) akan mengalami kulit terbakar setelah 60 menit berada di bawah matahari, jika saya menggunakan lotion dengan nilai SPF 15, maka hitungannya adalah:
  • SPF 15 x 60 = 900 menit (perlindungan selama 15 jam)
Dan jika saya menggunakan lotion ber SPF 30, maka
  • SPF 30 x 60 = 1.800 menit (perlindungan selama 30 jam)wow!
Lalu, apakah makin tinggi SPF makin bagus?
Kalau menurut saya kok tidak terlalu signifikan ya perbedaannya? Mungkin kalau dari perhitungan waktu di atas, SPF 30 memang terlihat "wow", tapi siapa yang tahan tidak mandi selama 30 jam? Kecuali kita sedang dalam petualangan bertahan hidup di hutan, hoho. Karena pada dasarnya, lotion bisa hilang ketika kita mencuci tangan ataupun berkeringat, jadi ya intinya, sering-seringlah mengoleskan lotion kembali agar tubuh senantiasa terlindungi.

Berita tambahannya, kemampuan SPF 15 dengan SPF 30 ternyata tidak jauh berbeda kok. Lotion ber-SPF 15 dapat menghadang sekitar 94% sinar UVB, sedangkan SPF 30 mampu menghadang sekitar 97%. Nah, bedanya hanya sekitar 3-4 persen saja, kok. Selebihnya, perbedaan nilai SPF ini hanya sekedar untuk pemikat pasar saja, seringkali konsumen diiming-iming dengan nilai yang lebih tinggi, padahal sebagai konsumen kita juga harus bisa bersikap bijak, ya.

Btw, mungkin ngga sih, kalau saya kombinasikan SPF 15, 30, dan 50, lalu akan menghasilkan SPF 95? *ngarep*

Ngga ada teorinya kayak gitu, hehehe... Mau dicampur berapapun, nilai SPF tertinggilah yang akan berfungsi (dalam situasi ini berarti SPF 50 maksimalnya). Malahan, hati-hati, semakin dicampur kemampuan SPF dapat makin menurun keefektifannya.

Perkenalan saya dengan produk lotion Marina
Awalnya saya tidak mengerti kenapa kulit saya kok meninggalkan jejak putih setiap digaruk? Sangat mengganggu penampilan sekali dan membuat saya jadi tidak percaya diri, apalagi saat sekolah dilarang menggunakan jaket di dalam kelas, sehingga saya tidak bisa menyembunyikan keadaan tersebut. Saya jadi sering memperhatikan kulit teman-teman yang lain apalagi karena mereka tampak tidak seperti itu kulitnya, kulit mereka ok-ok saja, bahkan kadang ketika tidak sengaja bersentuhan saya merasa kondisi kulit kami berbeda, kulit mereka lebih halus (dan dulu saya pernah iseng mencubit sambil menggaruk kulit mereka dan kulit mereka baik-baik saja). Saya jadi minder dongOya, awalnya saya bahkan sempat mengira bahwa itu kotoran kulit saya (aka daki yang menempel, sebabnya kakak laki-laki saya terus mengejek saya "Ih.. jorok, anak perempuan banyak dakinya!" -malunya bukan main). Saya sampai setiap kali mandi harus menggunakan loofah alias gambas (nama pasarnya) untuk menggosok sekujur tubuh saya, hasilnya? Kulit saya malah jadi iritasi dan kemerahan

Kesimpulannya: Saya pasti salah sabun!! Begitu pikir saya.


Ini kondisi kulit saya jika saya lupa merawatnya.
Sama sekali tidak ada kesadaran ataupun terpikir bahwa kulit saya kering dan butuh perawatan. Saya sampai stress! Kalau dipikir-pikir lucu juga masa-masa itu, saya bisa pusing tujuh keliling memikirkan kulit (yah, sudah kodrat wanita memang kalau sudah menyangkut kulit). Namun, sialnya, saya dulu termasuk anak yang gengsinya tinggi, ogah bertanya dan cuek saja, pura-pura tidak butuh padahal dalam hati sibuk memikirkan solusi. 

Akhirnya suatu hari, datanglah tante saya dari luar kota, sekian lama tak jumpa saya menghabiskan waktu cukup lama mengobrol dengannya sampai pada akhirnya dia memperhatikan kulit saya. "Kok kamu dakian sih," Aduh, lagi-lagi disangka saya banyak bolotnya, saya cepat-cepat menutupi lengan saya sembari menyangkal. Akhirnya sekali lagi tante saya memperhatikan dengan seksama kondisi kulit saya sambil mengangguk mengerti, "Wah, kulit kamu kering tuh, makanya pakai lotion,"

Nah, dari sanalah saya akhirnya dikenalkan dengan lotion Marina yang telah saya pakai hingga saat ini.  Saya rutin menggunakan Marina setiap hari dan mulai melihat perbedaan antara ketika saya menggunakan lotion dan tidak. Kulit saya jadi berangsur-angsur membaik, halus dan kenyal seperti halnya kulit teman-teman lain.  Kalau dulu sih seingat saya, saya tidak menggunakan produk Marina yang berSPF- sayapun juga lupa jenisnya yang mana karena memang minimnya pengetahuan saya, yang saya ingat hanya saya menggunakan yang warnanya biru (karena warna kesukaan saya adalah biru, hehehe...).


Kini Marina UV White dengan ekstra SPF 15, sahabat kulit saya
Sekarang varian produk Marina sudah makin inovatif dan semakin menjawab kebutuhan kondisi kulit kita sebagai penduduk negara tropis, ngga ada alasan deh untuk saya berpindah ke lain hati, hehehe... Manfaatnya bukan lagi melembabkan dan memutihkan (seperti yang dulu saya gunakan), namun sekarang dengan ekstra SPF mampu melindungui kita dari paparan sinar UVB. Produk istimewa ini diberi nama Marina UV White extra SPF 15 dan tepat baru diluncurkan bulan Maret 2013 yang lalu.

Seperti yang sudah disebutkan, lotion Marina UV White mempunyai nilai SPF 15 dan untuk saya sih itu sudah cukup efektif deh untuk menemani kegiatan rutinitas saya sehari-hari yang harus kemana-mana naik motor di bawah terik matahari -masih ingat kan penjelasan saya tentang jangan tertipu nilai SPF. Dengan nilai SPF 15, sebesar 94% kulit saya sudah terlindung dari sinar UVB, dan untuk tambahan, tidak ada kok yang namanya perlindungan 100%, jadi ya, kenapa harus ragu memilih Marina UV White extra SPF 15 dari produk lain dengan embel-embel SPF lebih tinggi padahal keefektifannya hampir sama.

Penasaran kan seperti apa penampakannya? Nah gambar disamping adalah wujud lotion favorit saya. Isinya 200 ml dengan harga hanya sekitar Rp. 8.000,00 (untuk daerah Jawa, ya). Relatif terjangkau kan? Kemasannya juga cantik. Dan untuk ukuran ini, dengan pemakaian rutin kira-kira bisa bertahan kurang lebih 2 minggu kalau dari pengalaman saya sih. Dan memang kalau yang namanya perawatan kulit jangan sampai bolos ya... Kasihan kulit kita, kalau tiap hari harus bertarung melawan polusi, udara kotor sedangkan kita tidak memberikan proteksi apa-apa.

Sekarang kita buka tutupnya dan, viola, dan cukup mudah untuk mengeluarkan isi lotion, lubang cukup lebar tapi tidak terlalu lebar, sehingga saat mengeluarkan (dengan sedikit dipencet atau digoyang secara terbalik), isi lotion sudah bisa dikeluarkan tanpa susah payah sambil mengatur seberapa banyak yang kita butuhkanpun.

Lubang kemasan Marina UV White extra SPF 15
Coba dekatkan hidung kita sejenak untuk merasakan wangi Marina UV White ini, wahh... Harumnya sangat saya sukai, manis tapi bukan manis yang centil (kalau kata saya sih). Harumnya menenangkan sekaligus menyegarkan, dan ketika digunakan juga cukup lama menempel di kulit, tentunya selama kita tidak berkeringat/terkena air ya. Tapi yang namanya lotion bisa kembali digunakan kok setelah beberapa jam, jadi jangan khawatir kita kehilangan harumnya.
Ini wujudnya Marina UV White extra SPF 15
Teksturnya krim berwarna putih, tidak terlalu pekat dan ketika dituangkan juga dengan mudah mengalir. Perbandingan komposisinya dengan air yang agak seimbang membuat lotion ini juga mudah diratakan pada kulit. digunakan juga cukup lama menempel di kulit, tentunya selama kita tidak berkeringat/terkena air ya. Tapi yang namanya lotion bisa kembali digunakan kok setelah beberapa jam, jadi jangan khawatir kita kehilangan harumnya.
Tekstur Marina UV White extra SPF 15
Efeknya? Kulit langsung lembab seketika setiap saya mengoleskan Marina UV White, tidak lengket juga dikulit dan rasanya juga nyaman. Krimnya tidak menempel di baju ataupun meninggalkan residu di kulit. Pokoknya menyerap dengan cepat sekali, kira-kira kurang dari 5 menit, Marina UV White sudah mampu terserap dan hanya meninggalkan kulit lembab sebagai jejaknya.

TIPS: Gunakan selalu lotion tepat setelah mandi, ya, karena akan semakin menambah kelembaban kulit kita. Dan jika kita berencana akan pergi keluar rumah, gunakan lotion minimal 20 menit sebelum kulit terkena matahari. Karena pada umumnya lotion dan SPF yang terkandung di dalamnya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk meresap dan akhirnya bekerja pada kulit.

Kandungan Rahasia 
Marina UV White Extra SPF 15

Mau tau kandungan rahasia Marina UV White extra SPF 15 yang mampu melembabkan kulit sekaligus bikin kulit putih cerah sekaligus melindungi kulit dari sinar matahari?

Yogurt
Yang pertama adalah yogurt. Hm, para wanita pasti sudah tidak asing dengan produk fermentasi susu yang satu ini. Saya sendiri biasanya menggunakan yogurt untuk masker wajah. Yogurt sendiri dipercaya berasal dari kata Turki yang berarti mengental atau menebal. Diyakini pembuatan yogurt dilakukan secara tidak sengaja di Mesopotamia sekitar 5.000 SM.

Selain sebagai jenis makanan di Timur Tengah dan pelengkap diet di daerah Eropa Timur, ditemukan bukti bahwa yoghurt sudah digunakan sejak 2.000 SM sebagai produk pembersih dan lotion kecantikan. Keasaman yogurt mampu membantu membersihkan sel kulit mati dan memelihara sel kulit yang sehat.

Secara khusus, manfaat yogurt untuk kulit adalah sebagai: pelembab, mencerahkan kulit (alasan mengapa saya sering menggunakannya sebagai masker), scrub untuk kulit, berperan menghilangkan jerawat, meratakan warna kulit, memelihara kulit yang terbakar, mengurangi bekas luka, anti penuaan dini, mencegah infeksi kulit, dapat digunakan sebagai perawatan untuk kulit kering.

Menakjubkan sekali! Biasanya untuk menggunakan yogurt untuk kulit kita perlu mencampurkannya dengan beberapa bahan alami lain seperti oatmeal, atau jenis buah-buahan, tapi sekarang kandungan yogurt sudah hadir di lotion kesayangan kita.. Jadi tunggu apalagi? 


Extra SPF 15 dan PA+
Kandungan yang terdapat di Hand and Body Lotion
Marina UV White extra SPF 15
Kalau yang ini sudah bukan barang baru lagi kan? Ini nih yang jadi alasan kenapa saya langsung mengincar produk Marina UV White extra SPF 15 sebagai varian Marina favorit saya. Kandungan SPFnya membuat saya tidak ragu untuk bilang bahwa, Marina UV White extra SPF 15 Hand and Body Lotion merupakan perlindungan optimal untuk kulit.

Kalau melihat dari daftar kandungannya, formula SPF yang digunakan adalah Ethylhexyl salicylate yang juga bernama lain octyl salicylate. Komponen yang memang digunakan untuk menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari efek bahaya terkena sinar matahari terlalu lama.

Jadi, produk Marina ngga bohongkan dalam kemampuan SPFnya. Duh saya jadi makin bangga karena sudah duluan memilih produk ini. Tapi SPF 15 inikan hanya untuk melindungi kita dari UVB, lalu bagaimana dong dengan UVA? 

Jangan khawatir, karena Marina sudah mempersiapkannya dengan menghadirkan agen PA+, wah apalagi nihPA singkatan dari Protection Grade of UVA - tingkat perlindungan terhadap UVA, sebuah sistem yang menggunakan standar ukuran yang berasal dari Jepang terkait hal perlindungan matahari pada kulit. Sistem ini didasari oleh PPD- Persistent Pigment Darkening, kemampuan pigmen menggelap dalam kurun waktu 2-4 jam kulit terkena paparan matahari. PA+ , memberikan perlindungan terhadap UVA dengan level PPD 2 - 4. Mampu melindungi kulit sensitif dari radiasi UV tingkat rendah - medium. Dengan adanya agen PA+ saya jadi makin yakin nih untuk meneruskan penggunaan Marina UV White, apalagi cocok juga digunakan untuk kulit sensitif seperti saya.

Vitamin B3 dan E

Kandungan vitamin B3 pada lotion Marina UV White extra SPF 15 ditandai dengan hadirnya kandungan niacinamide  di daftar ingredient. Vitamin B3 ini sendiri untuk kulit dapat membantu melawan efek penuaan dini; mengurangi kerutan dan gurat halus pada kulit. Hebat kan? Bahkan para peneliti sudah menyatakan bahwa vitamin B3 ini manfaatnya benar-benar efektif. Sedangkan vitamin E atau tocopherols berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi membran sel dari oksidasi akibat lingkungan. Selain itu vitamin E juga mampu membantu proses penyembuhan kulit dan menghilangkan bekas luka.

 Nah, pastinya sudah mantapkan untuk ikutan memilih Marina UV White extra SPF 15 Hand and Body Lotion?

Tunggu dulu, saya kok melihat ada kandungan parabennya ya?

Hehe, konsumen wanita memang sekarang sudah lebih bijak dan kritis nih, tapi juga tidak perlu terlalu parno sih. Paraben yang memang merupakan bahan pengawet akhir-akhir ini memang didesas-desuskan sebagai penyebab kanker payudara, padahal sebenarnya tidak ada bukti nyata akan hal tersebut berdasarkan pengakuan banyak peneliti. Keberadaan paraben sendiri dibutuhkan untuk mencegah bakteri berkembang pada kosmetik yang mengandung air setelah beberapa bulan, dengan kemampuan kosmetik untuk dapat bertahan lebih lama tentunya menjadi faktor ekonomis jugakan. Tidak perlu khawatir karena kandungan paraben dalam produk kosmetik sekarang sudah ada hukumnya yaitu hanya diizinkan sekitar 0,3% - 0,5%, dan maksimumnya adalah 0,8%

Solusinya kalau masih takut dengan paraben, jangan lupa mandi dan bersihkan semua sisa-sisa lotion yang menempel pada kulit di sore hari setelah beraktifitas, dengan begitu kita juga memberikan waktu kulit kita untuk refreshing sejenak sebelum kita melanjutkan perawatan kulit kita yang lain.

Kesimpulannya? Mau jadi cantik dan berkulit bagus ya  harus rajin juga ya, baik memakai produk perawatan juga membersihkannya.

Hm, terus kira-kira pacar saya boleh pakai lotion juga ngga?

Pada dasarnya, setiap orang wajib untuk merawat dan memperhatikan kulitnya tidak terkecuali pria, lho. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hormon testosteron memiliki pengaruh buruk mampu memperlambat pembentukan sel kulit baru sehingga menghambat regenerasi kulit. Kondisi tersebut membuat kulit tubuh pria cenderung lebih kasar yang pada akhirnya, pria juga butuh lotion ^^.
Sumber

Masih ingat ketika kita mengikuti pelajaran IPA di sekolah? Bapak ibu guru selalu menganjurkan kita untuk berdiam diri sesaat di bawah sinar matahari pagi agar tubuh memperoleh vitamin D. Faktanya, vitamin D memang diproduksi oleh tubuh kita dengan bantuan radiasi sinar ultraviolet, jenis UVB dari matahari. Manfaatnya banyak, beberapa di antaranya mampu mencegah kita dari berbagai penyakit seperti osteoporosis, kanker, dan juga diabetes. Orang tua sayapun hingga sekarang juga menyarankan saya untuk meluangkan waktu berjemur di taman sebelum memulai aktivitas di dalam rumah, tapi satu yang tidak pernah saya (atau mungkin kita) ketahui secara pasti: "Berapa lama baiknya berada di bawah sinar matahari pagi?"

Ada yang bilang 10 hingga 15 menit, juga ada yang bilang 30 menit sehari, sebagian berpendapat maksimal 2 jam seminggu, hm... Pada dasarnya setiap negara mempunyai ukuran dan kalkulasi yang berbeda, perbedaan musim dan tingkat kelembaban serta letak sebuah negara terhadap garis ekuator turut berperan penting; semakin jauh letaknya, makin lama pula waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menyerap sinar UV, misalnya di negara AS ataupun Inggris. Selain itu faktor usia dan perbedaan warna kulit juga ikut berpengaruh, contohnya, orang dengan kulit gelap membutuhkan waktu 20-30 kali lebih lama untuk mampu menyerap sinar UVB dibanding orang berkulit putih, karena banyaknya melanin (pigmen, yang berfungsi besar dalam menentukan warna kulit) dalam tubuh yang secara alami mencegah sinar UV untuk menembus kulit.

Peta UV Index di Indonesia. Sumber
Maka beruntunglah segenap warga negara Indonesia yang hidup di negara tropis, kita diberkahi dengan pancaran radiasi UVB yang melimpah ruah. Dari gambar di samping, kita bisa lihat bahwa rata-rata index sinar UV berkisar antara 7 hingga 12, yang artinya: (cukup) tinggi, bahkan di beberapa lokasi dianggap ekstrim, dan ketersediaan ultraviolet itu terus-menerus sepanjang tahun! Bahagia, bangga, bercampur was-was. Ya, sesuatu yang terlalu banyak tidak selalu baik, bukan?

Mengenal Sinar Radiasi Ultraviolet

Radiasi sinar ultraviolet (UV) adalah sebagian dari spektrum elektromagnetik matahari yang masuk ke bumi. Sinar ini mempunyai panjang gelombang yang pendek ketimbang cahaya pada umumnya, sehingga sangat mustahil untuk melihat sinar ini dengan mata telanjang. Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar UV ini dibagi menjadi 3, yaitu UVA (320-400 nm), UVB (290-320 nm), dan UVC (radiasi UVC hampir tidak pernah mencapai bumi karena kebanyakan mampu diserap oleh lapisan ozon).

Sumber
Salah satu manfaat UVB yang tadi sempat kita bahas ialah mampu berperan mengaktifkan sel tubuh dalam memproduksi vitamin D, sedangkan UVA sendiri disukai karena mampu memberikan efek tanning pada kulit (itu lho, kulit coklat eksotis yang seringkali diincar orang Eropa saat berjemur di pantai). Namun hati-hati, terlalu lama membiarkan kulit berada di bawah sinar matahari mampu menyebabkan masalah penuaan kulit, kerusakan mata (katarak), hingga kanker kulit. Mengapa? Karena pancaran UVA dan UVB yang mampu menembus lapisan kulit kita juga berpotensi merusak sel-sel DNA dan bermutasi menjadi sel kanker. Wah!

Wah, jadi baiknya bagaimana, dong?
Dari beberapa hasil penelitian, kedua sinar UVA dan UVB memiliki intensitas tinggi pada jam 10 pagi hingga 4 sore, sehingga disarankan untuk kita berjemur di bawah matahari sebelum jam tersebut selama 10-15 menit. Standarnya, selama waktu tersebut, tubuh kita memperoleh cukup radiasi untuk memproduksi sebanyak 10.000 IU (international units) vitamin D. Selebihya? Kulit kita ya akan terbakar.

Lalu bagaimana menghindari sinar UV selama jam 10 pagi hingga 4 sore? 
UVA memang dikenal mampu menembus sampai lapisan kulit kita yang lebih dalam, berbeda dengan UVB - karena adanya perbedaan panjang gelombang tadi. Bahkan saat kita berada di dalam ruangan, UVA mampu menembus kaca, lho. Tapi, tenang, di masa sekarang kita sudah tidak perlu lagi membatasi aktifitas kita dengan sembunyi di bunker bawah tanah demi menghindari sinar matahari. Karena saat ini manusia sudah mampu menemukan proteksi untuk menghindari kulit terkena paparan sinar UV, hore!
Karena pada umumnya kulit tubuh perlu dirawat

Ada sebuah kalimat yang menyatakan "Beauty is only skin deep" - kecantikan hanyalah sebatas penampilan luar. Well, memang benar karena yang terpenting patut dimiliki seseorang adalah kepribadian yang baik, tapi bukan berarti penampilan luar jadi dikesampingkan, dong? Kulit itu ibaratnya seperti baju perisai seseorang; pelindung utama organ tubuh dari lingkungan luar, berfungsi sebagai tempat keluarnya keringat dan juga sebagai simbol visual untuk menunjukkan 'siapa kita' dalam peran sebagai makhluk sosial. 

Bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika kulit kita terluka, tergores, berubah warna -yang mungkin disertai bercak-bercak, ataupun muncul benjolan di permukaan kulit yang tidak kita kenal penyebabnya? Kemampuan kulit dalam menjalankan fungsinya akan menurun dan pasti menyeramkan sekali ketika ternyata hal tersebut ikut mempengaruhi kesehatan dan organ lain dalam tubuh. Nyatanya, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi kulit kita:
  1. Faktor usia. Struktur dan fungsi kulit akan berubah seiring bertambahnya usia kita. Misalnya, lapisan epidermis (kulit ari/bagian terluar) akan semakin menipis, stratum korneum mulai kehilangan kemampuan untuk menahan air juga dalam penggantian sel, lalu dermis (kulit jangat/lapisan ketiga pada sel kulit) menjadi lebih tipis dan kehilangan elastisitasnya, yang sebagian disebabkan penurunan jumlah fibroblas. Kelenjar keringat ekrin juga menyusut dan mengeluarkan sedikit keringat, dan sel-sel Langerhans mengalami penurunan jumlah yang berpengaruh terhadap respon, dan masih banyak lagi.
  2. Pola konsumsi makanan dan minuman. Coba dicek apakah kita sudah mempunyai pola makan seimbang? Minum minimal 2 liter air putih sehari serta banyak mengkonsumsi banyak buah dan sayur-sayuran juga mengurangi makan-makanan yang digoreng akan memberikan warna kulit yang cerah dan senantiasa segar, tidak kusam dan senantiasa lembab.
  3. Gaya hidup. Merokok, alkohol, waktu tidur kurang dari delapan jam sehari mampu menurunkan kinerja kulit dan mampu berakibat penuaan dini: kerutan, flek, hilangnya elastisitas kulit, dan sebagainya.
  4. Faktor lingkungan. Sinar matahari, radikal bebas, dan tingkat kelembaban udara, hal-hal yang tidak bisa kita hindari selama kita masih beraktifitas. Kurangnya perhatian terhadap hal yang satu ini akan berakibat sangat signifikan bagi kulit kita.
Lalu, apa sih tanda-tanda kulit yang sehat?

  1. Warna kulit yang merata, dimana mampu memberi kesan seseorang tetap awet muda dan menarik. Berbeda ketika pada kulit terdapat: flek/bintik hitam, noda merah (gatal/alergi/terbakar), ataupun lingkaran hitam di sekeliling mata.
  2. Tekstur kulit yang halus menunjukkan kulit yang sehat. Tidak ada goresan luka, lebam, kerutan, bintil-bintil/jerawat, dan semacamnya.
  3. Permukaan yang lembab dan terhidrasi dengan baik, sel-sel kulit pada kulit sehat umumnya mengalami mengelupaskan tapi pengelupasan ini tidak terlihat. Jika terlalu banyak sel-sel kulit mengelupas pada saat yang sama, hal ini bisa jadi mengarah ke kondisi kulit kering dan bersisik
  4. Tidak mengalami gatal-gatal, perih, panas seperti terbakar, ataupun rasa lainnya. Seringkali kulitpun bertugas memberikan sinyal-sinyal kepada kita jika ada yang tidak beres di dalam organ tubuh kita melalui rasa tersebut yang dibarengi perubahan warna.
Bagaimana dengan kondisi kulit pembaca sendiri? Akhir dari tulisan ini, kulit cantik, putih, mulus, dan sehat itu bukan mimpi yang sulit digapai, asalkan ada kemauan untuk belajar serta mencari tau bagaimana caranya, rajin untuk merawat kulit serta memiliki pola hidup yang baik, pasti bisa deh punya kulit cerah seperti Olivia Jensen, hehehe.... Ini fotoku yang duluuuuu ngga pernah pakai lotion dan foto sekarang yang sudah kenal produk Marina sampai yang terbaru Marina UV White extra SPF 15 -tanpa edit warna, lho.


Jadi jangan tunda lagi untuk merawat kulit dan pilihlah produk perawatan kulit yang optimal untuk perlindungan setiap hari dari paparan sinar matahari. Sampai jumpa!

You May Also Like

4 komentar

  1. Penjelasannya sangat lengkap, Sista. GL! Marina memang enak dipakai ^^. Visit my blog http://tymeconue.blogspot.com/2013/05/manfaat-sumber-dan-pentingnya-spf15.html Thanks.

    BalasHapus
  2. wowwww... it's super details post.. very good!

    BalasHapus
  3. hallo.. makasih ya udah share.
    Yuk rawat terus kulitmu :)

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).