Aplikasi My JNE, Mudahkan Proses Pengiriman

by - Jumat, April 29, 2016


Sebelum saya mengenal JNE saya kurang suka melakukan pengiriman barang: entah oleh-oleh, hadiah, atau sekedar pesanan teman - muales pergi ke tempat pengirimannya. Menurut saya proses administrasinya ribet (belum lagi harus ngantri, karena jasa pengiriman pada zaman dahulu memang masih terbatas, belum lagi lama pengiriman yang kadang sering menguji kesabaran saya).

Buntutnya, saya lebih sering nitipin ke orang yang sedang akan pergi ke luar kota tempat teman atau saudara saya berada. Ngerepotin? Ho-oh. Tapi begitulah saya zaman dahulu.

Sebelum ada online shop...

...dan kesadaran bahwa jasa logistik pengiriman barang sudah berkembang pesat.

Yang akhirnya membawa saya mengenal PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau yang lebih beken dengan  nama JNE.

Melalui JNE saya jadi sadar bahwa proses pengiriman tidak perlu repot dan memakan waktu, apalagi biaya. Praktis dan tidak perlu menunggu lama hingga barang kiriman tiba; mulai dari dokumen, pakaian, barang elektronik, hingga makanan. Ternyata mengirim barang itu asyik!

Dari JNE-lah saya mengetahui sistem pengecekan resi untuk melihat status barang kiriman dan untuk pertama kali saya cukup terpukau dibuatnya.

'Oh barang saya sudah diproses,'
'Barang saya lagi diperjalanan.'
'Yes, barang sedang diantar ke rumah!'

Seru! Seakan ada kenikmatan tersendiri, gitu deh. Dan itulah modal nyali kenapa sayapun mengikuti jejak kaki mereka, para penggemar belanja online garis keras! Hidup online shopper!

Namun seiring perkembangan teknologi juga tuntutan masyarakat terhadap layanan sekuritas akibat makin banyaknya penipuan terkait transaksi online ini, masih bisakah saya berbelanja secara aman?

Maunya sih bisa berbelanja secara aman sekaligus mengetahui bahwa barang belanjaan kita aman selama proses pengiriman...

Sekarang Ada Aplikasi My JNE

Yes, menjawab keinginan saya (dan tentunya banyak orang), pada tanggal 29 Pebruari 2016 lalu, JNE resmi menghadirkan aplikasi smartphone mereka yang bernama My JNE.

Informasi inipun saya dapat ketika mengikuti #KopdarMyJNE bersama Blogger Bandung.

Baca selengkapnya: #KopdarMyJNE di Bandung, Eratkan Para Blogger

Aplikasi My JNE cukup mudah ditemukan di Google PlayStore, tinggal ketik 'My JNE' di kolom pencarian, aplikasi yang dimaksudpun segera muncul dan bisa diunduh secara gratis. Dengan ukuran data yang relatif ringan (sekitatr 7,2 Mb - bandingkan dengan aplikasi permainan ataupun sosial media yang minimal sekitar 30-40an Mb), aplikasi dengan icon gambar pria bertopi putih merah inipun dengan cepat menjadi bagian dari keluarga penghuni smartphone saya.

 Mau tau apa saja yang ada di dalamnya? Yuk, kita oprek bersama.

1. HOME/BERANDA
Sebagai pengguna pertama kali, tentulah kita harus mendaftar dulu, seperti biasa menggunakan nama, nomor telepon, e-mail, dan password sebagai data utama. Selanjutnya kitapun bisa login dengan menggunakan nomor telepon dan password.

Pada sisi atas halaman beranda, kita akan disambut dengan beberapa promosi yang ditawarkan oleh JNE, ketika saya mengakses aplikasi My JNE ini, sedang ada iklan promosi PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara dan JNE Loyalty Card.

Selanjutnya, terdapat dua fitur utama yang pastinya yang tentunya tidak asing bagi kita yang sudah sering berkutat dengan kirim-mengirim barang.

1) Search Air Waybill, yang tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengecek nomor resi status barang kiriman dari atau untuk kita. Seperti ini contohnya, tinggal masukkan nomor resi yang kita miliki, dan kalau malas ngetik, bagi pemegang bukti resi, aplikasi MyJNE ini juga bisa secara langsung memindai barcode yang ada pada resi, tinggal pilih icon kamera di sebelah kolom pengisian nomor resi pada aplikasi.

Mantap!


Di bawah kolom Search Air Waybill terdapat pilihan My Shipment yang merupakan rekam data pengiriman yang tiap kali kita menggunakan JNE. Ada tiga opsi: shipper (ketika kita menjadi pengirim), consignee (sebagai penerima), dan favorit (catatan pengiriman yang secara khusus kita simpan, berguna untuk data pengiriman yang kita anggap penting).

Dalam batas waktu tertentu, JNE memang akan menyimpan data pengiriman kita yang terdiri dari sejak barang dikirim, proses, hingga sampai di tempat tujuan dan diterima, tapi setelah itu, maka JNE hanya akan menampilkan status barang DELIVERED saja, tanpa detail prosesnya (saya sempat mencoba mengecek resi saya yang sudah 5 tahun lalu, hihihi). Maka, kalau memang ada nomor resi yang ingin terus disimpan, ya bisa menggunakan fitur favorite tersebut.

Oya, ngomong-ngomong bagi teman-teman sudah mengetahui dimana letak nomor resi pada struk JNE? Ini lho...



Harapan saya sih ke depannya, aplikasi My JNE ini mampu mengecek status pengiriman barang yang 'aktif' hanya dengan nomor telepon saja, tapi khusus nomor telepon pengguna aplikasi yang terdaftar saja biar tetap privasi. 

2) Check Tariff, untuk teman-temin yang, ceritanya, hendak mengirim barang dan ingin memperkirakan berapa besar biaya pengirimannya, bisa menggunakan fitur ini. Cukup mudah, kok. Pertama-tama, isi dulu tempat asal dan tujuan pengirimannya, selanjutnya akan tampil beberapa pilihan harga standar sesuai dengan tipe pengiriman yang kita gunakan; OKE, Reguler, Yes, JTR, dan SPS.

Untuk harga yang lebih spesifik, kita bisa melengkapi detail barang yang akan kita kirim mencakup panjang, lebar, tinggi, dan berat biar lebih afdol dalam mengkalkulasikan harga dan mengatur budget pengiriman.


2. JNE NEARBY
Halaman kedua (seharusnya) bertujuan untuk membantu kita dalam menentukan cabang JNE terdekat sesuai dengan posisi kita saat itu, namun entah, kenapa saat saya sedang mengakses fitur ini, tidak terdeteksi cabang JNE di sekitar saya, padahal sebenarnya ada cabang JNE pas di belakang rumah saya, hehehe*.

*Salah satu alasan kenapa saya selalu menggunakan JNE untuk proses pengiriman dan penerimaan barang kiriman.

Padahal lokasi keberadaan saya terdeteksi secara tepat oleh GPS, tapi entah, mungkin cabang JNE di belakang rumah saya belum terdaftar pada aplikasi. Hm, saran saya sih semoga pihak pengembang aplikasi bisa dengan cepat melengkapi cabang-cabang JNE yang hampir lebih dari 400 cabang dan 4500 agen di seluruh Indonesia. Wuih, banyak! Hihihi.

3. MY COD
Ini dia fitur baru dan keren yang ada di aplikasi My JNE. Dalam rangka mendukung perkembangan bisnis UKM di Indonesia, JNE menyediakan Cash-on-digital bukan cash-on-delivery ya. Semacam rekening virtual namun juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran transaksi antar sesama pengguna aplikasi My JNE. 

Bekerjasama dengan Bank Permata, bukan tidak mungkin fitur My COD ini selanjutnya bakal banyak dipakai bagi mereka yang memiliki online shop. Bagaimana tidak, seperti peribahasa sambil menyelam minum air.

Pembeli biasanya paling repot dengan harga pengiriman (jangan sampai harga barang seharga harga kirim, saya banget!) dan penjual paling was-was kalau sudah memikirkan status pengiriman. Kini keduanya bisa melakukan pengecekan secara langsung. Bukan itu saja, transaksi jual beli bisa langsung dilakukan menggunakan dana yang tersimpan di My COD.

Dan semuanya itu ada pada aplikasi My JNE.

Inovatif ya?

4. MY COD WALLET

Nah, melengkapi fitur My COD, hadirlah yang namanya My COD Wallet yang merupakan data rekening virtual kita. Kita bahkan mendapat nomor rekening virtual My COD secara langsung kita memiliki akun My JNE.

Nomor rekening virtual My COD inilah yang nantinya bisa kita gunakan untuk bertransaksi dengan sesama pengguna My COD lainnya dengan cara transfer dana.

Di sini, selain berisi data dan keterangan kita sebagai pengguna, juga ditampilkan info dana yang tersimpan dalam rekening virtual kita. Kita bisa mendaftarkan hingga tiga rekening aktual kita yang selanjutnya akan terhubung dengan My COD Wallet (biasanya untuk penambahan ataupun pencairan dana).

Secara khusus saya belum mencoba secara langsung My COD dan My COD Wallet, harapannya semoga ke depannya bakal banyak pengguna aplikasi My JNE yang juga kemudian menggunakan secara aktif fitur My COD ini, karena buat saya fitur ini akan sangat membantu sekali segala transaksi jual beli!

Seandainya sudah ada aplikasi MY JNE saat itu...

Saya jadi teringat kisah saya beberapa waktu lalu ketika mengalami penipuan saat bertransaksi jual beli online. Saya sebagai pembeli sangat dirugikan karena si penjual tidak mau memberikan resi padahal barang sudah dibayar lunas, akhirnya hingga detik ini barang pesanan saya tidak pernah ada (mungkin juga barang itu tidak ada dan tidak pernah dikirim), dan si penjual tidak mau tau #drama.

Coba kalau saat itu saya dan si pembeli sudah terhubung dengan aplikasi My JNE, pastilah saya bisa dengan mudah menelusuri barang pesanan saya secara akurat bahkan melakukan transaksi menggunakan My COD Wallet, yang bakalan mampu meminimalisasi kerugian. Tentunya kita bisa membayar barang ketika sudah menerima pesanan tersebut, bukan?

Mungkin yang menjadi pertanyaan saya apakah My COD Wallet bisa melakukan refund jika ternyata barang yang kita peroleh tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Hehe, maklum dilema saya tukang belanja online gitu loh.

KESIMPULAN

Wah, aplikasi My JNE ini benar-benar kecil-kecil cabe rawit; kecil ukurannya namun fungsinya benar-benar maksimal. Dengan tampilan yang bisa dibilang sederhana namun sangat fungsional, saya kira My JNE hadir hanya untuk  memudahkan dalam mengecek resi secara lebih cepat, namun ternyata dugaan saya salah. 

Adanya My COD ini makin meyakinkan JNE sebagai salah satu penyokong sektor perdagangan di Indonesia, karena saya yakin, jika digunakan dengan maksimal, para pemilik usaha dan konsumennya sama-sama diuntungkan dan harapannya bisa mendukung Usaha Kecil Menengah sesuai dengan tujuan JNE.

Sebagai penutup boleh, donk, ada drama-drama sedikit lewat video di bawah ini, da saya mah memang dramaqueen! Hahaha


Dan pastinya, proses pengiriman jadi makin terpercaya dan bikin hati aman.

See you on my next post!

You May Also Like

4 komentar

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).