Geopark Ciletuh: Mengenal Curug Sodong dan Curug Cikanteh

by - Kamis, Agustus 04, 2016


Curug Sodong dan Curug Cikanteh merupakan dua curug terakhir yang akan saya bahas dalam seri Wisata Geopark Ciletuh berkaitan dengan liburan saya awal Juli 2016 lalu. Bagaimanapun juga kenangan dan kesan yang saya dapatkan ketika berada di sana selama 4 hari 3 malam benar-benar memberi arti yang mendalam bagi saya, #drama., hihi.

Ok, jadi kembali ke cerita, ya.

Jika dibandingkan dengan perjalanan saya ke obyek-obyek alam lain yang ada di wilayah Geopark Ciletuh, lokasi Curug Sodong dan Curug Cikanteh ini benar-benar tidak ada apa-apanya, alias mudah banget dijangkau dan ngga pake capek. Apalagi jika teman-temin sudah lebih dulu menjajaki Puncak Darma ataupun Curug Awang, duh, area Curug Sodong ini benar-benar piece of cake bangetlah.

Berangkat dari tempat penginapan saya, Ratu Pantai, di Pantai Palangpang, perjalanan dengan mobil memakan waktu sekitar 30 menit dengan lalu lintas yang relatif lancar. Kondisi sepanjang jalan juga relatif bagus, sudah diaspal. Hanya saja cukup berkelok-kelok dan lebar jalan mulai menciut ketika memasuki area pemukiman, sehingga harus berhati-hati dan toleransi dalam berbagi jalan dengan pengguna jalan dari arah yang berlawanan.

Sepanjang jalan melewati pemukiman warga, saya banyak melihat rumah warga yang menjual ikan mas juga warung sayur-sayuran - yang akhirnya saya beli juga ketika perjalan pulang dari curug, hehehe.
CURUG SODONG

Tidak jauh dari tempat kita memarkirkan kendaraan, kita sudah bisa langsung melihat keindahan Curug Sodong, yang juga dikenal sebagai Curug Kembar - karena memang air terjunnya ada dua dan saling berdampingan. Kedua air terjun ini terlihat serupa sehingga dibilang kembar. 

Karena lokasinya yang mudah dijangkau, jangan heran kalau sekitar curug ini relatif lebih ramai dibandingkan curug yang lain. Karena memang tinggal ngesot dari tempat parkir langsung sampai.

Jika ingin lebih dekat lagi menuju curug (baca: berenang), maka kita perlu menuruni beberapa undakan. Airnya dingin dan segar, anginnya juga cukup kencang. Berada di sekitar situ lama-kelamaan saya agak khawatir masuk angin, apalagi saat itu hari sudah menjelang sore.

Sebelum lanjut menuju curug yang berikutnya, saya mampir ke warung yang berbentuk saung di pelataran parkir untuk sekedar minum air jeruk murni, katanya jeruknya asli Sukabumi. Rasanya? Wuih segar banget asli jeruk peras!
CURUG CIKANTEH

Untuk sampai ke Curug Cikanteh, kita harus menyusuri jalan setapak yang awalnya merupakan paving block tersusun rapi seperti di taman-taman kota, namun tidak sampai satu kilometer jalanan berpavingpun berganti menjadi bongkahan batu bata sekedarnya saja, dengan topografi yang mulai menanjak dan kita harus mengeluarkan lebih banyak energi karena harus setengah mendaki tanjakan perbukitan. Hingga akhirnya tidak ada lagi batu bata, kita harus menyusuri tanah dan bebatuan besar bahkan melewati jembatan untuk menyeberangi sungai kecil.

Semacam ini medannya, di sini saya memang mulai agak kelelahan jadi kudu digandeng terus sama si mister biar ngga ndlosor alias jatuh terpeleset dan tersungkur di tanah, hahaha.


Percayalah bahwa dibalik semua tawa dan senyuman itu, terdapat perasaan getir khawatir yang mendalam serta rasa lelah yang akhirnya terbayar setelah melihat pesona Curug Cikanteh, air terjun bertingkat yang begitu gagahnya hingga saya sampai tidak bisa berhenti berdecak kagum.



Kita memang bisa berenang di sini, namun demi keamanan ya berenang di area yang dangkal saja dan dekat dengan tepian.

Nah, kalau tidak salah saya dengar dari warga lokal, masih ada beberapa curug lain yang masih tersembunyi dan aksesnya masih belum bisa dengan mudah dilalui oleh warga lokal. Satu di antaranya adalah Curug Ciwaru, katanya sih curugnya tidak kalah keren dan cantik dibandingkan curug lain di Geopark Ciletuh. Namun berhubung aksesnya masih dipersiapkan oleh para warga, diperkirakan curug ini akan dibuka untuk umum per bulan Agustus atau September 2016, hm, jadi penasaran.

Bisa jadi mengunjungi beberapa curug lain yang kemarin tidak sempat saya datangi bakal menjadi alasan saya untuk mengunjungi Geopark Ciletuh.

Sepertinya begitu.

Jadi begitulah kisah liburan saya ke Geopark Ciletuh bulan Juli 2016 lalu. Jika teman-temin belum membaca kisah lengkapnya bisa kunjungi tautan di bawah ini, ya. Siapa tau bisa menjadi salah satu referensi teman-temin jika ingin berkunjung ke sini juga suatu saat.


Sampai bertemu di tulisan berikutnya!

You May Also Like

14 komentar

  1. wahh, pasti seru liburan berkunjung kesana :D

    BalasHapus
  2. liburan barang keluarga pastinya lebih seruu deh :D

    BalasHapus
  3. kapan ya bisa kesana bareng sama temen2.. hehe

    BalasHapus
  4. fotonya bagus-bagus mba, jadi pengen kesana juga

    BalasHapus
  5. Pasti makin seger kalo sambil terjun juga

    BalasHapus
  6. benar-benar momen yang tak terlupakan ya mba :)

    BalasHapus
  7. Mau dong kontak kapal sama homestay nya mba..thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya nginep di Pantai Ratu Geopark Ciletuh, deket banget sama Pantai Palangpang, duh maaf ngga kesimpan nomor kontaknya >.<

      Hapus
    2. Yahh..yg kapal jg ga punya ya? atau nama org kapalnya gt jd dsana bisa nanya nama si bapak kapalnya hehe..
      Btw byk yg nyewain kapal n go show gt klu wiken biasa dpt ga ya kapal yg kosong?
      Thx b4

      Hapus
  8. Ini alamatnya dimana ya mba? pengen banget nih maen2 ke curug

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini di Sukabumi, mas, di kawasan Geopark Ciletuh

      Hapus
  9. bangga jadi orang sukabumi punya curug seindah ini. tp saya blm pernah maen kesana soalnya jauh n aksesnya sulit

    BalasHapus
  10. rombongan tour Indramayu siap meramaikan dan memadati ini..air terjun dan curug..

    BalasHapus
  11. Kalau dari curug sodong..curug cikanteh masih jauh? Sy pernah ke curug sodongnya tp blm tau kalau ada curug cikanteh..

    BalasHapus

Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).