Suka Belanja Online? Waspada 3 Kriteria Penjual Seperti ini!

by - Jumat, September 02, 2016


Halo teman-temin, beberapa bulan lalu saya ketiban sial ditipu ketika berbelanja custom shoes via online. Sebenarnya kejadian ini bukan yang pertama kali saya alami, sebelumnya saya pernah hampir ditipu oleh penjual yang berniat kabur membawa uang saya namun masih bisa diatasi dan beruntung barang sampai dengan selamat setelah (dua bulan!). 

Nah kejadian yang sekarang ini sepertinya sudah tidak tertolong lagi. Saya sempat lapor sana-sini, walaupun berujung penjualnya sempat merasa tersudut, tetap tidak kembali uang, huff.

Tapi, ya, namanya wanita dan online shop memang susah untuk dipisahkan. Bagaikan bibir dan lipgloss, bagaikan rambut dan bando, bagaikan telinga dan anting #apasih. Pokoknya ngeliatin pajangan-pajangan online shop itu selalu menjadi guilty pleasure dan kegiatan berbelanja lewat toko online itu selalu menjadi tantangan tersendiri (Iyo, semacam kenikmatan membeli barang yang belum kita lihat secara langsung, hahaha!).

Dan sekarang ceritanya saya mau berbagi beberapa kriteria penjual yang harus diwaspadai kalau kita mau belanja online. Ini jujur dari pengalaman saya, ya, jadi silakan kalau ada teman-temin yang mau menambahkan atau mau berpendapat. Bebas, aja.

Oya ini maksudnya penjual toko online perorangan alias direct transaction, ya jadi bukan saat melalui platform toko online besar.

1. Slow Respon, Kurang Tanggap, dan Banyak Basa-basi.
Ini untuk seller yang sok sibuk, jadi selalu pasang status slow response kecuali doi lagi liburan, ada kegiatan lain atau memang kita berkomunikasi di luar jam operasional, tapi kalo belum apa-apa uda selow, biasanya ujungnya ngga bener. 

Karena akhirnya informasi yang kita dapatkan mengenai barang yang ingin kita beli jadi tidak lengkap, apalagi kalau penjual sambil berakting sok banyak pelanggan sehingga seakan-akan keperluan kita dikesampingkan.

Saya ngerti sih kalau kadang penjual suka males sama calon pembeli yang cuma nanya tapi ujungnya ngga jadi beli, tapi namanya resiko penjual kan yang kudu tabah dan pasrah. Calon pembeli di mall jugakan banyaknya cuma window shopping.

Makanya setiap kali saya bertanya sama penjual langsung to the point: ukuran ini, warna ini, panjang-lebar berapa, ready stock atau ngga, ada atau ngga, harga berapa, berapa lama barang datang, dsb. Jangan satu pertanyaan, enter, pertanyaan selanjutnya, enter. Duh. 

Toh kalau saya ngga jadi beli, setidaknya ngga ngerepotin penjual terlalu lama.

Kalau penjual sudah kebanyakan bilang, "Bentar ya sis, sbb sis tadi lagi ini, lagi itu, nanti aku liatin lagi ya, sis," dan pada akhirnya ngga ada kabar ataupun jawaban, oke sip... Coret aja.

2. Sangat Perhatian Tapi Juga Banyak Alasan!
Ini kebalikan poin nomor satu, puuerrhatian banget, tapi hati-hati, setelah uang ditransfer dia kabur. Sama kayak kejadian yang pernah saya alami. Seakan-akan si penjual baik dalam melayani keingintahuan kita dan cukup responsif.

Tapi memang sih, dia banyak alasan saat ditanya hal yang prinsip. Apalagi dia lebih penting memberikan nomor rekeningnya daripada menanyakan alamat saya. 

Lho, situ cuma pengen duit doank ya?

Belum lagi dia tidak pasti dalam memberikan detail proses pengiriman termasuk menjawab, "sudah dikirim, kok," Namun saat ditanya resi mengelak untuk memberikan.

3. Ngga berani kasi foto asli
Walaupun yang beginian uda jarang, tapi tetap jangan mau beli kalau penjual enggan memberikan foto asli barang melainkan terus nunjukkin yang ada di katalog.

"Sama persis kayak yang di foto, sis,"

Ini penting banget untuk baju, sepatu, dan aksesoris tanpa model. Karena terkadang ngga jarang banyak bedanya antara yang di foto sama penampakan asli. Huhuhu.

Kalau bisa fotonya minimal ada pembanding proporsinya, misal untuk aksesoris ada figur perbandingan dengan tangan atau bagian tubuh lain. Karena terkadang saya suka kecolongan, di foto keliatan besar ealah kok barang aslinya kecil!

Sedangkan untuk baju, udahlah jangan melihat contoh-contoh baju impor kalau model katalognya masih wanita-wanita oriental yang tinggi, kurus, berpinggang kecil! Karena sudah rahasia umum kalau kebanyakan produk yang kita terima merupakan hasil produksi konveksi lokal dengan mengambil contoh baju dalam katalog tersebut, so, mintalah foto aslinya.

4. Carilah Penjual yang Tegas namun Bertanggung Jawab
Ya, carilah penjual yang ngga terlalu jual mahal, komunikatif, foto barangnya asli dengan watermark. Responsif dan walaupun slow response tetap memberi jawaban yang diperlukan calon pembeli.

--**--

Tapi yah namanya apes kita ngga pernah tau, yang bisa kita lakukan hanya waspada dalam melihat karakter-karakter para penjual online yang bersembunyi di balik layar. Selain itu kita juga perlu sigap dalam setiap transaksi online yang kita lakukan. Seperti menyimpan semua bukti percakapan, bukti transfer dan resi pengiriman sebelum barang kita terima dengan baik.

Dengan menambah kewaspadaan dan tidak begitu saja tenggelam dalam nafsu impulsif akan berbelanja niscaya belanja online kita akan lancar. Apalagi saat ini proses transaksi toko online makin mudah dan aman, beragam cara transfer uang yang bisa kita gunakan. Mulai dari transfer ATM, via pihak ketiga, bahkan uang elektronik.

Yang jelas, keep smart and happy shopping!

You May Also Like

1 komentar

  1. Pernah ngalamin oshop yang ga kirim barang ampe hitungan bulan x( tp syukurnya ada temen yang kenal sm oshop itu, jadinya selamat.. emang harus selektif di awal y

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).