Sendirian di Ibukota, Dapat #SekotakPenuhKesan Bareng Blue Bird

by - Selasa, April 26, 2016


Taksi. Siapa sih yang tidak kenal dengan kendaraan umum yang satu ini (-kalau belum pernah naik, wajar, mungkin belum ada di kotanya)? Buat saya, naik taksi adalah pilihan pertama saat saya ngga mau repot ketika akan pergi kemana-mana. Saat tidak ada orang rumah yang mau (dan tidak bisa) mengantar, saat tidak ada teman yang mau menjemput, saat tidak ada pacar yang bersedia “menemani” aktifitas saya… Hanya taksilah yang paling mengerti apa yang saya butuhkan –nganterin – maksudnya. Dan tidak lain dan tidak bukan, taksi favorit saya adalah Taksi Blue Bird!

Sejak saya tinggal di Malang, hijrah ke Bandung, bahkan ketika terdampar sendiri pertama kalinya di Jakarta (demi mengikuti acara blogger), kepercayaan akan transportasi umum benar-benar saya serahkan sepenuhnya pada Blue Bird.

Yap, saat itu saya sedang memenuhi undangan sebagai blogger bertempat di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan, untuk pertama kalinya saya sendirian berangkat dari Bandung ke Jakarta! Nekat dan benar-benar uji nyali – untuk ukuran saya yang biasanya hanya jago kandang ini. Saat itu pemakaian GPS belum seramai sekarang, ponsel sayapun masih jadul tidak ada teknologi tersebut, jadi saya hanya percaya dengan omongan orang ketika “harus berhenti di sini,” “nanti di sini belok,” “nanti di sini jalan sedikit.”

Akhirnya saya nyasar, donk!
Dan itu horor.

Karena saya buta banget dengan yang namanya Jakarta. Seliweran mobil, arus lalu lintas yang satu arah, bangunan-bangunan besar yang seakan melihat dengan angkuh, aktifitas masyarakatnya yang begitu hectic, saya sampai canggung harus bagaimana.

Belum lagi saat itu saya masih belum percaya diri dengan logat saya yang Njawani, karena saya memang orang Jawa – takutnya nanti orang menyangka saya perantau yang tersesat terus di…. Hiii, serem.

Sayapun menghubungi orang tua saya dan kok ya, saya ngga kepikiran untuk, pesen taksi!
Dan, pastinya, taksi identik dengan Blue Bird kalau di otak saya. Absolute. Mutlak.
Sayapun segera mencari nomor telp Blue Bird Jakarta dan segera saya menghubungi Blue Bird sambil mencari posisi yang mudah ditemukan.

Ngga pake lama, taksi Blue Bird tiba di hadapan saya, dengan wajah penuh senyum menyapa dan mempersilakan saya masuk ke dalam sedan biru yang sejuk dan harum.
“Kemana?” Tanya sang pengemudi Blue Bird
“Semanggi, pak,” Jawab saya masih setengah ragu.

Namun, kenyataannya, sang pengemudi Blue Bird benar-benar dengan mantap membawa saya ke tempat tujuan, paham jalanan dengan baik yang bebas macet! Sopirnya pun ramah (bahkan ngga terlalu banyak berkomentar ataupun nanya-nanya, yang biasanya malah bikin saya keder), hanya ada suara samar-samar radio yang mampu menghilangkan stres saya akibat tersesat, pokoknya nyaman.

Sesampainya di tempat acara, si pengemudipun dengan ramah bertanya apakah saya mau turun di gerbang atau sampai di depan pintu lobby – saya jawab di lobby donk (dasar, ngga mau repot). Dan si pengemudi dengan baik mengantar saya bahkan membantu membawakan tas saya yang agak berat saat itu.

Ah suka! Petualangan ke Jakarta pertama kalipun jadi menyenangkan, seru dan berkesan banget! Ngga perlu parno lagi kalau mau bepergian sendiri.
Teman-temin bagaimana? Ada yang suka bepergian menggunakan Blue Bird juga? Atau bahkan mempunyai cerita yang lebih berkesan bersama Blue Bird dibanding yang pernah saya alami?

Wah, kalau iya, teman-temin harus langsung mengikuti #SekotakPenuhKesan Blue Bird Blog Competition. Cukup dengan menuangkan pengalaman berkesan ketika berkendara bersama Blue Bird melalui tulisan di blog dan daftarkan di sini https://goo.gl/1BWiLP.

Setelah itu teman-temin berkesempatan untuk memenangkan voucher Matahari Mall, Samsung Gear S2 bahkan yang lebih kerennya kamera Go Pro Hero 4!! Maukan?

Periodenya berlangsung selama 7 Maret – 1 Mei 2016, jangan ketinggalan yaa, good luck!


You May Also Like

1 komentar

  1. Traffic is a never ending issue around the world, glorious essays students experienced it every single day of their lives. With all these low to cost rent to own car offers, every body can afford to buy their own car and contribute to the traffic problems.

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).