Report: BCA Adakan Kuliah Umum Tren Perbankan di ITB

by - Rabu, November 16, 2016


Halo teman-temin, pada tanggal 9 November 2016 lalu, saya bersama teman blogger dan media Bandung mengikuti acara penyerahan donasi beasiswa Bakti BCA tahun ajaran 2016-2017 kepada mahasiswa ITB senilai Rp 300 juta. Secara simbolis, beasiswa tersebut diberikan kepada dua mahasiswa ITB sebelum kemudian dilanjutkan kuliah umum bertema "Tren Perbankan ke Depan dan Kesiapan SDM Indonesia."

Acara yang berlangsung pagi hari di Aula Barat ITB itu dipenuhi oleh mahasiswa pilihan, ruangan berkapasitas 400 orang tersebut juga terlihat padat. Belum lagi para awak media resmi yang turut serta meliput. Tentu saja, karena pembicaranya tidak lain adalah Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Wow.

Hal inilah yang membuat saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Siapa sih yang hingga sekarang tidak mengenal nama BCA? Salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, dan UKM dan konsumer. Akhir September 2016 lalu, BCA sudah memfasilitasi layanan transaksi perbankan kepada 15 juta rekening nasabah melalui 1.204 cabang, 17.057 ATM dan ratusan ribu EDC dengan dilengkapi layanan internet banking dan mobile banking.

Diadakannya kuliah umum ini adalah untuk membuktikan komitmen BCA dalam mendukung peningkatan kualitas SDM serta mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, ternyata Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2015 mencapai 7,65 juta orang atau setara dengan 6,18 persen dari total 122,4 juta orang angkatan kerja.

Hal ini tentu saja mengacu pada persiapan diberlakukannya ASEAN Banking Integration Framework atau ABIF di tahun 2020 yang merupakan lanjutan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pasar Indonesia yang sangat besar merupakan peluang sekaligus tantangan bagi perbankan nasional. Pasar yang besar membuka kesempatan perbankan nasional untuk memperluas basis pasarnya. Di sisi lain, tentulah diperlukan pengembangan infrastruktur jaringan dan teknologi, governance, economics of scale dari segi aset dan modal, public awareness terhadap era keterbukaan sektor finansial di kawasan ASEAN serta peningkatan kompetisi SDM di sektor finansial sebagai faktor kunci. Hal inilah yang menjadi tantangan perbankan nasional dalam memanfaatkan momentum keterbukaan pasar ASEAN bahkan turut berkontribusi di pasar ASEAN.

Penandatangan Nota Kesepahaman ITB-BCA
Acara dibawakan oleh sepasang mahasiswa yang kemudian membacakan nota kesepahaman bersama antara BCA dan ITB terkait kegiatan pemberian bantuan di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk ditandatangi bersama.

Selanjutnya kuliah umum yang dibuka oleh rektor ITB Kadarsah Suryadi. Beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara kuliah umum yang terbuka untuk para mahasiswa S1. S2. dan S3. Diharapkan acara ini dapat menjadi bekal tersendiri, karena peserta dapat secara langsung mendengarkan pengalaman presdir BCA sendiri.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi.
Kuliah umum selanjutnya dimoderatori oleh Ibu Novriana Sumarti SSi, MSi, Phd selaku Staf Pengajar Kelompok Keilmuan Matematika Industri dan Keuangan FMIPA. Ibu Novriana secara singkat memulai sesi kuliah dengan menceritakan riwayat Bapak Jahja yang merupakan lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia fakultas Akuntansi tahun 1982.

Tema yang awalnya mengusung "Tren Perbankan ke Depan dan Kesiapan SDM Indonesia" akhirnya lebih ke arah mendengarkan riwayat kesuksesan Bpk Jahja. 

"Sebelum menapaki dunia kerja, mahasiswa tentunya akan dapat mempersiapkan dirinya lebih baik jika mereka memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja. Selain itu, mahasiswa juga membutuhkan etos kerja, ketekunan, loyalitas, motivasi, kreasi dan inovasi yang tinggi. Karena itu, saya dan BCA ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada para mahasiswa setelah puluhan tahun bekerja dan mengabdi untuk memberikan layanan perbankan kepada nasabah hingga saat ini." Ungkap Bapak Jahja.


Membagikan kisah hidupnya, Bpk Jahja memotivasi para peserta untuk selalu kreatif mencari cara agar bisa berkembang dan meningkatkan ilmu.

"Kita tidak boleh melihat menilai seseorang dari strata ekonomi." Bpk Jahja sendiri merupakan pribadi yang lahir dari keluarga sederhana, di mana ayahnya merupakan kasir di karyawan BI selama 33. Dari SD hingga SMP tanpa malu beliau berkata selalu jalan kaki ke sekolah, lalu naik kendaraan umum semasa SMA dan kuliah. Semuanya Bpk Jahja jalani dengan penuh syukur, termasuk ketika beliau mengalami trachoma mata.

Perkembangan teknologi dan digitalisasi yang kian meningkat tidak menjadikan proses memupuk karir juga instan. Bapak Jahja lalu menceritakan bagaimana awal mula beliau akhirnya memilih fakultas ekonomi yang pernah dibencinya ketimbang dokter gigi yang menjadi profesi impiannya.

Banyak nasihat berguna yang dibagikan Bapak Jahja sepanjang kuliah umum. Beberapa di antaranya adalah:
  1. Selalu aktif bersosialisasi dalam mengembangkan relasi. Nantinya hal ini akan berguna di masa kerja.
  2. Menjadi pribadi yang tidak mendominasi, namun dapat diajak bekerjasama. Maksudnya, mampu berkontribusi opini namun juga bisa menjadi pendengar yang baik.
  3. Menganalogi seorang pemimpin sebagai seorang konduktor orkestra, memimpin tapi juga ikut mendengarkan, hal ini berkaitan dengan komunikasi dua arah.
  4. Jangan melulu mementingkan materi, namun juga 'investasi' untuk diri sendiri, yaitu pengembangan pribadi dan ilmu.
Selanjutnya Bapak Jahja juga berbagi pengalaman kerjanya selama di BCA, bagaimana beliaulah yang pertama kali mengusulkan ide adanya ATM. Juga membahas seputar tren fintech (finance technology).

Kuliah umum yang berlangsung sekitar 60 menit ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama. Turut hadir dalam acara ini, General Manager Corporate Social Responsibility BCA, Inge Setiawati dan Kepala Kantor Wilayah I BCA Allan Sriwulandari. . 

Acara yang sangat menarik, saya jadi mendapat banyak ilmu bukan hanya di bidang perbankan tapi juga bagaimana mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik di tempat kerja.

Semoga teman-temin juga memperoleh manfaat dari tulisan ini.


See you!

You May Also Like

6 komentar

  1. Alhamdulillah, ikutan seneng BCA ngasih beasiswa untuk adik2 mahasiswa ITB. Jadi inget masa kuliah yang selama 4 tahun selalu dapet beasiswa. Membantu banget buat yang butuh kayak saya waktu itu. :)

    BalasHapus
  2. BCA saya udah hangus karena lama ga diisi

    BalasHapus
  3. Semoga bisa berlanjut terus ya. Seru dan bermanfaat sekali acara seperti ini di kalangan kancah muda :)

    BalasHapus
  4. Wah...kangen pake jamal kebanggan, udah lama gak ikut kuliah umum di Albar, ITB emang ngangenin

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).