Wisata ke Geopark Ciletuh dari Bandung

by - Rabu, Juli 13, 2016


Halo teman-temin, belakangan pesona Jawa Barat lagi heboh dengan Wisata Geopark Ciletuh, sebuah kawasan alam di daerah Sukabumi yang di dalamnya mempunyai beberapa obyek wisata seperti curug (air terjun), pantai, hingga perbukitan dan pegunungan. Menjawab tantangan para sahabat yang sudah lebih dulu ke sana, sayapun akhirnya memutuskan uji nyali mengunjungi Geopark Ciletuh minggu lalu, dari Bandung, naik motor!

Bagaimana ceritanya? Capek yang pasti, tapi puas, sangat!
PERSIAPAN MENUJU GEOPARK CILETUH

Memulai perjalanan, saya sempat salah perhitungan ketika mengkalkulasi perhitungan jarak tempuh dari Bandung ke Geopark Ciletuh, peta GPS memberikan taksiran sekitar 6-8 jam, asumsi saya, berhubung naik motor bisa lebih cepat. Namun ternyata saya salah, sodara-sodara! Tetap saja dari Bandung menuju Sukabumi membutuhkan waktu 4 jam, lalu dari Sukabumi menuju Geopark Ciletuh juga sekitar 3-4 jam, sehingga totalnya tetap memakan waktu 7-8 jam.

Bokong panas! 

Namun dibawa enjoy aja, karena memang saat itu saya sudah berkomitmen jalan santai, ngga mau dipaksa, jadi kalau lelah ya berhenti dulu di warung atau minimarket terdekat untuk merenggangkan otot. 

Kenapa naik motor? Karena memang waktunya bertepatan dengan arus liburan dan mudik lebaran 2016. Jadi, dalam rangka tidak ingin terjebak dalam kemacetan dan demi memaksimalkan waktu liburan yang pendek, niat naik motor benar-benar sudah kuat tertanam di hati saya yang paling dalam!

TIPS PERJALANAN NAIK MOTOR
1. Pertimbangkan barang bawaan agar mudah dibawa dan menjaga posisi duduk tetap nyaman.
2. Hindari konsumsi makanan yang aneh-aneh, agar tidak mual di jalan.
3. Pakai baju tebal namun praktis, karena udara subuh sangat dingin, namun saat siang panas banget! Pastikan seluruh tubuh tertutup agar tidak masuk angin.
4. Pakai masker, kalau helmnya tidak full-face.
5. Selalu cek kendaraan dulu sebelum bepergian.
6. Berdoa baik sebelum dan selama perjalanan agar senantiasa dalam perlindunganNya.

Rencananya saya berangkat jam 1 subuh, namun molor-lor-lor, dan baru berangkat jam 3 subuh. Mengantisipasi ketidaktersediaan warung selama perjalanan, sayapun berinisitif membawa bekal makanan sendiri donk.

Puji Tuhan, perjalanan lancar, saya sampai di Sukabumi pukul 7 pagi, dan ternyata menuju Geopark Ciletuh itu masih harus berjalan lagi ke selatan. Setelah 2 jam perjalanan menyusuri perkebunan teh dan hutan, sayapun sampai di wilayah Geopark Ciletuh.

Geopark Ciletuh ini letaknya kira-kira satu-dua jam sebelum sampai ke Ujung Genteng. (bagi yang sudah pernah ke Ujung Genteng).

PENGINAPAN DI GEOPARK CILETUH
Pemandangan di depan penginapan
Melakukan perjalanan ke Geopark Ciletuh ini tidak semata dilakukan tanpa persiapan lho ya, saya dari jauh-jauh hari sudah banyak membaca tulisan sesama blogger dan membuka website Geopark Ciletuh sendiri, yang akhirnya menuntun saya untuk mengenal PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi).

Saya sempat berkomunikasi dengan salah satu anggota PAPSI yang sempat menawarkan saya paket wisata Geopark Ciletuh mencakup di dalamnya penginapan, pemandu wisata, dan kendaraan 4wd (untuk offroad, yang ternyata memang sangat perlu banget dalam menyusuri beberapa medan di Geopark Ciletuh ini).

Sayangnya, paket wisatanya buat saya terlalu mahal untuk sekedar 2 hari satu malam. Belum lagi itinerarynya yang menurut saya terlalu padat dan melelahkan tidak sesuai dengan tujuan wisata saya yang memang untuk liburan - apalagi saya masih naik motor PP, beuh.

Kalau teman-temin hanya mempunyai waktu liburan yang singkat, akhir pekan misalnya, dan datang ke Geopark Ciletuh dengan berkendara mobil yang sudah ada supirnya. Boleh dipertimbangkan untuk melihat-lihat paket wisatanya PAPSI.

Tapi biar lebih afdol, ya tetap baca cerita saya biar bisa menentukan apakah perlu paket wisata atau tidak.

Sayapun mencoba bernegosiasi dengan perwakilan PAPSI untuk hanya memesan kamar dan (jika diperlukan) saya ingin menyewa pemandu.

Harganya cukup masuk akal.
Satu kamar Rp 150.000/malam (kamar nyewa di salah satu rumah warga)
Jasa pemandu Rp. 200.000/hari
Jadilah saya pesan.

Kenapa saya memutuskan untuk pesan kamar? Asumsi saya, hampir tidak ada penginapan di Geopark Ciletuh ini, makanya saya iyain aja untuk tempat penginapan. Dan saya kira, obyek wisata di Geopark Ciletuh ini begitu tersembunyinya hingga saya harus menyewa pemandu dengan tarif yang lebih mahal dari tarif penginapannya sendiri.

Namun apa yang terjadi? Ketika pukul 10.00 pagi saya sampai di Geopark Ciletuh, tepatnya di daerah Pantai Palangpang, saya mencoba untuk menghubungi PAPSI (via telpon dan Whatsapp), namun sama sekali tidak direspon. Di tengah cuaca yang panas dan lelah setelah berkendara 8 jam, menggunakan baterai hp yang tersisa (karena sudah tersedot GPS sepanjang perjalanan), saya cukup kecewa menyadari respon para anggota PAPSI yang kurang sigap. Saya sampai niat mengecek website mereka kembali dan memutar semua nomor yang tercantum, lho.

Apakah ada penginapan di Geopark Ciletuh ini? Dan mereka bilang: "Banyak,"
Memang dari awal, komunikasi saya dengan PAPSI sendiri melalui WA kurang begitu aktif, bisa jadi karena mereka kurang sinyal internet. Iya, lho, sinyal internet apalagi 4G kembang kempis di Geopark Ciletuh ini, mau pake provider merah, biru, ataupun kuning. 

Lelah dengan ketidakpastian, sayapun memberanikan diri bertanya dengan beberapa warga setempat mengenai kantor PAPSI. Dan jawabannya:
"Kantor PAPSI harus putar balik lagi, di dekat pintu masuk Geopark Ciletuh,"
OMG itu sekitar 1 jam dan rasanya saya sudah tidak kuat!
"Apakah ada penginapan di Geopark Ciletuh ini? Dan mereka bilang:
"Banyak,"

Hanya butuh waktu sebentar, sayapun menemukan sebuah penginapan yang isinya hanya kasur dan kipas angin, kamar mandi dalam (ukuran 1x1 meter) seharga Rp 250.000,-

Memang lebih mahal dari yang ditawarkan PAPSI, namun lokasinya tepat di depan pantai Palangpang! Jadi, abaikanlah isi kamarnya, toh cuma untuk tidur doank, yang penting liburan saya tetap harus jalan. Setelah unpacking, sayapun sejenak beristirahat untuk kembali mengumpulkan energi.

Ujung-ujungnya, PAPSI baru menghubungi saya sekitar 2 siang, itupun hanya melalui SMS yang mengatakan "Maaf tidak keangkat," dan tidak ada komunikasi lebih lanjut menanyakan keberadaan saya. Segitunya saya sudah booking kamar. Ya sudahlah, untungnya saya belum bayar DP.

By the way, teman-temin jangan harap bakal nemu hotel berbintang ya, karena wisata Geopark Ciletuh ini memang bisa dibilang baru menyedot perhatian khalayak umum, jadi belum dilakukan pembangunan besar-besaran.

Agar liburan makin asyik dan lebih hemat, memang lebih enak kalau kita berkendara naik mobil dan membawa peralatan makan sendiri (jika kita tinggal di penginapan); rice cooker, panggangan ikan, alat bbq, dan kompor. Jadi di Ciletuh kita hanya tinggal beli ikan di pasar dengan harga yang relatif murah.

Kalau mau lebih murah, teman-temin bisa menyewa satu rumah homestay seharga Rp. 300.000,-/ malam, nah di sana bisa muat sekitar 10-15 orang. Lebih asyik karena sudah ada dapur untuk kita memasak makanan sendiri.
ITINERARY BERWISATA KE GEOPARK CILETUH

Berbeda dengan jadwal yang sempat saya jalani kemarin, ini adalah itinerary yang sekiranya ideal menurut saya untuk mengunjungi Geopark Ciletuh dengan mempertimbangkan pasokan energi, memaksimalkan waktu, dan pertimbangan cuaca.

Secara efektif untuk mengenal seluruh bagian di Geopark Ciletuh ini memang asyiknya minimal 3 hari 2 malam, sisa waktunya bisa untuk santai-santai santap ikan.

DAY 1
1.00 Berangkat dari Bandung (asumsi jalan santai 8 jam)
9.00 Memasuki kawasan Geopark Ciletuh, berhenti dulu di Panenjoan untuk makan dan berkenalan dengan Geopark Ciletuh.
9.30 Eksplorasi Curug Awang, Curug Tengah
(ini medannya susah dan ekstrim banget, tapi pemandangannya ok punya!)
12.00 - 13.00 Makan siang
13.30 ke Curug Puncak Manik
16.00 Istirahat dan langsung menuju Pulau Palangpang ke penginapan.

DAY 2
4.00 Hiking ke Puncak Darma untuk sunrise
8.00 Turun gunung dan mampir ke Curug Cimarinjung
9.00 Istirahat, sarapan, dan lain-lain
12.00 Lanjut petualangan ke Curug Sodong, Curug Cikanteh, dan Curug Ciwaru.
16.00 Istirahat sambil leyeh-leyeh

DAY 3
08.00 Nyebrang ke Pulau Mandra, Pulau Kunti (Snorkeling), Batu Batik, dan Batu Punggung Naga.
12.00 Pulang ke Bandung.
(kalau masih kuat bisa lanjut ke Pantai Ujung Genteng)

Bisa dilihat aktifitasnya saya hentikan sekitar pukul 16.00, karena semua kegiatan di Geopark Ciletuh kalau dijalani semua memang bikin capek dan kalau terlalu lelah, perjalanan kita jadi tidak menyenangkan karena mau ngga mau kita memaksa tubuh untuk menguras energi secara berlebihan, jadinya dibawa santai aja.

Lagipula, jika terlalu sore melihat curug, pemandangan langitnya sudah keburu kusam dan mendung, ngga ok juga untuk foto-foto, hehehe.

Tapi ini murni opini pribadi saya aja, ya. Kalau teman-temin punya rencana yang lain juga ngga papa, kok.
MENYUSURI OBYEK WISATA GEOPARK CILETUH
Berfoto dengan latar belakang Curug Cimarinjung
Seperti yang sudah saya jelaskan di awal tulisan, obyek wisata di kawasan alam Geopark Ciletuh ini buanyak banget! Dan, please take note, kategori wisata di sini bukan wisata liburan happy-happy santai, melainkan bagi mereka penyuka tantangan, doyan olahraga dan berjiwa petualang

Kalau teman-teman hanya sekedar ingin berjemur sambil makan ikan bakar setiap hari, ya jangan ke sini, walaupun suasananya pantai nan indah dengan angin semriwing tapi fasilitasnya masih tergolong minim, malah nantinya jadi bosan.

Dari itinerary di atas, teman-temin bisa melihat bahwa ada empat zona kawasan wisata Geopark Ciletuh yang bisa dikunjungi

Saya sendiri tidak yakin apakah memang ada empat atau lebih, karena memang obyek tersebut yang saat itu saya kunjungi ketika ke sana pertama kali.

catatan: tidak termasuk Curug Puncak Manik, karena sudah terlalu lelah dan saat itu tidak memperhitungkan waktu dengan baik. Serta secara langsung tidak mengunjungi Batu Punggung Naga dan Batu Batik karena kondisi ombak yang tidak memungkinkan untuk mendekati obyek tersebut.

Maksudnya zona di sini adalah obyek wisata yang letaknya berdekatan dan paling baik dikunjungi di waktu yang sama. Karena nantinya menuju obyek lain akan menggunakan arah yang berbeda dan dipastikan (banyaknya) berlawanan. Dan cerita untuk tiap zonanya akan saya bagi dalam postingan yang berbeda biar ngga mabok bacanya, ya.


Apa teman-temin ada yang mau mengunjungi Geopark Ciletuh dalam waktu dekat?

You May Also Like

13 komentar

  1. mau bgt, tp entah kpn... jauh ya :D
    bookmark dulu aja :)

    BalasHapus
  2. masih baru ya mbak ini..baru tahu ada pemandangan cantik kayak gini di jabar...tarif nginapnya ga terlalu mahal ya..naik motor memang solusi jitu untuk meredam macet ya

    BalasHapus
  3. Hah? Ya ampuuun... kebayang itu panasnya bokong naik motor ke Ciletuh. Pas nyampe, kaki bisa diturunin gak, Niq??? Haha... tapi terbayar ya setelah lihat pemandangan di sana. Mau ihhhh.. tapi minus panas bokong

    BalasHapus
  4. Seru banget petualangannya. Bener- bener bertualang deh. 7-8 jam naik motor? Duh, kalau saya pinggang nya dah teriak-teriak tuh.
    Tapi, sebanding sih dengan pemandangan yang indah.

    BalasHapus
  5. wah, saya malah baru denger Ciletuh. Makasih ya ulasannya, lengkap banget, sampe ada trip kalo naek motor juga :)

    BalasHapus
  6. Wuedan noniq naik motor ke ciletuh! Mantaaaaap! Saya yang waktu itu serombongan naik mobil aja puyeng2 mual selama di jalan, dan lama banget gak nyampe2 perasaan huhuhu. Btw kok papsi ngecewain yah...sayang banget euy. Ntar saya forward tulisannya ke anak papsi yg saya kenal.

    BalasHapus
  7. Info wisata geopark ciletuh bisa hubungi 085659147776 WA/line

    BalasHapus
  8. Itulah bedanya adventurer dengan non adventurer. Kalau adventurer yang dinikmatin itu proses perjalanannya. Kalau non adventurer yang dipikirin lama perjalanannya kok belum nyampe-nyampe hehe....
    Bravo mba... itu solo riding atau rombongan ?

    BalasHapus
  9. MuAntaaab lady biker kereen.
    Betul2prtualang sejatih.. kereen kak
    .. aku akan ke Sana dalam 2 Bulan, motoran juga ah... Yg mau ke Sana, boleh ajak ajak yaa

    BalasHapus
  10. Knp plgnya ga lewat ciwidey....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seingetku sih, iya pulangnya via Ciwidey ^^

      Hapus
  11. Dari semua tempat yang di kunjungi apa berdekatan semua ? Saya rencana motoran ke geopark ciletuh libur lebaran ini ?

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).