Balada Memasang Gas Water Heater (Pemanas Air Panas Gas)

by - Jumat, Desember 25, 2020


Walaupun menyenangkan, tapi ternyata mengurus rumah; fasilitas dan isinya ternyata cukup menguras pikiran (dan kantong), ya. Salah satunya yang menjadi prioritas saya adalah ketika baru-baru ini memutuskan untuk memasang pemanas air di kamar mandi menggunakan gas water heater. Berhubung kesibukan suami membuat waktunya terbatas untuk membantu saya menentukan ini-itu, maka urusan instalasi pemanas air ini diserahkan pada saya sepenuhnya; mulai dari memilih brand alat, menemukan teknisi, sampai beli kebutuhan instalasi termasuk pipa air panas dan perlengkapannya!

Kedengerannya rempong, padahal sebagian besar kegiatan tersebut saya lakukan dengan ponsel dan toko online, hahaha. Karena memang di era pandemi ini saya tidak banyak keluar rumah, semua kegiatan perbelanjaan saya lakukan secara daring. Bahkan mencari teknisi juga secara daring, memang sih kesannya seperti membeli kucing dalam karung - yah, disinilah feeling dan rating ikut memberi sinyal, hihihi.

Keputusan untuk memasang pemanas air ini juga dikarenakan aktifitas saya yang semakin sering di rumah dan lagi suami yang dari luar rumah juga harus lebih sering mandi. Sebelumnya, ketika mobilitas kami tinggi, kami lebih sering singgah di rumah mertua dan mandi di sana (haha), sampai di rumah langsung tidur. Nah, sekarang, di rumah kudu sering mandi jugakan, dan, terutama saya, paling ngga tahan mandi air dingin (kecuali kalau kondisi cuaca panas), jadilah pasang pemanas air it's a must.

Nah, setelah mesin pemanas air panas, regulator dan selang gasnya sampai di rumah -- juga sukses menemukan teknisi via e-commerce (sambil harap-harap cemas) --  mulailah saya diriweuhkan dengan mempersiapkan peralatan instalasi. Karena memang si teknisi ini hanya menyediakan jasa; tidak menyediakan pipa air dan sambungannya, keran hingga shower, dan sebagainya. Jadilah saya harus kembali menggali informasi untuk hal itu. Kebetulan suami saya tidak berpengalaman untuk hal yang begini, karena paksu biasa mandi air dingin, hahaha! Jadi dia tidak ambil pusing dengan urusan water heater keinginan istri ini, beli aja yang bagus, pasang, bayar, mandi. Gituh.

Cuma yang bagus yang mana? Terutama yang harus dipikirkan adalah masalah pipa, untuk brand pemanas, keran dan shower, kami sudah punya referensi dari mertua. Nah untuk pipa air panas ini benar-benar tidak boleh salah pilih, karena memang tidak semua pipa kuat dengan suhu panas dan tekanan air yang besar (apalagi demi instalasi gas water heater ini, kami perlu pakai tambahan pompa dorong, biar si mesin nyala, bener dah, nguras kantong, hahaha, tapi yah sekalian aja sih karena mesin cuci juga memang butuh tekanan air besar).

Setelah muter-muter di sekitaran google, akhirnya pilihan saya jatuh ke pipa air panas dari Rucika. Selain karena brand ini sudah banyak dikenal dan tidak sulit dicari, merek ini memiliki seri Kelen Green yang cocok untuk saluran pipa air panas (juga dingin) karena memiliki variasi rentang tekanan yang luas; PN 10 cocok digunakan untuk mengaliri air dingin bertekanan. PN 16 mampu digunakan untuk mengaliri air panas dan air dingin bertekanan. PN 20 bisa digunakan untuk mengaliri air panas bertekanan.

Material Kelen Green ini terbuat dari bahan Polypropylene Random (PP-R) type 3 atau PP-R 80. Dengan sistem penyambungan heat fusion dengan alat pemanas polyfusion atau electrofusion, menjadiakn hasil penyambungan menjadi homogen (senyawa) sehingga menjamin kekuatannya, anti kebocoran, bebas perawatan & didesain agar mampu digunakan hingga 50 tahun - hebatkan? Jangan sampai setahun sekali kudu ganti pipa!

Dari kasus water heater ini saya jadi belajar diameter pipa, tipe-tipe sambungan pipa. Bahkan saya sampai rancang sendiri jalur pipanya bagaimana agar sampai di kamar mandi saya, karena memang gas water heater kan pakai tabung gas, jadi saya harus menentukan jarak aman tabung gas ke pemanas air. Belum lagi jarak keran ke pemanas air saya yang nantinya harus dirancang ulang, berhubung tatanan kamar mandi saya agak ngerepotin. Hahaha. Tapi untungnya, sambungan pipa Rucika ini lengkap dan tersedia untuk berbagai fungsi. 

Secara keseluruhan pemasangan pemanas air di rumah saya membutuhkan waktu sekitar 5 jam (karena jalur ke kamar mandi saya rada repot), belum lagi mengatur pompa dorong yang sempat aneh bunyinya. Untungnya tetangga saya pada pengertian dan ngga protes terhadap keributan mesin bor tembok di rumah saya, hahaha.

Puji Tuhan, sekarang lancar mandi air panasnya, hihihi.


Sampai bertemu di tulisan berikutnya, stay healthy.


PS: Selamat Natal untuk teman-temin yang merayakan, kiranya pemeliharaan Tuhan sajalah yang memampukan kita untuk melalui segala situasi ini, God bless you all,






You May Also Like

2 komentar

  1. mau tanya mba, pipa air panas yang bagus apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, mas Hafif, untuk yang saya pakai, saya pakai Rucika nih, karena ada tipe yang cocok untuk air panas.

      Hapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).