Setidaknya ada lima poin penting yang harus kita ketahui sebelum dan ketika memutuskan untuk terjun ke bisnis Forex. Banyak orang yang melewatkan satu dari poin-poin ini dan hal itulah yang (mungkin) akhirnya membuat mereka mengalami kerugian besar-besaran.

• Catatan
• Memang baiknya, kalau seseorang terjun ke bisnis Forex, bukan hanya bertindak sebagai pemain pasif yang hanya mendepositkan uang lalu bergantung sepenuhnya ke trader, namun mampu melakukan kegiatan trading sendiri. Biar apa? Agar mengetahui aktivitas uangnya, biar ngga ngerasa ditipu trader, dan siapa tau bisa lebih bijak mengalokasikan modal- secara itukan uang milik sendiri, sehingga bisa mendapat profit lebih besar dengan resiko yang diminimalkan.

A. ANALISA FUNDAMENTAL

---

B. ANALISA TEKNIKAL

---

Salah satu cara dalam menganalisis pergerakan trend; apakah uptrend, downtrend, atau sideways, kita bisa menggunakan metode Support dan Resistance. Yaitu semacam area yang membatasi pergerakan grafik. Batas bawah kita namakan support, batas atas kita sebut resistance,

Kalau grafik bergerak ke atas menembus batas atas kita (resistance) berarti harga cenderung naik, sebaliknya kalau harga bergerak turun menembus batas bawah (support) maka harga cenderung turun. Di sisi lain, Jika harga tidak menyentuh batas resistance maka harga akan turun, jika grafik tidak menyentuh support, harga cenderung naik

Masih ada teknik lain seperti Fibonacci Retracement, Candlestick, dan membaca Indikator Teknikal Stochastic Oscilator, namun kemarin tidak sempat dijelaskan karena keterbatasan waktu.

Seperti yang sudah saya katakan, Forex itu high profit dan high risk. Namun, kebanyakan pemain Forex hanya tau tentang high profitnya saja, lupa kalau resiko bisnis di Forex itu tinggi sekali, sehingga tidak jarang deposit uang malah habis karena tidak ada pengaturan Risk Management dan Money Management yang baik.

Pada dasarnya, kita perlu mengalokasi keuangan ketika bermain Forex. Misal, modal awalnya berapa, resiko yang siap kita terima berapa, dana yang ingin kita pertahankan berapa.

Contoh sederhananya bisa dilihat pada pertimbangan di bawah ini.

Selain itu kita juga bisa menetapkan perbandingan potensi Risk to Reward Ratio, misalnya 1:1, jadi maksimal profit sama dengan profit kerugian. Tapi lebih baik jika membuat ratio untuk reward lebih besar daripada risk, toh kita inginnya untungkan?

Dalam penerapannya,  Risk Management terdapat 4 teknik
1. Cut loss; menutup posisi ketika sudah rugi, kita closing posisi sesuai target money management.
2. Switching; membalik posisi ketika sebelumnya sudah closing posisi sebelumnya.
3. Locking Hedging; mengambil posisi berlawanan tanpa closing posisi sebelumnya.
4. Cost averaging

Pertimbangan Modal Terbatas dan Modal Besar
Trader A	Trader B
Modal $500 Risk Capital 50% $250 Resiko Per Trade 10% dari risk capital $25 hanya 250 pips untuk 0.1 lot Saat muncul Peluang Trading Stop Loss = 500 pips (=$500) Rumus Position Sizing $25/$500 = 0.05 lot TIDAK BISA TRANSAKSI	Modal $5000 Risk Capital 50% $2500 Resiko Per Trade 10% dari risk capital $250 hanya 2500 pips untuk 0.1 lot Saat muncul Peluang Trading Stop Loss = 500 pips (=$500) Rumus Position Sizing $25/$500 = 0.5 lot BISA TRANSAKSI

Nah, strategi yang tidak kalah penting adalah: bagaimana mengalahkan ego kita sendiri. Nyatanya, bermain Forex ini menguji mental sekali; antara serakah ingin high profit, atau takut rugi besar. Selain pintar menganalisa, kita juga perlu pintar mengendalikan emosi dan mental untuk tetap sukses, tidak terbawa nafsu. 


Bagaimanapun juga Forex Trading penuh dengan probabilitas, tidak ada yang bisa 100% meramal arah pasar dengan tepat. Kerugian bisa terjadi, namun dengan strategi yang tepat, resiko bisa diminimalisasikan sesuai tingkat toleransi masing-masing. Karena selalu ada kemungkinan pasar tidak bergerak sesuai dengan analisa/perkiraan, sehingga diperlukan risk management dan money management yang baik