Kisah Bermalam di POP! Hotel Timoho Yogyakarta

by - Jumat, Januari 06, 2017


Selamat tahun baru! Ini adalah tulisan pertama di tahun 2017 di mana saya baru pulang dari Yogyakarta dalam rangka liburan tahun baru, hehehe. Semoga 2017 menjadi tahun pembawa berkah bagi kita semua dan tentunya tahun ini saya mau lebih fokus dalam menulis review. Sebagai pembukanya, maka kita langsung saja ke ngebahas hotel tempat saya bermalam saat di Yogyakarta kemarin ya, hehehe.


Setiap kali saya berkunjung ke Yogyakarta bersama keluarga, kami selalu menginap di daerah Prawirotaman yang mana sebagian besar penginapannya sudah menjadi langganan dan pastinya kenal semua dengan orangtua saya. Namun, persiapan liburan tahun baru ke Yogyakarta yang mendadak membuat hampir semua kamar di Prawirotaman fully booked (kalaupun ada, harganya melonjak dan relatif mahal), sayapun harus rela mencari di daerah lain.

Saya tidak akrab dengan daerah Timoho, namun melihat harga dan beberapa foto resminya di salah satu situs pencarian hotel online, membuat saya tertarik untuk mencoba menginap di POP! Hotel Timoho yang ternyata memang baru resmi dibuka November 2016 lalu.


Dengan rate Rp 226.000,- (belum termasuk pajak dan pelayanan sekitar Rp 50ribu) per malam, saya tergoda dengan penampakan foto kamar yang terkesan bersih, rapi, minimalis. Apalagi fitur utamanya: kamar mandi shower dan air panas. Wah, jarang-jarangkan ada hotel dengan harga segini yang menawarkan air panas dan bukan shared bathroom!

Walau sempat agak lama untuk memutuskan, namun akhirnya saya memutuskan untuk memesan kamar di POP! Hotel untuk tiga malam. Awalnya saya berpikir untuk pesan untuk satu malam saja - siapa tau tidak cocok, namun mengingat jadwal liburan di Yogya yang sudah saya atur sedemikian agar alokasi waktunya maksimal, saya mengurungkan niat gonta-ganti hotel dan main pasrah aja, berharap pilihan saya tidak mengecewakan.

Gagal Early Check-in, PitStop-pun Jadi Tempat Tidur

Rencananya setiba di Yogyakarta pagi hari, saya mau langsung simpan barang di hotel, sewa motor dan jalan-jalan. Namun, apa daya ternyata badan pegal juga, karena memang hari sebelumnya saya masih sempat beraktifitas padat sehingga kurang istirahat.

Mengingat front desk yang katanya siap 24 jam, sejak di stasiun Yogyakarta saya sudah mencoba untuk menghubungi pihak hotel, siapa tau bisa early check in. Namun sampai akhirnya saya pesan taksi dan mengarah ke hotel, telpon saya tidak diangkat. Padahal setibanya di sana, saya melihat ada pegawai di receptionist desknya, huh.

POP! Hotel Timoho hanya berjarak 10 menit dari pintu keluar stasiun Yogyakarta Pasar Kembang (syarat: ga macet), saya berencana ingin langsung early check in, sayang hari itu 2 Januari 2016 kondisi hotel sedang full booked, alias tidak ada kamar kosong sebelum jam 2 siang (waktu check in).


Sayapun pasrah menunggu di lobi dengan barang bawaan. Berhubung badan lelah luar biasa, tidak lama saya malah tertidur di area lobi (kemudian disebut PitStop) POP! Hotel Timoho. Tapi memang, PitStopnya enak, nyaman dengan perabot yang modern. Ada kursi kayu. sofa, dan kursi rotan. Ada 3 unit komputer juga yang siap digunakan. WIFI? Bisa diakses gratis baik di lobi ataupun di kamar.


Motor yang saya sudah pesan ternyata baru datang jam 8 pagi, padahal janjinya jam 7 pagi. Berniat untuk berpetualang, saya kembali mencoba untuk early check-in, karena saya memperhatikan ada tamu yang baru check out.

Lagi-lagi tidak bisa. Dengan alasan housekeeper baru datang jam 9 pagi, sehingga paling cepat saya baru bisa early check-in jam 10 pagi, itupun saya harus membayar biaya 50% harga per malam (yang hari itu ratenya sudah di harga Rp 298ribu).

What?! Saya jadi mikir dua kali mau early check in, karena memang tujuan utamanya mau simpan barang dan sukur-sukur bisa sebentar leyeh-leyeh. Namun, begitu mendengar harus bayar 50% hanya untuk 4 jam? Wah, mending saya mlipir aja deh lihat gajah di Gembira Loka Zoo, ckckck. Untungnya, pihak receptionist berbaik hati, saya boleh titip barang saya sampai nanti waktu check in.

Sebelum pergi, saya diberi nomor urut oleh pihak receptionist, katanya untuk memudahkan pengelolaan pengaturan kamar saat jam check in. Saya sempat bingung, ini maksudnya apa. Usut punya usut, ternyata ketika jam 2 teng, semua tamu yang mau check in membludak, donk! Alias ngantri panjang di depan meja receptionist.

Semuanya ngaku sudah pesan hotel, semuanya minta kamar, semuanya pengen diduluin!

Jadi itu toh gunanya saya diberi nomor urut. Bersyukur saya diberi nomor urut SATU! Jadi tanpa ngantri, saya nodong minta kamar langsung dikasi.

Ya iyalah, saya sudah dari jam 5 pagi di POP! Hotel Timoho, gitu!

Mencicip Bratwurst Hot Dog Hingga Beng-beng Empat Ribuan!

POP! Hotel Timoho ini tidak menyediakan sarapan, hal yang sangat disayangkan sebenarnya. Apalagi kalau mengingat, setiap saya nginep di Prawirotaman, dengan harga kamar yang lebih murah saya selalu dapat roti bakar atau nasi goreng dan teh panas manis setiap pagi. Bisa jadi itu salah satu strategi pihak hotel sendiri, karena mereka merasa "jual kenyamanan" dibanding menjual kenikmatan makanan.

Karena penasaran dengan makanan yang ditawarkan, maka saya mencoba memesan Pop Hot Dog dengan sosis bratwurst untuk sarapan saya di hari pertama. Dengan harga Rp 27ribu (termasuk pajak), buat saya sih tidak ada yang spesial dengan hidangannya.

*Maaf ya kalau tidak ada fotonya, karena pagi itu saya lagi kerepotan dengan urusan check-in dan sewa motor.

Rotinya plain, roti hotdog aja, ngga diapa-apain (dipanasin atau diolesin mentega gitu). Sosispun seperti hanya dipanaskan sekedarnya saja sambil diberi mayonaise namun tetp rasanya seperti tidak matang, sosisnya dingin bak keluar dari kulkas. Pelengkapnya hanya ada keripik kentang yang rasa MSGnya menusuk tenggorokan sekali. Setiap order harus langsung bayar alias tidak masuk ke bill hotel.

Harga makanan naik 100% di hotel? Saya bisa terima, di POP! Hotel Timoho, Pop mie dijual seharga Rp 7.273, Minute maid seharga Rp 9.091. Tapi yang bikin saya geleng kepala adalah, sebuah beng-beng harganya Rp 4.500!

Mahal banget, yak! Saya beli dua beng-beng harganya lebih mahal ketimbang popmie, hihihi.

OMG! Jadi penasaran, kalau makanan di Pulau Jawa aja harganya jadi segini, gimana kalau harga makanan di POP! Bali ya? Apalagi Pulau Dewata yang satu itu kan tarifnya sudah pakai standar dollar, hm, mungkin suatu saat ada yang mau ajak saya mencoba menginap di POP! Hotel Bali, hehehe (if you wonder where is Bali located).

So, yah... Kalau teman-temin lebih mengutamakan kenyamanan kamar, ya jangan ngarep sama makanannya deh.
Penampakan Kamar POP! Hotel Timoho
Penasaran seperti apa sih kamar yang saya dapatkan? Kamarnya seukuran 3x4meter, didesain sedemikian rupa hingga muat tempat tidur (bisa dipilih king size atau twin sharing) serta satu sofa. Wastafel dan kamar mandi. Tidak ada lemari secara khusus, hanya rak, kotak safe deposit, dan gantungan yang terletak di belakang pintu. Minimalis namun trendi. TV layar datar dengan saluran kabel menempel di dinding depan tempat tidur. AC dan WIFI juga on terus di kamar.

Teman saya bilang kamarnya sempit, namun kata saya sih penggunaan ruangnya efektif, toh yang penting kasurnya empuk, selimut juga enak serta kamar mandi yang bersih. Sayang, hanya ada kaca doank. Lubang pertukaran udaranya mungkin ada, tapi saya tidak perhatikan di bagian mananya. Yang jelas, kalau ACnya dimatiin, kamar bakal jadi gerah. Hal itu menyebabkan ketika pertama kali saya masuk kamar, agak bau lembab dan pengap, karena memang tidak ada ventilasi jendelanya.

Complimentary service hanya berupa dua botol air mineral setiap hari. Tidak ada pemanas air ataupun boro-boro disediakan teh atau kopi sachet, tapi minimal kamar kita dibersihkan setiap hari. Terlihat dari perubahan bed cover kalau saya kembali ke hotel setiap malam. Handuk mandi juga diganti setiap hari.  Tersedia fasilitas laundry tapi saya tidak sempat coba.

Oiya, dilarang merokok di kamar POP! Hotel ya (juga termasuk seluruh area di dalam hotel), kalau ketahuan merokok dendanya Rp 500.000,- plis deh, mending juga buat nambah 3 malam, hehehe...

Dari Ariana Grande hingga Titanium Setiap Malam!

Saya kurang tau dan tidak bermaksud sok tau juga tentang definisi POP! Hotel ini, yang pasti, hingga di koridor kamar selalu terdengar musik yang diputar di PitStop lantai dasar hingga sekitar pukul 10 malam! Bisa jadi karena memang di area koridor kamar dipasangi speaker, tapi untuk apa sih?

Alhasil, yang tadinya saya ingin tidur nyenyak jam 7 malam, saya agak terganggu dengan musik jedag-jedug yang sayup-sayup terdengar hingga kamar hotel. Sebenarnya, saya tidak ada masalah dengan ada atau tidaknya musik yang diputar, namun pemilihan musiknya kok ya ngga sesuai banget timingnya.

Okelah, kalau siang-siang diputar lagunya Ariana Grande, namun selama dua malam pertama saya notice ada lagu Titanium-nya David Guetta diputar sekitar jam 7-8 malam.

Amburegul Emeseyu Bahrelway Bahrelway.....

Ampun deh, yakali gimana bisa tidur? Toh kalau mengacu pada kata POP, banyak juga lagu Pop yang temponya lebih lambat dan bisa dijadiin teman istirahat. Ini hotel lho! Bukan cafe, please deh.

OVERALL

Secara keseluruhan sih, nginep di POP! Hotel Timoho Yogyakarta buat saya berkesan banget. Untuk saya yang sangat mengutamakan kenyamanan kamar dan kebersihan kamar mandi, dua-duanya ada di POP! Hotel Timoho Yogyakarta.

Dan, not to mention, desain bangunan baik interior dan eksteriornya sangat catchy banget, it's intagrammable. Dan lucunya, baru setelah saya pulang dari hotel ini, saya baru ngeh kalau ada kontes foto dan video instagram yang diadakan Pop Hotel! Tau gitu.... 

Staff hotelnya secara keseluruhan sangat ramah dan baik, walaupun ada aja sih pelayanan yang selow banget, tapi akhir eksekusinya semua berakhir baik dan memuaskan.

Tambahannya lagi, saya bahagia masih boleh menitipkan barang di hotel setelah check out, karena memang jam kereta api saya jam 8 malam, saya masih ingin jalan-jalan dulu di seputaran Malioboro dan beli oleh-oleh.

Lokasi POP! Hotel Timoho Yogyakarta terletak di depan Balai Kota Yogyakarta. Cukup dekat dengan Gembira Loka Zoo, XT Square (De Mata Trick Eye Museum), dan sekitar 15 menit menuju Candi Prambanan.

Jadi begitulah kesan-kesan saya yang tertumpah dalam review POP! Hotel Timoho Yogyakarta. Bisa jadi di kunjungan saya berikutnya ke Yogyakarta, saya mau ke hotel ini lagi.


POP! Hotel Timoho Yogyakarta
Jalan IPDA Tut Harsono no. 11 Yogyakarta

★★★★☆ (4/5)
PRO
CONS
👍Kamar tidur dan kamar mandi bersih (bisa untuk 3 orang dewasa)
👍AC, TV layar datar (saluran kabel), dan Free Wifi
👍Layanan laundry
👍Room cleaning setiap hari
👍PitStop (Area lobi) nyaman
👍Desain bangunan yang trendi
👍Free Parking (Mobil dan motor)
👍Harga relatif reasonable
👍Suasana di area hotel nyaman

👎Check in jam 2 siang, agak kesiangan!
👎Early check in dengan biaya 50% bahkan 4 jam sebelum check in, mahal banget!
👎Tidak tersedia sarapan
👎Agak jauh dari pusat kota Yogyakarta (Malioboro, Keraton, Tugu, dsb).
👎Lagu di koridor kamar hingga jam 10 malam, ngga banget!
Revisit? Yes, but not on my top priority.

Begitulah review saya, oiya, POP! Hotel Timoho Yogyakarta ini adalah hotel POP! kedua yang pernah saya singgahi, yang pertama berlokasi di Jakarta. Bagaimana menurut teman-temin, ada yang tertarik untuk mencoba menginap di sini juga? Atau ada yang mau bercerita mengunjugi hotel cabang POP! yang lain?

Sampai bertemu di postingan berikutnya!

You May Also Like

8 komentar

  1. Keren dan kelihatan mewah. Bakal betah ya nginap di situ? ^_^

    BalasHapus
  2. Ulasannya super lengkaaap banget, berimbang dan aktual. Ceileh kek berita aja hihihi.
    Soal lagu, kalo yg susah tidur makin pusiiing kali ya denger lagu yang jedug2 gitu hihihi.

    BalasHapus
  3. Bagiku itu bukan hotel sih mba tapi lbh kepada guest house.Ga dapat sarapannya itu loh soalnya hee.., pengalaman nginep di hotel ampe yg sekedar bintang 2 aja selalu ada sarapan loh

    BalasHapus
  4. Aku fokus sama harga beng2, di tempatku 1500 hehehe :)

    BalasHapus
  5. aku belum pernah kesini mbak...templatenya kok bagus yg dulu menurutku mbak. masukan saja sih.tp klo mb noniq suka ya ndak pa2 deng

    BalasHapus
  6. Iya mbak,hotelnya keren banget, tahun kemaren aja saat aku kesini sama keluargaku, mereka semua berah dan nggak mau diajak pulang :-)

    terima kasih atas infonya

    BalasHapus
  7. Syart check in hanya menunjukkan id card aja kah? Apakah hrs pke buku juga?

    BalasHapus
  8. Itu harus suami istri/bebas?

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).