Menyusuri Keindahan Curug Tilu Leuwi Opat

by - Kamis, Desember 13, 2018


Ceritanya, beberapa waktu lalu, saya diajak beberap teman blogger untuk hunting foto. Wait, maksudnya hunting foto disini, saya diajak belajar bareng teknik slow shutter photography. Saya sendiri bukan fotografer handal (wong motret masih ngeblur), jadi tidak ada salahnya menolak kalau mau dikasi ilmu. Hehehe.

Singkat cerita, spot yang menjadi tujuang kami adalah Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat. Letaknya dekat dengan Dusun Bambu, yang sebelumnya juga pernah saya jadikan tempat untuk photo hunting. Bedanya ya kalau curug ini pastinya lebih alami selain sehari-harinya digunakan untuk kegiatan outbond dan camping

Tiket masuk cukup terjangkau, hanya Rp 10.000, namun nantinya akan ada beberapa tambahan lagi - termasuk kalau kita mau mengunjungi curug dari jarak yang lebih dekat. 


Jarak curug dari kawasan pintu masuk cukup jauh lho, pengunjung masih harus berjuang untuk trekking melewati kondisi jalan setapak bak hutan (tapi tidak seekstrim pengalaman di Geopark Ciletuh pastinya), bergumul melewati undakan, rerumputan liar, sesekali melewati aliran sungai, dan menyusuri jalanan berbatu hingga menyebrangi jembatan. Pokoknya Ninja Hattori mah lewat.

Tapi, yakin deh, begitu sudah sampai di curug ini, pasti terkagum-kagum dengan pemandangannya yang asri apalagi kalau kita berkunjung di pagi hari, udaranya masih sejuk dan segar karena rimbun serta tingginya pepohonan di sekitarnya.

Untuk informasi, jadi di sini terdapat 4 curug yang bisa kita nikmati di sepanjang perjalanan tracking kita yakni Curug Tilu, Curug Aseupan, Curug Citulang, dan Curug Cilaki. Sayang, kali itu saya tidak sempat mengunjungi Curug Cilaki, karena memang lokasinya yang paling jauh dari titik awal keberangkatan kami (dan memang saat itu saya sudah harus pulang karena ada keperluan), jadi saya hanya sukses mengunjungi tiga curug pertama.

Curug Aseupan, yang berarti kukusan tradisional berbentuk kerucut, merupakan curug yang pertama kali kami datangi; tempatnya berada di antara dua ngarai yang tinggi. Cukup sulit menjangkaunya karena kita harus menaiki tangga dan melewati tebing-tebing licin untuk bisa menjangkau curug ini dari dekat. Dengan debit air yang tinggi, dari posisi saya yang berada jauh di bawah curug, melihat ke langit bagaikan berada di hutan rimba, dengan matahari seakan bersembunyi di sela-sela pepohonan.

Curug Citulang juga merupakan salah satu curug yang tinggi, jika sudah sampai di curug ini, berarti kita lebih dekat lagi menuju Curug Tilu, sang obyek utama.


Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke Curug Tilu dari curug Citulang, tapi jangan sampai kehabisan tenaga, karena kita masih butuh tenaga untuk seru-seruan, berenang, berburu foto cantik... Dan, tentunya kita masih harus tracking menuju pintu keluar saat pulang!


Penasaran ingin ke Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung? Wilayahnya cukup mudah dijangkau kok, apalagi sudah ada di Google Map, kalau saya sendiri saat itu mengunjunginya menggunakan motor, karena kebetulan kendaraan roda empatnya sedang nyalon di rumah menggunakan jasa salon mobil panggilan - (karena sayanya malas nitipin mobil di salon mobil, ya). 

Untuk saya pribadi, memang lebih nyaman naik motor kalau ingin ngebolang, tapi  beberapa teman saya bilang, lebih seru lagi kalau bersepeda menyusuri Curug Tilu Leuwi Opat.



Berani?

You May Also Like

0 komentar

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).