Review Kilim Karst Geoforest Park Langkawi
Memakan waktu sekitar 45 menit dari tempat saya, Resort World Langkawi, untuk sampai di Kilim Geoforest Park dengan mengendarai mobil. Pagi itu jam 9, di tengah cuaca di Langkawi yang mendung karena matahari sedang mager dibalik awan, saya dan beberapa blogger sudah siap untuk menjelajahi sungai Kilim. Berbeda dengan di Genting, suhu udara di Kilim yang memang dekat dengan laut lepas ini memang cenderung lebih panas, membuat saya galau mau pakai jaket atau tidak - pakai jaket di bawah udara panas memang malesin, tapi mampu menghindari saya dari kegosongan yang hakiki, hahaha.
Memangnya saya mau ngapain di Kilim Geoforest Park? Yap, kali ini saya berbagi kisah ketika saya diajak untuk menyusuri hutan mangrove Langkawi.
Terletak di sepanjang ujung timur laut Pulau Langkawi, Kilim Karst Geoforest Park Langkawi yang menurut informasi memiliki bentang hampir 100 kilometer persegi memang terkenal dengan rawa mangrove, pantai, serta perbukitan karstik vertikal yang menonjol menuju Laut Andaman.
Kata pemandu saya, terdapat beragam jenis satwa liar yang dapat ditemui; berang-berang, kadal, kera dan kepiting pohon yang bersembunyi di antara hutan bakau yang lebat. Selama musim migrasi (bulan September sampai Maret), jika beruntung, saya berkesempatan melihat burung dari berbagai spesies, termasuk kingfishers, elang ikan putih dan elang layang-layang. Wah, saya jadi makin penasaran! Apalagi mengingat burung Elang memang hewan yang ikonik banget di Langkawi.
Perahu yang saya naiki itu sejenis yang biasa kita sewa kalau lagi berkeliling danau Situ Patenggang, perahunya muat sampai 10 orang. Tidak pakai lama, boatpun mulai menyusuri sungai dengan kecepatan penuh, perjalanan agak bergelombang karena ombak air yang cukup tinggi, anginpun terasa kencang ketika menerpa wajah saya, belum lagi riakan air yang beberapa kali membasahi punggung saya akibat gerakan boat yang agak loncat-loncat. Wah, saya bersyukur tidak mabuk laut.
Tapi seru!
Area Langkawi ini cukup berdekatan dengan perbatasan Thailand, sehingga tidak mengejutkan ketika di tengah perjalanan, ponsel saya berganti sinyal yang menunjukkan saya sudah berada di Thailand!
"Welcome to Thailand" demikian SMS yang saya terima - padahal saya sedang berada di tengah laut! Katanya sih kita memang bisa menuju Thailand lewat Langkawi dengan menggunakan kapal ferry. Wah, asyik, ya.
Menegangkan tapi kagum. Begitulah perasaan saya ketika melihat pemandangan laut tanpa ujung di hadapan saya. Warna biru yang mendominasi pandangan mata saya memberikan kesegaran tersendiri. Perahupun mulai menurunkan kecepatannya, memberi kami kesempatan untuk mengambil beberapa gambar.
Perbukitan yang saya banyak temui di wilayah Kilim Karst Geoforest Park Langkawi tersusun dari formasi batu kapur yang berusia lebih dari 500 juta tahun, dengan nama unik seperti Kuil Borobudur, Batu Gajah dan Taman Gantung. Ada juga banyak gua yang penuh dengan fosil serta stalagmit raksasa dan stalaktit, yaitu Gua Crocodile, Gua Legends, dan Bat Cave (gua kelelawar).
Selain berpapasan dengan perahu turis, saya juga beberapa kali melihat perahu nelayan.
MELIHAT MONYET DAN ELANG LANGKAWI
Saya sempat melihat penampakan ular yang sedang tidur tapi belum sempat melihat buaya sih di sepanjang perjalanan kami menyusuri hutan mangrove.
Pemandangan berikutnya ialah, kami disambut banyak monyet liar!
Dan, kami diajak oleh pemandu memberikan mereka makanan berupa serpihan roti kering dan kacang. Tidak disangka, para monyet begitu antusias memakan makanan yang kami lemparkan ke air, bahkan sebagian dari mereka sampai berenang menghampiri dan loncat masuk ke dalam perahu kami!
Pemandangan berikutnya yang tidak kalah memesona adalah ketika tiba-tiba banyak elang beterbangan di atas perahu kami. Elang Langkawi! OMG, mereka bergerombol juga sempat mengelilingi perahu turis yang berada di dekat kami.
Sungguh momen yang sangat berkesan.
Sayang, saya tidak mampu mengabadikan gambar elang-elang tersebut, ahahaha, alias fotonya kebanyakan blur karena gerakan elang tersebut benar-benar cepat!
Sebelum mengakhiri perjalanan kamipun diajak singgah ke peternakan ikan terapung dimana kami bisa memberi makan ikan pari dan ikan pemanah. Beberapa turis juga ditawarkan untuk menangkap ikannya sendiri untuk nanti dimasak dan dihidangkan.
Peternakan dan restoran terapung
Di sana saya menikmati santapan ikan laut, mulai dari ikan bakar, ikan goreng, sayur ikan kuning (rasanya seperti sejenis arsik, tapi rasa bumbunya tidak sekuat arsik), lalu ditambah sayuran capcay dan buah.
Sedap banget! Apalagi kami menyantapnya dengan ditambah aroma laut dan iringan gemericik ombak air.
Pengalaman yang luar biasa, karena ini merupakan kali pertama saya melihat hutan mangrove, hehehe.
Kilim Karst Geoforest Park Langkawi
Lokasi: 3 kilometer timur laut Pantai Tanjung Rhu
Kisaran harga: RM200 - RM500 (Rp 700.000 - 1.750.000,-)
untuk kapal dan pemandu wisata (per akhir awal tahun 2018).
Sampai bertemu di tulisan berikutnya!
7 komentar
Heyyyy dear friend, asyeek banget saya serasa ikutan ke sana.
BalasHapusPernah dulu jaman sekolah praktek lapangan seputar kehidupan flora & fauna di hutan Mengrove di Jawa. Akar tanaman BAKAU / mangrove kokoh sangat kokoh.
Yang di Langjawi ini sungguh lebih eksotk dengan kumpulan burung elangnya.
Dan ituuuu eh saudaraku banyak di sana ..wkwkkwkw ... monyet2 yang nampak akrab.
Paket hrga segitu layak lah untuk sebuah wisata yang amazing.
Ditutup dengan sajian makan yang sangat menngiurkan.
Foto2nya siiiip GREAT SHOT ... BEST lah !
Belum pernah ke hutan mangrove, pasti asyik banget pengalamannya
BalasHapusAku belom pernah wisata hutan mangrove niq, btw aku geli kalo lihat monyet berkeliaran, trauma pernah digabrug soalnya hahahaa..
BalasHapusKemaren pas traveling diundang temen dr Malaysia, mau ke Langkawi, cuma bawa anak2 kecil banyak, jadi ga nyaman kalo bawa mereka, ga jadi weeh :(
Ternyata keren ya, ahh berasa dibawa jalan2 deh, makasih niq sharingnya
Wow, nniq sampai ke Thailand walaupun sinyalnya, hehehe seru banget nih travelingnya sampai ke Langkawi, jalan-jalan ke hutan mangrove, foto-fotonya juga kece
BalasHapusitu monyetnya nakal2 ngga..? cuma ngambil makanan yg disuguhkan aja, ya, ngga ngambilin barang2 turis?
BalasHapustapi hutan mangrove emang keren ya, dan patut banget dilestarikan
Seru banget teh jalan-jalannya.. Semoga tahun ini bisa ke Langkawi juga, belum pernah deh ke hutan mangrove gitu hihi
BalasHapusSegera bergabung di HASHTAG OPTION, Platform Trading FOREX berbasis di Indonesia.
BalasHapusPILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Trading di peralatan apa pun
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Jika anda bingung mencari broker yang aman dan tercepat, anda bisa bergabung bersama kami.
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!
Selamat berkomentar, tinggalkan link pada username. Link yang berada di dalam kolom komentar akan dihapus. (Feel free to comment and put your link on your username ONLY instead comment box area, otherwise deleted).