Pengalaman Rafting di Citumang, Pangandaran

by - Senin, Januari 04, 2016


Liburan tahun baru kemana? Awalnya saya juga tidak ada rencana mau kemana-mana, karena aktifitas akhir tahun yang keterlaluan padatnya, tapi demi maksud keluar dari kekudetan ketika ngobrol sama sesama travel blogger di Bandung, maka saya meniatkan hati, pikiran, dan dompet untuk capcus ke Citumang, Pangandaran, akhir Desember kemarin.

Iya, saya memang ngambil resiko untuk pergi ke Pangandaran di kala liburan. Resiko mental ciut dalam menghadapi banyak orang (dan sampah) di pantai yang ngga pernah pudar popularitasnya itu. But yeah, nanti deh ngomongin Pangandarannya, sekarang kita back to topic ajah. 

Citumang, yes!

MENGARAH KE AREA BODY RAFTING DI CITUMANG

Bisa dilihat di peta, Citumang ini berada sekitar 28-30 km ke arah Barat daya - Cijulang kalau dari Pantai Pangandaran. Kira-kira setengah jam kalau naik motor dengan kondisi lalu lintas tidak padat, sehingga bisa ngebut, selap-selip, hingga kecepatan 80-100 km/jam. Hahaha.

Di Citumang ini kita bisa berwisata alam melihat goa stalaktit, berenang ria di sepanjang aliran sungai, juga bisa adu nyali terjun dari tebing. Nah, untuk merasakan secara komplit pengalaman yang seru itu maka dibuat wisata body rafting oleh warga sekitar. 

Pengunjung akan dipinjamkan life jacket kemudian dipandu oleh warga lokal menyusuri area perbukitan dan sawah hingga mencapai area sungai, goa hingga kembali ke titik finish.

Sebenarnya kalau sudah sering ke Citumang, kita tidak perlu lagi menyewa pemandu, tapi karena memang kemarin adalah pengalaman pertama saya, jadilah saya pakai pemandu. Namun, ada manfaat lainnya lho, kenapa perlu dipertimbangkan untuk menyewa pemandu: karena mereka bisa membantu kita untuk memotret. Pas untuk kita yang ngga pengen hasil foto kita semuanya terlihat dengan monopod/tongsis.

Tentunya, ini adalah kode yang menjurus bahwa sejatinya foto-foto di blog ini bukan diambil oleh saya, tapi pemandu saya.

MENUJU PINTU MASUK CITUMANG

Oiya, area parkir di Citumang ini ada dua; parkir 1 dan parkir 2. Kebetulan selama perjalanan kami hanya tebak-tebak buah manggis, mau di area parkir mana, hahaha. Barulah belakangan dijelaskan oleh pemandu kami. Jadi ini perbedaannya:

Parkir 1 (ini yang gunakan): perjalanan ke sungai dan goa lebih jauh, namun titik finishnya lebih dekat dengan area parkir semula.
Parkir 2: perjalanan ke sungai dan goa lebih dekat, namun area finish lebih jauh dari area parkir, jadi perlu berjalan lebih lama.

Dari area parkir 1 menuju pintu masuk, kita masih harus berjalan dulu sekitar 100 m, melewati daerah perumahan lokal dengan kondisi jalan yang masih tanah, berbatu, tanjakan, dan turunan.

"Hitung-hitung pemanasan sebelum berenang, teh," kata si pemandu.

Tipsnya, gunakan alas kaki anti slip (seperti sandal Pangandaran biru yang saya beli seharga dua puluh ribu itu, hahaha). Sepatu atau sandal? Kata saya sih mending sandal yang mudah dibuka dan ngga rusak kalau basah. Karena pemandu kita akan dengan rela hati membawakan sandal kita selama kita nyemplung, tapi ya ngga jaminan tetap kering juga. Wong si pemandu juga nyeker sepanjang perjalanan.

PERJALANAN MENUJU GOA DAN SUNGAI

Setelah melewati pintu masuk, kita akan diajak berjalan lagi, tapi hanya sekitar 5 menit, menyusuri tepian sungai. Jalannya harus hati-hati karena kondisi jalannya berbatu nan licin yang pastinya kalau kita kepleset jatuh sama sekali ngga ada kerennyah.



Nah, ketika pemandangan sungai beserta batu-batu karangnya terhampar di depan mata. Di sinilah petualangan kita dimulai. Pertama-tama, tentunya kita kudu lepas alas kaki, lakukan semuanya dengan nyeker! Dan jangan lupa ambil foto terbaik dulu, karena abis basah-basahan, penampakan wajah dijamin bakal ga jelas bentuknya.


Nah, sekarang mulai beneran nih raftingnya!

1. GOA CITUMANG

Sebelum memasuki mulut Goa Citumang, tantangan pertama kami adalah terjun dari tebing dengan ketinggian 7 meter! OMG. Ini adalah pertama kalinya buat saya lho! Saya memang terobsesi banget pengen maen bungee jumping, tapi ternyata baru ngeliat 7 meter aja uda keder duluan. Belum lagi untuk naik ke tebing itu, kita harus melewati akar tanaman yang merambat.

Seriously nyeremin tapi seru! Tapi saya hanya nyoba sekali doank, soalnya masih jantungan. Hahaha. Awalnya saya dilema, gimana kalau nanti ada batu di sungai atau apalah-apalah. Tapi ternyata aman, kok. Pemandu kami sudah memberikan contoh di awal jadi kita tinggal bergumul dengan mental aja.

Berikutnya baru kita memasuki goa nan gelap sambil berenang-renang dan mengamati keindahan stalaktitnya.


2. KALINUMANG

Zona berikutnya adalah berenang menyusuri Kalinumang, dimana terdapat curug mini setinggi 3 meter dan kita ditantang untuk terjun dari sana. Satu hal yang bikin jantung saya bergejolak adalah arusnya yang deras, saya sempat keder sih, namun mau ngga mau saya menggunakan sisa keberanian dari lompatan sebelumnya. Hahaha.

Tidak berhenti sampai di sana, pemandu kami langsung mengajak kami bergelantungan dengan tambang untuk kemudian kembali nyebur lagi. Fuhh, gilak!


3. CURUG DORI
Walaupun sudah mulai lelah (maklum ya, faktor usia) - tapi berhubung gengsi kudu dikuat-kuatin. Bf sempat bilang pengen foto pre-wedding disini. Beuh, mungkin foto preweddingnya pas lagi sama-sama terjun dari tebing kali ya. Ahaha.

Lintasan berikutnya adalah sampai di Curug Dori, tidak terlalu tinggi dan kalau mau loncatpun ya pasrah aja berhubung sudah lebih tenang karena mulai terbiasa.

4. KEDUNG KECAPI

Di jalur Kedung Kecapi ini terdapat lompatan setinggi 12 meter dimana saya langsung "PASS"! Kagak mau dan kagak berani. Mungkin karena saat itu hanya berdua bareng bf ya, jadi ga terlalu maksimal gitu uji nyalinya. Mungkin kalau lebih rame... Ya mungkin sama sih ngga berani. Hahaha. Nyawa ini urusannya, nyawa!

Eh, tapi saya ngga nakutin lho, kalau teman-temin tertantang mau nyoba ya terserah, hihihi. Apalagi yang ke Pangandarannya jarang-jarang kayak saya. Kapan lagilah main beginian, ya ngga?

5. GOA KRISTAL


Yaelah, ternyata goanya masih ada satu lagi donk, sayangkan kalau ngga diintip. Eh, btw, walaupun kalau difotonya saya selalu terlihat senang, bahagia, dan berani. Percayalah bahwa tulisan ini merupakan uneg-uneg saya dari hati yang terdalam, bahwa sejujurnya ada perasaan takut dan deg-degan selama body rafting: takut ada ularlah, takut ada ikan hiu (apa sih!), takut kepeleset, takut ini itulah.

Tapi ya Puji Tuhan, masih ok-ok aja. Hahaha.

6. CURUG LAMPENG

Curug terakhir sebelum kita menuju irigasi sekaligus kembali ke area parkir adalah curug lampeng. Tapi ngga sempat difoto, karena seperti yang saya bilang; selama acara body rafting ini saya mempercayakan foto sepenuhnya kepada pemandu, jadi tangan saya bebas kamera. Tapi tenang saja, pemandu Citumang sudah piawai semua. Mereka bisa berenang sambil menjaga kamera tetap kering. Salut!

INFO TAMBAHAN BODY RAFTING DI CITUMANG

Berhubung ketika saya ke Citumang kemarin dalam rangka liburan akhir tahun, jadi harga body raftingnya (dan pemandu) lebih mahal dibandingkan hari-hari biasa.

Satu orang membayar Rp 150.000,- mencakup life jacket, makan siang (nasi liwet dan ayam goreng/bakar), jasa pemandu, dan asuransi.

Namun jangan khawatir, kita tetap bisa memasuki area Citumang tanpa harus body rafting, kok. Kita tinggal bayar tiket masuk loketnya saja - dan bisa bebas berenang. Hanya saja harus bawa pelampung/life jacket sendiri, ya. Karena kedalaman sungainya mencapai lebih dari 6 meter!

Tertarik? Saya mau kok kalau diajak ke Citumang lagi. Hihihi.

You May Also Like

17 komentar

  1. wahh,senangnya bisa berenang di permandian alam yang airnya pasti segar banget..
    kalo saya setiap kali piknik ke pantai atau permandian alam seperti ini gak pernah ikutan mandi karena gak pintar berenang,hiks:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbak, bisa pake life jacket/pelampung seperti yang saya kenakan kok, jadi aman-aman aja harusnya :)

      Hapus
  2. Waaaah asik sekali yaa main aiiiir. Pengen kesana ih

    BalasHapus
  3. wuuiiihhh seruu banget, jadi pengen juga kesana

    BalasHapus
  4. Alam Jabar indah untuk dieksplor

    BalasHapus
  5. Pengenn bgt nyobainnn... tp aku ga bsa berenang euuyyy....
    Apa emang hrs bsa berenang gtu.... kan udh ada pelampung

    BalasHapus
  6. Ini mah bikin aku spot jantung. Selain gak bisa renang, juga lagi hamil. :D

    BalasHapus
  7. Minggu depan kesini aaaahhh....sejamlah dari rumah hahhaa...yg deket malah blm pernah aku :(

    BalasHapus
  8. wah kayaknya asyik y mbak..tp kalo u bungee jumpingnya kyknya aku g berani..takuut

    BalasHapus
  9. wah kayaknya asyik y mbak..tp kalo u bungee jumpingnya kyknya aku g berani..takuut

    BalasHapus
  10. Waaahh,airnya bening banget ya?lokasinya juga terlihat ga terlalu ramai pengunjung. Saya masih takut kalo body rafting :D

    BalasHapus
  11. Belum pernah ke sanaaa ... maulah diajak sama Noniq. Atau kita bikin event di sana! Asyiiiik ^_^

    BalasHapus
  12. Asik ya, kalo aku awal tahun nyobain rafting di sungai elo,magelang. Seru meski capek semua dari tangan sampai kaki, hahaha

    BalasHapus
  13. keren nih sis, jadi pengen kesana..btw nginap dimana ya?

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).