Liburan tahun baru kemana? Awalnya saya juga tidak ada rencana mau kemana-mana, karena aktifitas akhir tahun yang keterlaluan padatnya, tapi demi maksud keluar dari kekudetan ketika ngobrol sama sesama travel blogger di Bandung, maka saya meniatkan hati, pikiran, dan dompet untuk capcus ke Citumang, Pangandaran, akhir Desember kemarin.
Iya, saya memang ngambil resiko untuk pergi ke Pangandaran di kala liburan. Resiko mental ciut dalam menghadapi banyak orang (dan sampah) di pantai yang ngga pernah pudar popularitasnya itu. But yeah, nanti deh ngomongin Pangandarannya, sekarang kita back to topic ajah.
Citumang, yes!
MENGARAH KE AREA BODY RAFTING DI CITUMANG
|
Bisa dilihat di peta, Citumang ini berada sekitar 28-30 km ke arah Barat daya - Cijulang kalau dari Pantai Pangandaran. Kira-kira setengah jam kalau naik motor dengan kondisi lalu lintas tidak padat, sehingga bisa ngebut, selap-selip, hingga kecepatan 80-100 km/jam. Hahaha.
Di Citumang ini kita bisa berwisata alam melihat goa stalaktit, berenang ria di sepanjang aliran sungai, juga bisa adu nyali terjun dari tebing. Nah, untuk merasakan secara komplit pengalaman yang seru itu maka dibuat wisata body rafting oleh warga sekitar.
Pengunjung akan dipinjamkan life jacket kemudian dipandu oleh warga lokal menyusuri area perbukitan dan sawah hingga mencapai area sungai, goa hingga kembali ke titik finish.
Sebenarnya kalau sudah sering ke Citumang, kita tidak perlu lagi menyewa pemandu, tapi karena memang kemarin adalah pengalaman pertama saya, jadilah saya pakai pemandu. Namun, ada manfaat lainnya lho, kenapa perlu dipertimbangkan untuk menyewa pemandu: karena mereka bisa membantu kita untuk memotret. Pas untuk kita yang ngga pengen hasil foto kita semuanya terlihat dengan monopod/tongsis.
Tentunya, ini adalah kode yang menjurus bahwa sejatinya foto-foto di blog ini bukan diambil oleh saya, tapi pemandu saya.
MENUJU PINTU MASUK CITUMANG
|
Oiya, area parkir di Citumang ini ada dua; parkir 1 dan parkir 2. Kebetulan selama perjalanan kami hanya tebak-tebak buah manggis, mau di area parkir mana, hahaha. Barulah belakangan dijelaskan oleh pemandu kami. Jadi ini perbedaannya:
Parkir 1 (ini yang gunakan): perjalanan ke sungai dan goa lebih jauh, namun titik finishnya lebih dekat dengan area parkir semula.
Parkir 2: perjalanan ke sungai dan goa lebih dekat, namun area finish lebih jauh dari area parkir, jadi perlu berjalan lebih lama.
Dari area parkir 1 menuju pintu masuk, kita masih harus berjalan dulu sekitar 100 m, melewati daerah perumahan lokal dengan kondisi jalan yang masih tanah, berbatu, tanjakan, dan turunan.
"Hitung-hitung pemanasan sebelum berenang, teh," kata si pemandu.
Tipsnya, gunakan alas kaki anti slip (seperti sandal Pangandaran biru yang saya beli seharga dua puluh ribu itu, hahaha). Sepatu atau sandal? Kata saya sih mending sandal yang mudah dibuka dan ngga rusak kalau basah. Karena pemandu kita akan dengan rela hati membawakan sandal kita selama kita nyemplung, tapi ya ngga jaminan tetap kering juga. Wong si pemandu juga nyeker sepanjang perjalanan.
PERJALANAN MENUJU GOA DAN SUNGAI
|
Setelah melewati pintu masuk, kita akan diajak berjalan lagi, tapi hanya sekitar 5 menit, menyusuri tepian sungai. Jalannya harus hati-hati karena kondisi jalannya berbatu nan licin yang pastinya kalau kita kepleset jatuh sama sekali ngga ada kerennyah.

Nah, ketika pemandangan sungai beserta batu-batu karangnya terhampar di depan mata. Di sinilah petualangan kita dimulai. Pertama-tama, tentunya kita kudu lepas alas kaki, lakukan semuanya dengan nyeker! Dan jangan lupa ambil foto terbaik dulu, karena abis basah-basahan, penampakan wajah dijamin bakal ga jelas bentuknya.
Nah, sekarang mulai beneran nih raftingnya!
1. GOA CITUMANG
|
Seriously nyeremin tapi seru! Tapi saya hanya nyoba sekali doank, soalnya masih jantungan. Hahaha. Awalnya saya dilema, gimana kalau nanti ada batu di sungai atau apalah-apalah. Tapi ternyata aman, kok. Pemandu kami sudah memberikan contoh di awal jadi kita tinggal bergumul dengan mental aja.
Berikutnya baru kita memasuki goa nan gelap sambil berenang-renang dan mengamati keindahan stalaktitnya.
2. KALINUMANG
|
Tidak berhenti sampai di sana, pemandu kami langsung mengajak kami bergelantungan dengan tambang untuk kemudian kembali nyebur lagi. Fuhh, gilak!
3. CURUG DORI
|
Lintasan berikutnya adalah sampai di Curug Dori, tidak terlalu tinggi dan kalau mau loncatpun ya pasrah aja berhubung sudah lebih tenang karena mulai terbiasa.
4. KEDUNG KECAPI
|
Di jalur Kedung Kecapi ini terdapat lompatan setinggi 12 meter dimana saya langsung "PASS"! Kagak mau dan kagak berani. Mungkin karena saat itu hanya berdua bareng bf ya, jadi ga terlalu maksimal gitu uji nyalinya. Mungkin kalau lebih rame... Ya mungkin sama sih ngga berani. Hahaha. Nyawa ini urusannya, nyawa!
Eh, tapi saya ngga nakutin lho, kalau teman-temin tertantang mau nyoba ya terserah, hihihi. Apalagi yang ke Pangandarannya jarang-jarang kayak saya. Kapan lagilah main beginian, ya ngga?
5. GOA KRISTAL
|
Yaelah, ternyata goanya masih ada satu lagi donk, sayangkan kalau ngga diintip. Eh, btw, walaupun kalau difotonya saya selalu terlihat senang, bahagia, dan berani. Percayalah bahwa tulisan ini merupakan uneg-uneg saya dari hati yang terdalam, bahwa sejujurnya ada perasaan takut dan deg-degan selama body rafting: takut ada ularlah, takut ada ikan hiu (apa sih!), takut kepeleset, takut ini itulah.
Tapi ya Puji Tuhan, masih ok-ok aja. Hahaha.
6. CURUG LAMPENG
|
INFO TAMBAHAN BODY RAFTING DI CITUMANG
Berhubung ketika saya ke Citumang kemarin dalam rangka liburan akhir tahun, jadi harga body raftingnya (dan pemandu) lebih mahal dibandingkan hari-hari biasa.
Satu orang membayar Rp 150.000,- mencakup life jacket, makan siang (nasi liwet dan ayam goreng/bakar), jasa pemandu, dan asuransi.
Namun jangan khawatir, kita tetap bisa memasuki area Citumang tanpa harus body rafting, kok. Kita tinggal bayar tiket masuk loketnya saja - dan bisa bebas berenang. Hanya saja harus bawa pelampung/life jacket sendiri, ya. Karena kedalaman sungainya mencapai lebih dari 6 meter!
Tertarik? Saya mau kok kalau diajak ke Citumang lagi. Hihihi.
17 komentar
wahh,senangnya bisa berenang di permandian alam yang airnya pasti segar banget..
BalasHapuskalo saya setiap kali piknik ke pantai atau permandian alam seperti ini gak pernah ikutan mandi karena gak pintar berenang,hiks:(
Hai mbak, bisa pake life jacket/pelampung seperti yang saya kenakan kok, jadi aman-aman aja harusnya :)
HapusWaaaah asik sekali yaa main aiiiir. Pengen kesana ih
BalasHapusAyo barengan yuuuk pasti seru :)
Hapuswuuiiihhh seruu banget, jadi pengen juga kesana
BalasHapusAyo mbak, ditunggu, hehehe ^^
HapusAlam Jabar indah untuk dieksplor
BalasHapusPengenn bgt nyobainnn... tp aku ga bsa berenang euuyyy....
BalasHapusApa emang hrs bsa berenang gtu.... kan udh ada pelampung
Ini mah bikin aku spot jantung. Selain gak bisa renang, juga lagi hamil. :D
BalasHapusMinggu depan kesini aaaahhh....sejamlah dari rumah hahhaa...yg deket malah blm pernah aku :(
BalasHapuswah kayaknya asyik y mbak..tp kalo u bungee jumpingnya kyknya aku g berani..takuut
BalasHapuswah kayaknya asyik y mbak..tp kalo u bungee jumpingnya kyknya aku g berani..takuut
BalasHapusWaaahh,airnya bening banget ya?lokasinya juga terlihat ga terlalu ramai pengunjung. Saya masih takut kalo body rafting :D
BalasHapusBelum pernah ke sanaaa ... maulah diajak sama Noniq. Atau kita bikin event di sana! Asyiiiik ^_^
BalasHapusAsik ya, kalo aku awal tahun nyobain rafting di sungai elo,magelang. Seru meski capek semua dari tangan sampai kaki, hahaha
BalasHapuskeren nih sis, jadi pengen kesana..btw nginap dimana ya?
BalasHapusKeren banget ngangenin
BalasHapusSelamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).